[ 25 ]

1.9K 292 15
                                    

═══*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══

Gadis pirang Ravenclaw itu benar-benar menguji kesabarannya. Bayangkan sejak mereka pulang dari rumah Lily ia hanya membalas pesannya secara singkat dan padat. Dalam arti Madelynn menghindarinya. Ia tak tahu apa yang telah ia lakukan, apakah ada tulisan disurat yang membuat Madelynn tersinggung?

Hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu. Ia akan bertemu dengan gadis yang sudah membuatnya tidak bisa tidur nyenyak setiap malam. Gadis yang selalu ada dipikirannya.

Ia keluar kompartemen setelah kereta berangkat, "Mau kemana?" Tanya Remus.

"Menghitung uban Dumbledore." Jawabnya asal. Ia tidak mau banyak berbicara pada orang lain sebelum Madelynn menjelaskan ada apa dengannya. Pertama ia mencari ke seluruh kompartemen di gerbong yang sama.

"Apa Madelynn di sini?" Tanya Sirius saat ia menemui para gadis.

"Kami pikir ia bersama kalian?" Tanya balik Marlene.

Sirius menggeleng pelan dan kembali mencari gadis pirang favoritnya. Ada satu kompartemen yang belum ia datangi, kompartemen itu selalu kosong. Mungkin karena lampu di sana tidak menyala. Ia melangkahkan kaki menuju pojok gerbong. Menarik napas, ia berdoa semoga gadis manis itu ada di sini.

Ia membuka pintu kompartemen dan melihat gadis pirang terang itu sedang membaca buku serius. Ia menutup pintu kompartemen pelan agar tidak membuat perhatian gadis itu teralih. Ia duduk tepat disebelahnya. "Hei." Bisiknya tepat di telinga Madelynn.

Madelynn terkesiap, ia dengan cepat menutup bukunya. "B-Black!"

Sirius mengerutkan keningnya tidak suka, "Sirius." Koreksinya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Madelynn mengabaikan ucapan Sirius.

"Seharusnya aku yang bertanya begitu. Apa yang kau lakukan di sini?"

Madelynn menggeleng cepat, "H-hanya ingin sendiri. Membaca buku."

"Kau menghindariku."

"Tidak." Jawab Madelynn cepat.

"Yes you are."

"Aku tidak!"

"Oh yeah? Lalu mengapa kau hanya membalas singkat surat-suratku. Bahkan seminggu yang lalu kau tidak membalasnya."

"A-aku — sibuk."

"Bullshit." Sirius meraih pipi Madelynn, memaksanya untuk menatap matanya. "Tell me princess."

Madelynn hanya menggeleng. Sirius menghela napas panjang, "Okay then." Lalu tanpa aba-aba ia menarik pinggang Madelynn untuk duduk di pangkuannya membuat gadis itu memekik. "Kau tetap tidak mau memberitahuku?" Madelynn hanya memberontak melepaskan pelukannya.

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang