[ 40 ]

799 117 22
                                    


═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

Sekali lagi Madelynn mengusap air mata yang mengalir. Ia seharian ini bolos, bukan bolos ke perpustakaan, tetapi di kamar mandi perempuan yang dihantui Moaning Myrtle. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Madelynn melewatkan makan siang dan malam hanya berpikir apa kesalahan yang telah ia perbuat dan bagaimana cara Sirius memaafkannya. 

Sekarang ia baru sadar, malam ketika pelajaran Astronomy ia tidak melihat Sirius dan kawan-kawannya.  Sirius pasti salah sangka. Ia pasti hanya mendengar sebagian saja. Madelynn dengan cepat berdiri dan membasuh wajahnya. Matanya membengkak dan hidungnya memerah. 

"Ah! Sudah selesai nangisnya?" Tanya Moaning Myrtle. 

Madelynn mengangguk dan tersenyum kecil, "Thank you, Myrtle." 

Selama perjalanan menuju asrama Gryffindor Madelynn berharap tidak ada Prefek ataupun Mr Filch. Itu mereka, The Marauders, baru saja mereka ingin masuk tetapi Madelynn sudah memanggil mereka. "Sirius! Sirius wait!" 

Sirius berhenti karena tangannya di tahan oleh Remus. "Moony, aku lelah."

"Look at her face, Pads." Bisik Remus. 

Mau tak mau Sirius menatap Madelynn. Gadis itu jauh dari kata baik. Mereka tebak pasti gadis ini menangis seharian karena Remus tidak melihatnya di kelas manapun. 

"Sirius please, I-I can explain." Mohon Madelynn. Ia dalam hati mengumpat, matanya sudah berair lagi. Bagaimana bisa ia menjelaskan jika matanya sudah siap untuk menjatuhkan air mata. 

"How could you, Gray?" 

"Siri—"

"It's Black for you."

Black. Mereka kembali ke nama belakang. 

"B-Black. Aku bisa jelaskan, okay? Beri aku wak—"

"Why? Kenapa dari semua orang harus aku? Kenapa dari semua orang harus adikku sendiri?" 

"Please, jangan potong penjel—"

"Apakah seperti itu cara mainmu?"

"Blac—"

"Pertama aku, lalu Regulus lalu siapa setelah ini Grey? James? Begitukan tipemu? Karena itu kau lebih dekat dengan James dari pada Remus belakangan ini? Karena itu kau tidak pernah berteman dengan Peter?"

"W-what?"

"Padfoot." 

"Aku sarankan kau mendekati Crouch dan Rosier juga, mereka juga darah murni dan kay—"

"SIRIUS BLACK YOU LISTEN TO ME RIGHT NOW!" Mereka membeku. Ini pertama kali Madelynn teriak. Air matanya sudah keluar dan napasnya tidak beraturan. "Malam itu Marlene bertanya—"

"Fortuna Major." 

"—Apa bintang favoritku dan aku menjaw—"

"Kau tidak bisa menyalahkan orang atas kesalahanmu sendiri, Gray." Lalu Sirius Black masuk tanpa mendengarkan penjelasan Madelynn. 

Madelynn terisak, ia jatuh duduk di lantai tanpa mempedulikan ketiga Marauders lainnya. "Maddie?" Panggil Remus lembut. 

Madelynn mengusap air matanya kasar, "a-aku menjawab R-Regulus karena mempunyai arti yang i-indah. Bintang R-Regulus, bukan R-Regulus B-Black. Aku memberi Marlene petunjuk S-Slytherin karena ia meminta petunjuk sekitar dan mudah ditebak. Sebelumnya aku sudah memberi petunjuk terkait b-bintang. M-Marlene pikir bintang S-Sirius favoritku karena S-Sirius adalah—" Kekasihku. Sirius Black bukanlah kekasihku lagi. We're over. 

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang