═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══
"Come in."
Madelynn masuk ke dalam ruangan profesor McGonagall setelah makan malam selesai. Ia ingin mengundurkan diri dari tugas tutor Sirius Black. Itu adalah pilihan yang tepat, ia sudah mendiskusikan ini secara matang dengan hatinya.
"Miss Gray. Silahkan duduk." Profesor McGonagall menunjuk kursi di hadapannya.
Madelynn masih dengan seragam sekolahnya duduk di hadapan guru Transfigurasi nya, gugup. Ia memainkan jemarinya lalu menghela napas, pasti is bisa mengatakannya. "Profesor — aku ingin menyampaikan s-sesuatu."
"Dan apa itu, Miss Gray?"
"Err, tentang belajar bersamaku dengan B-Black. Ku rasa — kami tak cocok, Profesor." Ungkap Madelynn.
Profesor McGonagall menghela napas, "Apa kau di ganggu oleh Mr Black? Aku bisa memberinya detensi nanti."
Madelynn menggeleng cepat, "Tidak, Profesor. Bukan itu. Ia tidak melakukan apapun padaku." Semoga saja Profesor Animagus ini percaya.
"Bagaimana ya, Miss Gray. Aku sangat berharap lebih padamu. Nilai Black benar-benar kacau di pelajaranku dan hanya kau yang bisa membantunya. Aku tak percaya jika Potter yang menangani, seperti yang kau tahu Mr Lupin sudah ku tugaskan sama sepertimu, ia membantu Mr Pettigrew."
Gadis berambut pirang itu menggigit bibir bawahnya. Ia tahu artinya apa, Profesor McGonagall tidak mengizinkannya.
"Apakah benar-benar tak ada seorang pun, Profesor?" Dalam hati Maddie berharap mungkin saja ada.
"Sayangnya tidak, Gray. Sisanya adalah murid Slytherin yang ku yakin mereka adalah rival Black dan Potter. Bisakah kau mencobanya lagi, Miss Gray? Satu bulan saja, jika tetap tak bisa juga aku akan mencabut tugas tutor mu. Bagaimana?" Tawar McGonagall sedikit berharap.
Mau tak mau Madelynn mengiyakan tawaran McGonagall. Ia akhirnya pamit dan segera pergi ke kamarnya untuk tidur. Di dalam kamarnya gelap, oh ya apakah Maddie sudah bilang jika teman sekamarnya pindah? Ia sendiri di sini sejak minggu kemarin.
Ia jalan ke ranjangnya dan melihat banyak makanan manis, boneka beruang yang besar, dan sebuah kartu. Madelynn membuka kartu itu,
Madelynn Gray tersayang,
Hi Gray, apakah kau suka makanan manis? Aku membelikannya hanya untukmu, love. Jangan di makan semua, sudah malam, tidak bagus untuk gigimu. Sampai ketemu besok, cantik.
Yang paling tampan
S.O.BIa tersenyum dan menutup kartu itu. S.O.B? Siapa dia? Madelynn tidak mengenal semua orang di sini. Perempuan berambut pirang itu menaruh makanan manis dari S.O.B di nakas. Ia meraih boneka beruang manis berwarna cokelat dan mengelusnya pelan, di sana ada tulisan 'Sorry'.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat tiga puluh menit, Madelynn segera ganti pakaian yang lebih nyaman tak lupa untuk cuci muka dan sikat gigi, lalu tidur dengan posisi memeluk boneka beruang dari 'Yang paling tampan, S.O.B.'
✦
"Good morning, Maddie." Teman rambut merahnya duduk di samping seperti biasa, saat ini mereka sedang menunggu pelajaran Transfigurasi dimulai.
"Morning, Lily." Maddie mengeluarkan manisan dari saku jubahnya. Ia membawanya beberapa, mungkin tidak ada dari setengahnya. Manisan itu masih banyak di nakasnya jadi ia sisihkan untuk hari ini dan berbagi. "Manisan?" Ia mengeluarkan beberapa.
Lily mengambilnya, "Thanks, Maddie. Aku tak tahu jika kau suka dengan manisan."
"Manisan itu sudah terletak begitu saja di ranjangku semalam, lengkap dengan kartu dan boneka beruang lucu."
Gadis Gryffindor itu melebarkan matanya, "Maddie." Dengan nada memperingat. "Jangan bilang kau menerima semua ini dari orang yang tidak kau kenal."
"Uhh," Madelynn memainkan jemarinya gugup. "Dari Yang paling tampan, S.O.B." Bisiknya.
"S.O.B.? Madelynn! Apakah kau tahu siapa itu S.O.B?!" Lily memegang kedua bahu temannya. Madelynn menggeleng pelan. "Dia adalah Si-"
"Good morning class." McGonagall masuk tepat sebelum Lily menyebutkan nama si pengirim manisan.
Sontak saja Lily dan Madelynn duduk rapih seperti semula, Lily yang gatal untuk menyebutkan nama si pengirim dan Madelynn yang berpikir nama siapa yang akan di sebutkan Lily jika McGonagall belum masuk.
McGonagall melihat sekitar. Ia mengerutkan kening tak suka saat melihat Marauders duduk di belakang, terlebih James dan Sirius berdua.
"Sebelum memulai pelajaran kita. Aku akan mengatur tempat duduk kalian, tempat duduk ini berlaku hingga menjelang libur musim panas nanti." Umumnya.
Reaksi macam-macam di dapatkan dari para murid. Madelynn dan Lily segera merapatkan doa semoga tidak dengan manusia peganggu yang susah di atur.
"Baik, pertama kita ada — Ms Evans dengan Mr Potter."
Seperti biasa reaksi James dan Lily sangat berbeda seratus sembilan puluh derajat.
"But, Profesor, Potter tid-
"Aku lupa bilang jika tidak ada protes sebelum mencoba." Sela McGonagall.
"Benar sekali, Minnie! Tidak ada protes sebelum mencoba dan kau harus mencatat itu, Evans." James tersenyum penuh kemenangan. "Kau. Aku. Hogsmeade? Kita bisa mencobanya dulu, kau tahu." Ia mengirimkan kedipan mata pada gebetan yang sudah menolaknya selama 125 kali.
"Selanjutnya." Profesor McGonagall tak menghiraukan pasangan itu. "Ms Gray dan Mr Black."
Madelynn memasang wajah takutnya dan Sirius dengan senyum miring khas seorang Black. Ia jalan menuju meja tengah yang sudah McGonagall tunjuk. Madelynn duduk sedikit menjauhkan kursinya, tetapi Sirius menarik sehingga jarak mereka kembali dekat — bahkan lebih dekat dari yang seharusnya.
"Jangan sentuh sabahatku, Black!" Lily yang melihat itu menggeram marah.
"Jangan sentuh sahabatku juga, Evans." Sirius terkekeh membalikkan kalimat Evans. Ia melihat wajah Madelynn yang tak nyaman lalu menggeser kursinya sendiri menjauh sedikit, hanya sedikit. "Bagaimana sekarang? Lebih nyaman?"
Madelynn hanya mengangguk kaku, tatapannya masih kebawah, jemarinya ia mainkan untuk menghilangi gugup.
"Tidak perlu gugup, Gray. Aku tidak menggigitmu."
"S-sorry." Bisik Madelynn.
Sirius menghela napasnya dan mendekatkan bibirnya ke telinga sang gadis. "Jika aku mendengar kau minta maaf sekali lagi. Aku tak ragu untuk mencium mu hingga kehabisan napas." Bisiknya pelan.
Madelynn membeku, ia merinding mendengarnya. Sirius terkekeh pelan melihat reaksinya.
"Black, jangan ganggu dia!" Teriak Lily keras di seberang sana.
"Ms Evans. Tolong perhatikan aku di depan, tidak perlu urusi Mr Black." Tegur McGonagall.
Pikiran Madelynn masih belum kembali. Ia takut, bisa saja ia tak sengaja mengucapkan maaf secara tidak sadar. Itu adalah kata yang sering diucapkan olehnya.
"Perhatikan di depan, Gray."
Madelynn mengerjapkan mata berkali-kali, "Sorr-" Ia langsung menutup bibirnya dengan tangan. Sirius tersenyum miring,
"You'll see, Madelynn."
═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══
sirius minta maafnya ga iklas
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]