[ 35 ]

1K 128 3
                                    


═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══

Pilihannya jatuh kepada lipstik merah cherry di tangan kanannya, segera ia poleskan lipstik itu ke bibirnya. Waktu menunjukkan pukul sembilan malam, waktu yang tepat baginya untuk membaca buku dan bersantai sambil menunggu ngantuk. Tapi tidak untuk malam ini, malam ini akan menjadi malam yang panjang dan membahagiakan-setidaknya untuk Sirius.

Tok! Tok! Tok!

Sebelum ia membukanya pintu sudah terbuka dengan sendirinya. Dua orang perempuan muncul, "Ready blondie?" Marlene dan Lily menjemputnya, mereka akan menghadiri pesta di Common Room Gryffindor.

"Ready." Madelynn bangun dari kursi, ia lalu mengambil tas dan paper bag yang akan ia bawa. "Where's Alice?"

"Di Common Room, mendekor ruangan dengan marauders." Marlene membentangkan jubah gaib milik James Potter, "masuk sini, blondie."

"Apa kita harus menggunakan ini?" Tanyanya sembari merapatkan diri.

"Perintah Lily, aku hanya mengikuti saja." Mereka mulai berjalan.

Lily mendengus, "Aku Prefek."

"Bukankah itu bagus Lily? Kau Prefek dan kita tidak harus menggunakan Jubah bodoh ini setiap malam kita akan menyelinap."

"Hush! Jangan berisik Marl, kita memang tidak terlihat namun sekitar kita tetap mendengar jika kau mengeluarkan suara." Mereka belok menuruni anak tangga. "ini hanya waspada, kita tidak tau Mr Filch sedang berpatroli atau tidak." Mereka sampai di depan lukisan Gryffindor, "dan jubah ini tidak bodoh."

"Fortuna Major"

Marlene terkesiap sambil mengguncangkan bahu Madelynn, lukisan terbuka dan mereka masuk ke dalamnya. "Kau dengar itu blondie!!?? Lily bilang jubah ini bukanlah jubah bodoh! Bloody hell, Potter harus mendengar ini." Mereka bertiga keluar dari dalam jubah. "OI POTTER! LILY MULAI MENYUKAIMU!!"

"NO MARLENE!!!!"

Madelynn hanya tersenyum melihat kelakukan mereka. Tanpa disadari, ia sudah tiba di Common Room Gryffindor. Benar saja, Common Room yang biasanya penuh dengan sofa dan meja berubah dalam sekejap.

Seseorang menepuk pundaknya, "Hi Maddie!" Sapa Alice riang. "Kau terlihat cantik sekali malam ini." Pujinya.

Madelynn tersenyum malu, "Thank you, Alice. Kau juga sangat cantik."

"Oh, apakah kau mencari Sirius?" Tanyanya saat melihat paper bag yang dibawa Madelynn.

"Mmm, yeah, kau tau dimana Sirius?"

"Ia di kamarnya. Ayo! Mereka berkumpul di sana." Alice menarik tangan Madelynn menuju kamar The Marauders. Benar saja, sesampainya mereka di sana terlihat jelas Marlene yang masih mengatur napas kelelahan, Lily dengan muka merahnya dan James yang tersenyum-senyum. Sisanya seperti Sirius, Remus, Peter, dan Frank Longbottom tertawa sambil bersorak sorak meriah.

"Lihat siapa yang akhirnya datang." Ucap Alicia saat mereka berdua menginjakkan kaki di kamar The Marauders.

"Love!" Seru Sirius. Ia dengan cepat memeluk kekasihnya. "I missed you."

"Siriiii," Madelynn tertawa pelan, ia mengusap rambut Sirius yang semakin memanjang. "Hanya beberapa jam yang lalu kau selesai bertanding dan menculikku."

Sirius tersenyum, "You like it? Terbang di broomstick menyenangkan bukan?"

Kekasihnya mengangguk pelan, "Well, tidak terlalu buruk tapi itu tidak akan terulang lagi."

Sirius cemberut, "No? Mengapa tidak? Padahal itu adalah ide untuk kencan kita berikutnya."

"Tentu saja ia tidak suka, mate." Ucap James tiba-tiba, " apakah kau lihat wajahnya tadi saat terbang? Seperti diserang dementor."

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang