[ 27 ]

1.7K 258 19
                                    

═══*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

Madelynn membuka pintu kamarnya, ia masuk berdua dengan Sirius. Mereka membersihkan tubuh mereka dahulu sebelum tidur di kasur berpelukan.

"I'm sorry princess." Ucap Sirius membuka pembicaraan.

"Untuk apa?"

"Aku kurang keras membalasnya. Seharusnya menggunakan sihir, satu piring saja tidak cukup."

Mata Madelynn membesar, "Sirius!" Serunya kaget. Ia kira Sirius menyesal, ternyata ia menyesal tidak melakukan lebih.

Sirius tertawa, "Sekarang, beritahu aku tentang liburan."

"Sirius, kita sudah membicarakannya sejak tadi!" Madelynn tertawa kecil.

"Kau tahu apa yang aku bicarakan, darling." Sirius menarik dagu Madelynn, memaksanya untuk menatap mata indah abu miliknya, "Mengapa menghindar, hm?"

Madelynn menunduk memainkan jarinya, "Aku — menerima surat. Di dalamnya menyuruhku untuk menjauhimu dan yang lain." Ucapnya pelan.

"Lalu kau percaya begitu saja, Madelynn?"

"Mereka bilang akan menyakitiku dan kalian. Terutama kamu, Sirius." Madelynn menutup wjahnya dengan telapak tangan. "Aku tidak mau itu terjadi." Sirius bisa mendengar suara tangisan. Ia memeluk gadisnya erat menenangkan dan berbisik kata-kata manis.

"Shh, s'kay love. Tidak akan ada yang bisa menyentuhmu, menyentuhku, menyentuh kita. Mereka hanya menggertak saja, sayang." Sirius menghampus air mata Madelynn. Ia mengambil air mineral yang tersedia di atas nakas, "Minum dulu, princess." Madelynn menerimanya. Tangisnya sudah berhenti hanya isakannya saja yang masih.

"Shh, don't cry love." Sirius menarik gadisnya lembut berbaring. Ia menarik selimut dan memeluk Madelynn, tangannya mengusap lembut rambut pirangnya.

Madelynn mencari posisi nyaman di pelukan kekasihnya. Tangannya ia letakan di dada Sirius. Kekasihnya selalu mempunyai cara untuk menenangkan dan membuatnya cepat mengantuk.

Sirius mengecup kening Madelynn sayang, "Night, darling."

"Sirius bangun!" Madelynn menepuk pipi Sirius. Ia sudah siap dengan seragamnya tetapi kekasih tampannya masih tidur pulas dengan mulut terbuka.

"Sirius, cepat bangun. Kau bisa kesiangan."

Sirius merengek seperti anak kecil bergumam tidak mau. Ia menutup telinganya dengan bantal dan kembali tidur.

"Sirius, please," Mohon Madelynn. "Kita akan tertinggal sarapan dan bisa jadi telat masuk kelas pertama."

Tak ada balasan dari Sirius. Madelynn menghela napas kesal. Ia mengambil dasi merah milik Sirius dan memakainya asal. Tanpa memakai vest, ia mengambil jubah hitam berlambang Elang dan menaruhnya di lengan tanpa memakainya.

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang