[ 38 ]

945 118 6
                                    

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

"Membeku?"

Hari mulai menggelap dan yang tersisa di kereta hanya Lily dan Madelynn. Marlene, Alice dan The Marauders lainnya sudah jalan duluan ke Hogwarts, perintah Lily. Tentu saja dengan senang hati James Potter menuruti, ia dengan semangat menarik teman temannya. Bahkan Sirius yang merengek tidak dipedulikan.

"Mhm," Jawab Madelynn seraya menaiki Hogwarts Carriage yang disusul oleh Lily. Lalu tanpa menunggu lagi Thestral yang mengendarai gerbong mereka jalan. "Sama seperti Sirius dan Potter, Marlene juga membeku setelah aku kasih tau." Madelynn tertawa kecil, "membuatku bertanya apakah darah murni memang seperti itu."

Lily memutar matanya malas dan tersenyum, "no, I don't think so. Marlene is a half, pasti mereka merencanakan sesuatu atau sesuatu yang sudah direncanakan gagal."

Kedua alis Madelynn terangkat penasaran, "gagal? Terdengar seperti bukan mereka."

"Oh honey, gagal adalah nama depan mereka dan hoki adalah nama belakang." Lily turun, begitu juga dengan Madelynn. "Yang dimana mereka lebih sering gagal daripada hoki."

Mereka sampai di depan Profesor Flitwick, "Names?"

"Lily Evans and Madelynn Gray."

Kepala asrama Ravenclaw tersebut mengangguk, "off you go, makan malam akan dimulai sebentar lagi."

"Thank you, Professor."

Untungnya mereka sudah berganti di kereta, Lily dengan seragam Gryffindor dan Madelynn dengan seragam Ravenclaw. Saat mereka sampai di Great Hall, para murid sudah berkumpul semua dan tampaknya Profesor Dumbledore akan memulai pidatonya.

Tapi yang menjadi perhatian mereka adalah James, Marlene, dan Sirius. Mereka tidak ada di meja, melainkan di depan meja para Profesor. James dan Marlene dengan wajah cemberut mereka seraya merogoh kantong dan Sirius dengan wajah gembiranya, begitu pula dengan Profesor McGonagall. Di sisi lain Dumbledore hanya menghela napas panjang dan juga ikut merogoh kantongnya. Ternyata Dumbledore, James dan Marlene mengeluarkan beberapa galleons dan menyerahkannya pada Profesor McGonagall. Lalu McGonagall menerimanya dengan wajah sumringah dan ia membagikan dengan rata hasilnya pada Sirius, mereka berjabat tangan setelah itu. "Senang berbisnis denganmu, Minnie." Ucap Sirius riang. Mereka akhirnya kembali ke tempat duduk masing-masing.

"Apa yang mereka lakukan?" Desis Lily.

Alice di sebelahnya tersenyum menahan tawa, "Bertaruh. Potter, McKinnon, dan Dumbledore bertaruh melawan Profesor McGonagall dan Sirius."

"Bertaruh tentang...?"

Alis Alice menyatu bingung, "kau tidak tau, Madelynn?"

"Huh?"

Remus mendengus pelan, "mereka bertaruh di akhir tahun kemarin. Mereka yang kalah berpikir kau tidak akan berani mencium Sirius di depan banyak orang, sedangkan Sirius membantah itu dan mengajak McGonagall bergabung di 'timnya', McGonagall setuju dengan catatan hasil taruhan dibagi rata berdua." Jelas Remus panjang.

Tepat Remus selesai menjelaskan Sirius, James, dan Marlene sampai di meja. Sirius yang melihat Madelynn langsung duduk di sebelahnya dan mengecup bibir kekasihnya sekilas. Tapi tanpa disadari, Madelynn menatap Sirius tajam. "What's wrong, love?"

"Apakah kau baru saja bertaruh?"

Sirius tersenyum senang, "yes! Aku menang, loh!" Bangganya.

"Menggunakan namaku?" Sekali lagi Madelynn bertanya.

"Err, y-yeah." Sekarang Sirius baru sadar tatapan tajam Madelynn. Ia meneguk ludahnya susah.

"Let the feast begin!"

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang