═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══"Hey guys, lunch's read— dimana yang lain?"
"Mencari spot foto yang bagus." Jawab James. Ia beranjak dari duduk. "Aku panggilkan."
"Biar aku, Prongs." Ucap Sirius cepat. "Kau, Moony, dan Wormtail duluan saja."
"Okay, thanks mate. Ayo Moony, Wormtail!" Ajak James yang diikuti oleh keduanya.
Sirius beranjak mencari para gadis. Ia dengan cepat menemukan mereka. "Girls, lunch's ready."
"Oh shit, aku rasa Madelynn keasikan sendiri." Marlene menoleh sekitar berharap Madelynn tidak jauh.
"I'll go get her. Kalian duluan saja." Ucap Sirius. Mereka terdiam dan melirik satu sama lain. Sure thing, mereka tidak percaya dengan lelaki itu. "Aku janji hanya memanggilnya dan tidak melakukan apapun."
"C'mon guys." Ajak Alice. Lama-lama ia merasa kasihan pada lelaki di hadapannya. Akhirnya para gadis mengikuti ajakan Alice dan pergi dari sana.
Sirius kembali beranjak dari tempat menelusuri taman yang luas ini. Akhirnya setelah beberapa saat ia menemui gadis itu. "Kau main cukup jauh."
Madelynn mengeluarkan jeritan kecil dan memutar tubuhnya menatap pria itu. "B-Black!" Seru Madelynn memegang dadanya.
"Sorry." Ucap Sirius. Ia melangkah mendekati membuat Madelynn melangkah mundur, mengerti dengan keadaan lalu pria itu kembali mundur ke tempat semula menciptakan jarak yang lumayan diantara mereka. "Aku hanya ingin memberitahu bahwa makan siang sudah siap. Yang lain sudah menunggu."
Tanpa menjawab Madelynn jalan perlahan disamping Sirius kembali menuju meja makan dimana makan siang siap. Dalam perjalanan keduanya diam.
"Lov— Madelynn," Panggil Sirius. Otomatis keduanya berhenti. "I- I'm sorry. Aku minta maaf untuk semuanya. Aku bodoh. Aku bodoh tidak mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu dan membiarkan emosi menguasai. Aku— aku tidak bermaksud, Madelynn. Mendengarmu bahwa kau menyukai Regulus membuatku sangat— aku tidak dapat berpikir jernih setelah itu. Yang bisa aku pikirkan hanyalah kau tidak ada lagi di dalam hidupku dan bagaimana kau bisa merasakan rasa sakit yang aku rasa tapi. . . I was wrong. Mereka benar, aku selalu menyakitimu dari awal kita bertemu. I'm sorry, Madelynn." Sirius memperhatikan gadis di hadapannya yang hanya terdiam. "It's okay. Kau tidak harus memaafkanku. I understand. C'mon, mereka pasti sudah sangat lapar." Mereka kembali berjalan. Sirius diam-diam menghapus air mata yang turun.
Sesampainya di meja makan mereka disambut oleh protesan James dan Marlene yang mengeluh karena cacing-cacing di perut sudah demo. Madelynn duduk di samping Lily. "Kalian mulai saja, aku kebelet." Ucap Sirius lalu pergi menghilang dari ruangan.
"What's wrong, Maddie?" Tanya Lily pelan.
Madelynn menatap Lily sendu, "he's crying, Lils."
Marlene yang mendengar menggeleng. "Dia akan baik-baik saja. Tak usah dipikirkan."
"But—"
"Dia membuatmu menderita selama semester ini. You deserve better. Jika ia menyesal ia akan berjuang kembali mendapatkanmu." Nasehat Marlene. "Now, eat."
Akhirnya mereka makan. Sirius muncul beberapa menit kemudian. Tapi apa yang mereka tidak tahu adalah Euphemia mendengar apa yang Marlene bicarakan. Ia mengernyit dalam sampai Fleamont harus menegurnya dan mengajaknya menuju meja makan bersama anak-anak. Apakah yang telah terjadi? Lebih tepatnya, apa yang telah Sirius lakukan.
Setelah makan mereka berkumpul di ruang tengah selagi menikmati angin yang berhembus kencang masuk ke dalam. Hal tersebut membuat mata Madelynn sayup. Ia memegangi perutnya. Sangat kenyang. Euphemia menyuruh mereka nambah setidaknya dua kali. Tentu untuk seorang beater seperti Marlene McKinnon hal tersebut adalah surga. Tapi untuk Madelynn Gray? Nope, ia tidak bisa mikir atau pun melakukan banyak hal jika kekenyangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]