═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══
Setelah lamanya perjalanan berlangsung para murid Hogwarts akhirnya sampai di sekolah tercinta. Dengan segera para murid menuju Great Hall untuk makan malam dan menonton pernyortiran asrama berlangsung.
Madelynn Gray berpisah dari teman-temannya. Ia mau duduk di meja Ravenclaw. Masih ada beberapa para murid yang belum berkumpul. Begitu pula dengan Profesor. Madelynn memutuskan untuk membaca novel yang ia bawa, The Picture of Dorian Gray.
Selagi menunggu ia merasakan seseorang duduk di sebelahnya. Madelynn mencoba untuk tidak menengok. Lagi pula itu haknya untuk duduk dimana saja kan. Tiga menit berlalu ia merasakan seseorang di sebelahnya berdeham dan mendekatkan diri-- hingga Madelynn bisa merasakan napas yang keluar dari hidung orang tersebut.
"Hello lil raven."
Sontak Madelynn berhenti membaca. Perlahan ia menengok ke kanan, tepat dimana orang tersebut menyapanya. Barty Crouch Jr. Pria tersebut tersenyum hingga menampakkan gigi rapihnya. Madelynn menutup novelnya, ia bergerak tidak nyaman. Matanya melirik teman-teman satu asrama— yang sayangnya juga memiliki reaksi tidak jauh berbeda darinya. Lalu ia melihat meja Gryffindor. Terdapat Marlene dan Alice disana, tapi sayangnya mereka memunggungi meja Ravenclaw. Lily sudah pasti sibuk dengan tahun pertama. Instingnya mencari para Marauders. Tidak ada satu orang Marauder di meja singa. Madelynn tebak mereka menganggu James yang sedang menjalankan tugasnya menjadi Head Boy.
"Knock, knock." Barty menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Madelynn.
Gadis itu langsung mengerjap cepat dan sadar. Ia melihat lelaki yang dari tadi mencoba mendapatkan perhatiannya. "Wh- wha—" Madelynn menghembuskan napas panjang. Mencoba untuk berbicara dengan jelas. "What are you doing?" Tanyanya.
Sepertinya Barty murah senyum karena pria tersebut tersenyum lagi. "Hangin' out with you, of course." Jawabnya.
"Why?"
"Easy. You're my favorite Ravenclaw." Barty menumpu kepalanya pada telapak tangan. "So, how was your summer holiday? Good?"
"It was."
". . . It was what?"
Madelynn menatap Barty beberapa detik. Seperti mengobservasi apa maksud pria ini. "It was good." Madelynn melihat teman Barty di meja Slytherin, mereka dengan cepat langsung membuang pandangan dan pura-pura mengobrol. "What do you want?"
"My mother was in Ravenclaw." Suara Barty mengecil membuatnya menggeser lebih dekat pada gadis pirang itu. "I almost sorted into Ravenclaw. Topi tua tersebut membuat keputusan yang sulit untuk dirinya sendiri. Ia bilang aku cukup pintar untuk masuk Ravenclaw. Ia juga bilang aku ambisius untuk mendapatkan apa yang aku mau— and loyal. Detik berikutnya aku berada di Slytherin bersama mereka." Tunjuk Barty dengan pandangan matanya. "What about you? What house you almost sorted into?"
Baiklah. Mungkin Barty Crouch Jr hanya ingin mengobrol. "Tidak ada. Topi itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan. Bahkan belum menyentuh penuh kepalaku ia sudah berteriak Ravenclaw." Jelas Madelynn.
"You must be smart. I think you'll fit in Slytherin."
Madelynn tertawa pelan dan menggeleng kepalanya seperti tidak percaya apa yang pria ini baru saja bilang. "There's no way."
Barty mengernyit tidak setuju. "Why not? We're the smartest ones. I mean Slytherin itself is already superior— hey, don't laugh! I'm just saying Slytherin and Ravenclaw combo will be unstopable." Barty menengok pada orang disebelahnya. "Don't you agree?"
". . . Yes?"
"See!" Serunya.
Gadis pirang tersebut terkekeh pelan, "well, perhaps for the house. But I don't think I'll fit in the Slytherin, though."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]