═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══
Suara tawa menggelengar di lorong. Sirius dan James baru saja menjahili murid Slytherin yang mereka pastikan adalah teman dari Regulus Black. Tentu saja tanpa sepengetahuan Black bungsu itu, dan tentu saja Sirius tidak akan mengizinkan sahabatnya menjahili adiknya. Hanya temannya saja.
James merangkul bahu Sirius, mereka sudah telat di pelajaran Transfigurasi. Tapi siapa peduli bukan, prank tetap urusan paling pertama. Ia menahan tawa membayangkan wajah menggemaskan kekasihnya. Madelynn pasti akan sangat cemberut melihatnya telat lagi dan lebih mementingkan prank. Ia rindu prank. Belakangan ini ia dan James jarang melaksanakan prank karena sibuk latihan Quidditch dan Sirius yang selalu berduaan dengan Madelynn.
"Nah, silakan pegang tongkat kalian. Ikuti apa yang sudah Miss Evans contohkan."
James membuka pintu kelas, ternyata McGonagall sudah menyampaikan materi dari tadi. Mereka menyengir polos dan masuk ke kelas. McGonagall yang sudah tidak tau harus bagaimana hanya memandang kedua lelaki yang sayangnya adalah kedua murid asramanya yang paling dikenal di seluruh bangunan Hogwarts.
"Telat lagi Mister Potter, Mister Black?"
James meyengir, mereka sudah duduk berdua di belakang. "Sorry, profesor. Ini yang terakhir."
196 kali James mengucapkan kalimat itu dari pertama mereka menginjakan kaki di bangunan tua ini sampai sekarang.
McGonagall menggeleng pelan, "Buka buku dan keluarkan tongkat kalian." Perintahnya.
Sirius menengok mencari sosok gadis pirang Ravenclaw. Alisnya menyatu saat ia tidak menemukan gadis itu. McGonagall yang sedang menjelaskan materi lagi-lagi menggeleng pelan melihat kelakuan Black sulung. "Ada yang ingin kau tanyakan, Mister Black?"
"Yeah, Minnie—"
"Profesor McGonagall." Potongnya membenarkan.
"Yeah, profesor. Apa kau lihat Madelynn Gray? Gadis pirang Ravenclaw, yang paling pintar di kelas. Kau menyuruhku belajar dengannya ditahun kemarin." Tanya sambil menjelaskan.
"Yes Mister Black, tentu diriku tau. Ada keperluan apa dengan Miss Gray jika ku boleh tau? Apakah sangat penting hingga kau menanyakan kabarnya di tengah-tengah kelasku."
Sirius mengangguk, "sangat penting. Aku perlu tau keadaan gadisku kenapa ia sampai tidak masuk kelas."
James di sebelahnya ribut sendiri mendengar Sirius mengucapkan kata gadisku keras-keras. Diikuti oleh Marlene, mereka berdua heboh sampai Remus dan Lily memukul lumayan keras punggung mereka berdua.
"Tolong untuk tidak berisik." McGonagall maju beberapa langkah. "Well, sepertinya Madelynn Gray, gadismu." McGonagall menebalkan kata terakhir. "Jatuh sakit hingga ia tidak dapat mengikuti pelajaran untuk hari ini Mister Black." Jawabnya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]