[ 16 ]

2K 337 31
                                    

═══*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

Sekali lagi Madelynn merubah posisi tidurnya. Waktu sudah menunjukkan setengah satu pagi tapi kedua mata hijau gelap Madelynn masih terbuka terang. Tidak ada tanda-tanda mata itu ngantuk. Selalu seperti ini, di dalam satu tahun pasti ada satu malam Gray tak bisa tidur yang mengakibatkan esoknya ia mengantuk di kelas.

Ia duduk bersandar di ranjangnya menatap kamar yang di tempati. Luas namun hanya ada dia didalamnya. Madelynn menghela napas lelah dan beranjak dari kasur. Jika sudah begini Madam Pomfrey lah solusinya. Ia selalu bisa menangani apa saja, bahkan Madelynn terkagum dengannya.

Madelynn mengambil hoodie dan tas selempangnya — untuk menaruh notebook dan obat-obatan mugglenya. Ia keluar dari asrama jalan dengan hati-hati dan pelan. Udara sangat dingin di dini hari, ia memasukan tangan di kantung hoodie di depan. Sedikit lagi ia sampai di Hospital Wing, untungnya Filch tidak ada.

Tapi ada yang aneh, pintu rumah sakit terbuka lebar dan Madam Pomfrey sedang mengobati beberapa anak bolak-balik. Madelynn masuk untuk membantu Pomfrey.

"Cepat Mr Snape, Mr Potter, duduk dan diam agar aku cepat mengobati kalian." Kedua orang itu duduk di ranjang yang berbeda tentu saja.

"Potter?" Madelynn menghampiri.

"Cinnamon Roll!" Seru James. Wajahnya lebam dan berdarah. Ia melihat Snape — lelaki itu tak jauh beda, hanya saja James lebih parah.

"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Madelynn panik. Ia mengeluarkan obat yang ada di tasnya. "Pakai ini ya? Agar tidak infeksi."

"Mengapa tidak dengan sihir?"

Madelynn mundur selangkah, "Maaf, ku coba-"

James terkekeh pelan, "Bercanda Gray. Ayo obati, nanti Evans kecewa melihat wajah tampanku berubah bonyok gini."

Madelynn menuangkan alkohol ke kapas, "Bolehkah aku..?" Izinnya sebelum menyentuh wajah lelaki tampan di hadapannya.

"Go on." Perempuan itu mendekat dan mulai mengobati salah satu marauders di hadapannya. Sesekali James meringis pelan. "Aku tidak melukainya." Ucapnya tiba-tiba.

"Huh?" Madelynn yang sedang Serius menatap James bingung.

"Lanjutkan saja." Suruhnya. Madelynn mengangguk dan melaksanakan perintah lelaki itu. "Aku melindunginya. Apa kau percaya itu?" James kembali berbicara tiba-tiba.

"Snape?" Tanya Madelynn berbisik. James hanya mengangkat bahu seolah bilang, siapa lagi yang kubicarakan. "Yeah, aku percaya." Jawab Madelynn.

James menyipitkan matanya, "Aku rivalnya. Mengapa kau percaya? Aku bisa saja berbohong."

Gantian, Madelynn yang mengangkat bahunya. "Kau memang. Tapi bukan berarti melukai seperti ini."

"Aku mengutuk dan melakukan prank hanya untuk bersenang. Aku bisa saja melakukan ini."

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang