[ 7 ]

2.4K 427 64
                                    

═══*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

"Mengapa tidak mengajakku, Mads." Lily memajukan bibirnya cemberut, menghalangi jalan Madelynn masuk Perpustakaan.

Madelynn lantas berhenti, "Lily." Ia tersenyum menyapa temannya. "Maaf Lily, aku datang ke sini sekalian belajar bersama dengan Black." Ucapnya kecil.

"Dengan Black? Kau gila?"

"Lily, bukan itu. Aku di perintah oleh Profesor McGonagall untuk mengajarinya Transfigurasi. Nilainya kurang dan hanya aku yang bisa membantunya." Ia buru-buru menambahkan saat melihat wajah tak percaya sahabatnya, "Profesor McGonagall yang bilang."

Lily menghela napas, "Okay, bilang padaku jika dia mengganggumu." Ia menepuk bahu Madelynn lalu kembali ke meja bersama Snape.

Perempuan berambut pirang itu terus mencari pasangan belajarnya, ia telat lima menit, semoga saja Sirius belum tiba. Namun sial, Sirius sudah duduk dengan kaki di atas meja dan rokok di selip bibirnya. Ia tersenyum miring lalu menginjak rokok tersebut saat melihat Madelynn datang.

"Kemari, Gray." Ia menepuk kursi tepat disebelahnya. Madelynn masih berdiri, ragu untuk duduk. "Kau bisa duduk di sini jika mau." Sirius menepuk pahanya dan terkekeh pelan melihat wajah Madelynn yang merah.

"Maaf aku terlambat." Madelynn membuka tasnya dan mengambil kertas yang sudah siapkan untuk materi hari ini. Meskipun memakai tongkat atau praktek, ia tetap saja mencatat.

Madelynn mulai menjelaskan bagian mana yang Sirius tidak ngerti. Lumayan lelah karena Sirius hampir tidak mengerti semuanya, tak tahu ia berkata jujur atau tidak. Tepat pada pukul tujuh ia menyudahi pembelajaran. Madelynn membuka notebook dan menulis kegiatan yang sudah ia lakukan. Hal tersebut tidak terlewati oleh Sirius, ia memperhatikannya tanpa sepengetahuan sang gadis.

"Benda apa yang kau pegang?" Sirius menunjuk benda berwarna hitam itu.

"Pulpen." Ia tersenyum. "Muggles, you know. Kau tak perlu memasukan tinta secara berulang."

Sirius membentuk mulut O dan mengeluarkan rokok. Ia mulai merasakan benda sesat ini dari akhir tahun ke empat dan sekarang tak bisa lepas.

"Mau, Gray?" Tawar Sirius melihat Madelynn yang menatapnya bergantian rokok lalu wajahnya begitu terus.

Madelynn menggeleng pelan, "T-tidak, terima kasih."

"Tak perlu terkejut, sudah ku jadwalkan untuk merokok." Ia menghembuskan asap keluar dari mulut, "lima kali sehari."

Mata Madelynn membesar, "Itu banyak sekali!" Pekiknya reflek lalu menutup mulutnya dengan tangan.

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang