[ 32 ]

1K 138 7
                                    

═══*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

"Maddie, tunggu!"

Madelynn, Lily, Marlene dan Alice sontak berhenti mendengar seruan seseorang. Mereka membalikkan tubuh mereka untuk melihat siapa yang memanggil Madelynn.
Remus Lupin. Ia berlari kecil diikuti oleh Peter di belakangnya.

"Ya Remus?" Tanya Madelynn ketika Remus sampai di hadapannya.

"Bareng." Ucapnya.

Madelynn mengangguk sedangkan Marlene memutar matanya malas. "Kau lari-larian hanya untuk bareng dengan kami?" Tanyanya dengan nada tak percaya.

Remus mengernyit, "Aku panggil Maddie, artinya aku mau bareng dengan Maddie, bukan kalian."

Lily dan Alice menahan tawanya, Marlene menatap Remus tak percaya sedangkan Madelynn berusaha menutupi senyumannya.

"Bloody hell, Potter dan Black benar-benar membawa pengaruh buruk."

Mereka melanjutkan perjalan ke kelas ramuan. Remus sebenarnya di antara semangat dan gugup, jika tidak salah pelajaran mereka membahas tentang ramuan cinta. Ia sudah siap memakai topengnya. Obrolan Maddie dan Sirius di Three Broomstick kemarin masih memutar di kepala layaknya piring hitam. Ia harus berhati-hati, sahabatnya curiga dengan kedekatan mereka.

Mereka masuk ke dalam kelas. Slughorn sudah berada di sana dengan peralatan di meja. Mereka berenam segera berdiri di depan ramuan-ramuan yang akan di pelajari.

Profesor Slughorn memulai pelajaran. Madelynn melihat sekelilingnya, James Potter dan Sirius Black belum datang. Remus yang melihat itu mendekat ke sebelah Madelynn, "Kau tak apa?"

"Y-yeah," Jawabnya kaget. "Apa kau lihat Sirius dan Potter?"

"Mungkin mereka telat."

"Telat kenapa?" Tanya Madelynn penasaran.

Remus mengangkat bahunya, "Merencanakan prank mungkin."

Madelynn cemberut. Ia tak apa dengan prank mereka. Tapi jangan sampai melupakan pelajaran juga. Remus tertawa kecil melihatnya. Ia merasa buruk berharap James dan Sirius tidak hadir.

Suara derap kaki terdengar semakin dekat. Benar saja, pintu terbuka menampakkan kedua lelaki Gryffindor tampan.

"Ah, Mr Potter, Mr Black. Aku kira kalian tidak akan ikut pelajaranku lagi." Sapa Slughorn.

Mereka berdua nyengir bersamaan. "Sorry, Sir. Aku belum mendapat buku, begitu juga dengan Sirius." Ucap James.

"Ambil yang kau butuhkan dari lemari." Slughorn kembali menjelaskan. "Sebagaimana yang aku katakan, aku telah siapkan ramuan pagi ini. Ada yang tahu apa ini?"

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang