JS 16 [Ibu Retno] ☑️

7.2K 314 26
                                    

Tibalah saat seorang pria berparas tampan, datang ke rumah ibu Retno dan mengutarakan perasaanya, bahwa ia sangat mencintai ibu Retno dan berniat untuk meminangnya.
Saat itu, ibu Retno menolak pria tersebut. Entah karena tidak mencintai pria tersebut atau takut mengingkari perjanjiam yang telah di sepakati.

Tidak pantang menyerah, pria tersebut kembali mengutarakan rasa cintanya dan mengajak ibu Retno menikah. Hingga pada akhirnya, hubungan tanpa status mereka pun dimulai. Perhatian dan kasih sayang yang pria itu berikan mampu membuat ibu Retno merasa nyaman dan tentram.

Seiring berjalannya waktu, hati ibu Retno pun tidak bisa berdusta lagi, ia mulai jatuh hati padanya, Ibu Retno melupakan janji yang sudah di sepakati. Karena yang ibu Retno ingat hanyalah, ingin menjadi istri dari pria tersebut, untuk menemani hari tuanya kelak.

Saat-saat menegangkan itupun terjadi, mahluk menyeramkan itu, yang tak lain adalah suami ghaib ibu Retno datang dengan kemurkaan, mahluk tersebut sudah mengetahui isi hati Ibu Retno yang mulai mengingkari janji.
Seisi rumah terobrak-abrik, berserak dan berantakan dimana-mana karena ulah mahluk menakutkan itu.

°°°°

°Hamil tiba-tiba°

Perut ibu Retno tiba-tiba membuncit dan membesar, sehingga membuat ia begitu terkejut. Bagaimana tidak?
Selama ini tidak ada tanda-tanda bahwa kehamilan yang di alami nya, namun perutnya sekarang membesar, seperti sedang mengandung delapan bulan.

Terasa ada pergerakan, tendangan, sikutan, dan sundulan dari sesuatu yang di duga adalah bayi. Ada kehidupan yang tumbuh di dalam perutnya!
Saat itub juga, ibu Retno mengurungkan niatnya untuk menikah dengan pria itu, karena keadaan dirinya yang sedang mengandung anak dari suami ghaibnya.

Ibu Retno sudah tidak akan berharap kepada siapapun. Ia memberaniman diri menceritakan semua rahasia dan pahit perjalanan hidupnya kepada pria yang hendak menikahinya. Dia mengatakan dengan sejujur-jujurnya, dari mulai ia mengaku sebagai orang miskin yang buruk rupa, hingga perjanjian antara dirinya yang melakukan pernikahan ghaib demi mendapatkan keuntungan dunia.

"Aku tidak peduli itu, bahkan saat kita menikah nanti, kekayaan kamu akan musnah, wajahmu kembali seperti semula pun, aku akan tetap menerima kamu apa adanya, Retno. Aku akan tetap menikahimu, karena sungguh aku tidak mempermasalahkannya.
Hal yang perlu kita pikirkan sekarang adalah, bagaimana caranya agar kamu bisa keluar dari jalan sesat ini! Aku akan membantu mencarikan orang yang bisa memutus hubungan kalian."

Laki-laki itu memantapkan hati ibu Retno, sehingga ia luluh kembali dan menyimpan harapan besar padanya.

Entahlah, ini adalah suatu ujian atau suatu cobaan.

°°°°

Hingga pada akhirnya mahluk itu datang kembali dengan kemurkaan berlipat ganda.
Asap tebal itu berputar dan mulai menyerang ibu Retno dengan serangan dahsyat tanpa aba-aba.
Suara lantang dan keras bagaikan petir menyambar!

Kemudian asap itu mulai mencekik leher ibu Retno, mahluk itu sudah tau niat buruk ibu Retno yang ingin menyudahi hubungan dengan dirinya.

Aku tidak bisa berbuat apa-apa disini.
Aku pun tidak bisa menolong ibu Retno.
Aku hanya bisa menyaksikan kejadian dimana nyawa ibu Retno di renggut secara tragis.

Ibu Retno di banting kesana kemari, perut besarnya membentur ke dinding berkali-kali.
Mahluk itu tidak mempunyai rasa kasihan sedikitpun saat melakukanny

Kenapa mahluk itu sangat kejam dan jahat? Aku sangat membencinya!

[#DARAHHHHHHH]

Ibu Retno merintih menahan sakit, tangisan nya begitu menyayat hati. Permintaan ampun tidak membuat asap itu berhenti menyiksanya.
Ibu Retno masih di pontang pantingkan ke segala arah, terbentur kesana-kemari hingga ia pun lunglai tidak berdaya.

Darah terus keluar deras. Badan nya Ibu Retno memar dan mengeluarkan banyak sekali darah, hingga akhirnya ibu Retno diam tak bergeming, bersimpuh darah di lantai, ia hanya mampu membuka sedikit bola matanya.

"Itulah balasan untukmu, hai manusia serakah! Balasan setimpal karena telah berurusan dan membuat masala dengan ku. Tidak ada ampun bagimu!" ucap asap itu.

Terdengar suara tawa menggelegar, sepertinya sosok asap itu belum puas melihat Ibu Retno yang sudah tidak mampu bergerak.

Mahluk itu masuk ke dalam perut ibu Retno dengan cepat. Semua terekam jelas olehku, spontan ibu Retno berteriak histeris memukuli perutnya menahan sakit. Tak lama kemudian, mahluk itu keluar membawa janin dan menghilang meninggalkan ibu Retno sendiri sampai mengjmhembuskan nafas terakhir.

Inilah awal mula mas Rey dijadikan sebagai bangsa Jin.

Aku memberanikan diri mendekat setelah mahluk itu pergi, aku menyentuh tubuh Ibu Retno yang sudah tidak mampu membuka matanya. Pusarnya deras mengeluarkan darah.

Disini aku tidak berguna, aku tidak bisa sekalipun menolong ibu Retno. Menyentuh nya saja aku tidak mampu, sulit sekali. Tubuhnya seperti bayangan, tidak bisa aku sentuh.
Aku berusaha memanggil nya, meski ku tau, ibu Retno tidak akan bisa mendengar dan menjawab ku. Sungguh malang nasib ibu Retno, andai saja dia tidak melakukan perjanjian itu, kejadian seperti ini tidak akan terjadi.

Saat ini hanya akulah yang menjadi saksi hembusan nafas terakhirnya, tanpa ada seseorang pun yang mengetahui sebab meninggalnya Ibu Retno. Ku ambil sedikit darah ibu Retno ke dalam botol kaca pemberian kakek Tohir sebelum ia mengirimku kemari.

Lalu bagaimana caraku menolong mas Rey setelah ini? Sedangkan aku masih ada di masalalu.
Ya Allah tolong, aku tidak tau bagaimana cara keluar dari sini.

Tiba-tiba rumah bergetar sangat hebat, hingga aku terjatuh terombang-ambing ke lantai beberapa kali. Secepat mungkin aku langsung mencari pintu utama dan keluar dari rumah, menuruni tangga dengan cepat.

"Ada apa ini?" teriakku.

"Gempa!"

Aku mempercepat langkah, guncangan hebat ini dimulai sejak kejadian meninggal nya ibu Retno.
Aku berlari keluar dengan bersusah payah, turun melewati tangga demi tangga lalu terjatuh kesana-kemari, dengan rasa was ,was yang luar biasa tidak bisa ku utarakan.

Rumah mewah ibu Retno sedikit demi sedikit runtuh dan roboh.

"Bagaimana nasib ibu retno di dalam?"

Pikirku sembari terus berlari sampai akhirnya aku berhasil keluar dengan selamat.

Ternyata bukan hanya rumah ibu Retno saja, melainkan rumah warga yang lain pun sama. Hampir semua bangunan runtuh dan roboh, semuanya hancur lebur tak tersisa. Orang satu kampung mencari keselamatan dan berlarian membawa barang-barang berharga nya.

Namun apalah daya, semuanya menjadi korban, meninggal tak tersisa, seperti layaknya debu-debu yang beterbangan.

Apakah ini yang di sebut murka dari Allah?

Jika Allah berkehendak, semua mudah ia lakukan. Termasuk melenyapkan sebuah desa terkutuk, dimana mereka lebih percaya dengan manusia.
Dan mereka lebih memilih bersekutu dengan syaitan. Mereka menyekutukan Allah demi harta yang ternyata sama sekali tidak bermanfaat untuknya. Sungguh mengerikan!

°

Jadi seperti inilah awal mula lahan kosong di desa ini, hingga akhirnya ada kehidupan baru lagi.

"Dimana lorong hitam yang akan membawaku menemui mas Rey?"

Rasanya aku tidak sanggup menyaksikan lebih jauh lagi. Ini benar-benar menakutkan. Aku berdiri sendiri di tengah mayat-mayat warga desa. Aku ingin segera pergi dari tempat ini.

Lorong hitam tiba tiba muncul di depan ku. Lorong itu seolah meminta ku agar bersegera memasukinya.

°°°°°

Apakah Ratih akan berhasil menolong mas Rey?

BERSAMBUNG. . .

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang