Part 63 🌑JELMAAN SUAMIKU🌑

3.6K 197 71
                                    

Cucian baju hari ini menumpuk banyak, karena dua hari ini aku memang tidak mencuci.Hafiza sudah selesai sarapan setelah ku mandikan.

Rencana hari ini menjaga toko dengan Fiza, sudah dua minggu Dani tidak pulang kerumah karena kerjanya yang mungkin semakin padat.

"Mba, aku berangkat dulu ya."

"Iya, nanti setelah selesai, mba langsung kesana." jawabku.

Setelah selesai, aku langsung bergegas.

"Ayo sayang,"

Ku gandeng tangan anak ku Fiza, sepertinya dia sudah menungguku.
Kunci rumah yang ku simpan di dalam laci, tak lupa aku bawa.

***

"Ibu itu ayah, itu ayah!"

Fiza berteriak girang melihat mobil dokter Farhan sedang di parkirkan di depan toko.

"Lagi-lagi dokter Farhan kemari!" batinku.

"Hai anak ayah,"

Fiza berlari menghampiri dokter Farhan dan memintanya agar segera masuk ke dalam.

"Tumben sekali tidak mengucapkan salam." kataku.

"Eh iya, lupa. Maaf ya, buru buru pengen peluk Fiza soalnya," jawabnya.

Sifa yang sedang bersamaku, meminta izin untuk membantu karyawan di belakang.

"Disini saja ya," pintaku.

"Tapi, aku ngga enak!" jawab Sifa.

"Temenin mba disini, please!" mataku memberi kode kepada Sifa, bahwa aku benar-benar ingin di temani.

"Iya," jawabnya masih sibuk mengemas.

"Oh iya, aku tidak jadi mengajak mu ke rumah untuk menemui Abu,"

Tiba tiba dokter Farhan mendekat dan membicarakan tentang pembatalannya mengaja ku menemui Abu hari ini.

Itu artinya dokter Farhan membatalkan rencananya mengajak ku dan Hafiza ke Tokyo, syukurlah.

"Allhamdulilah, karena aku juga tidak bisa ikut denganmu besok,"  jawabku.

"Lho kenapa begitu,"

"Lah harus bagaimana?" tanyaku berbalik.

"Aku memang tidak menjemput kalian ke rumah menemui Abu hari ini, karena apa? aku sendiri yang sudah meminta izin pada Abu sebelum aku kemari."

Aku memberhentikan gerakan tangan ku, dokter Farhan meneruskan perkataan nya.

"Jadi kalau rencana untuk besok, tidak ada pembatalan dan kita akan tetap berangkat. Abu sudah mengizinkan."

Ya Allah, apa benar mas Rey mengizinkan keberangkatan kami, kenapa mas Rey memberi izin, apakah tidak ada rasa cemburu dihati kecilnya?

Aku tau, dia belum mengingatku dan Hafiza, tapi aku percaya jika ada cinta di hatinya. Kenapa mas Rey begitu mudahnya memperbolehkan aku ikut bersama nya besok?

Apa karena dokter Farhan adalah kakaknya, dia orang yang merawatnya, jadi mas Rey membolehkan kami ikut bersama dokter Farhan?

"Maaf ya, sepertinya besok aku tetap teguh pada pendirian, aku tidak akan ikut ke Tokyo."

Sepertinya Sifa tidak mengerti dengan apa yang kami bicarakan, dia hanya diam mendengarkan, begitupun Hafiza.

"Kenapa? aku sudah meminta izin Abu, dia membolehkan!"

"Bukan karena itu, Tokyo itu jauh, aku tidak mungkin ikut kesana." jawabku.

"Jadi benar, kamu tidak bisa menghargai ku?"

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang