#Part 49 🌑JELMAAN SUAMIKU🌑

4.3K 222 61
                                    

"Terimakasih, ya." kataku kepada dokter Farhan untuk hari ini. 

Hari ini kami menghabiskan waktu dengan dokter Farhan, berangkat pagi sampai pulang malam.

Dokter Farhan langsung pulang setelah mengantar kami sampai rumah. Ia meletakan barang bawaan di kursi ruang depan.

"Hati-hati di jalan ya, ayah!"

Hafiza mencium punggung tangan dokter Farhan.

"Hati-hati ya, dokter cinta!" ucap Dani menirukan adik nya.

"Hi dasar tengil," tawa dokter Farhan menanggapi Dani.

***

Dani dan Hafiza sibuk membawa barang belanjaan ke ruang tengah, sementara aku masih ada di depan rumah menunggu dokter Farhan.

"Aku pulang dulu ya, sayang."

Sayang?

Baru kali ini aku mendengar dokter Farhan menyebutku dengan panggilan sayang! aku jadi teringat mas Rey!
Dia sering memanggilku dengan sebutan itu.

"Beberapa hari lagi, hubungan kita akan di ikat oleh pertunangan, hingga nanti kita akan menikah, bersiap siaplah untuk itu, ya."

"Iii...iya mas," jawabku gugup.

Mobil dokter Farhan melaju perlahan hingga akhirnya tidak terlihat lagi.
Aku masuk ke dalam menutup pintu dan menguncinya kembali.

***

"Ciee yang abis jalan-jalan sama ayah yaaa?"

Hafiza sudah berada di pangkuan Sifa, Fiza masih terus di ledek oleh tante nya.
Ternyata Sifa belum tidur, ia masih menunggu kami pulang.

"Kamu belum tidur?" tanyaku.

"Belum lah mba, dari tadi aku nungguin kalian pulang, aku coba kirim chat, eh belum jiga di baca sampai sekarang." jawab Sifa sedikit kesal.

"Ah masa iya, mba ngga tau ada pesan masuk, beneran!"

Aku langsung mengecek ponsel, ternyata memang benar ada pesan dari Sifa. Dia menanyakan kapan kami pulang, mungkin Sofa khawatir karena sudah malam kita belum sampai rumah.

"Iya, ada pesan masuk, maaf ya mba baru buka."

"Iya mba, gak apa-apa "

Aku berikan sesuatu di kantong keresek untuk Sifa.
Martabak  kacang kesukaan nya yang ku bawa, sebenarnya di tengah jalan aku membeli martabak untuk nya.

Allhamdulilah setelah melihat apa yang ku bawa, Sifa langsung makan dengan lahap. "Tau aja aku lagi pengen makan martabak, mba!"

Lelah dan capek kurasa, kemudian aku pamit menidurkan Hafiza dan meninggalkan Sifa sendiri di ruang tengah.

***

➡ [POV SIFA]

Aku masih lahap mengginggit martabak kacang yang di bawa mba Ratih. Aku memang suka martabak kacang, apalagi yang mba Ratih bawa, rasanya sangat enak, perpaduan kacang cokelat yang penuh dan terasa manis di setiap gigitan nya.

Aku masih menunggu mba Ratih setelah menidurkan Hafiza. Aku berharap dia kemari menemaniku, aku ingin sekali menceritakan tentang kejadian siang tadi.
Namun lama sekali aku menunggu, ternyata saat ku liahat dari balik pintu, mba Ratih sudah tertidur pulas.

"Mungkin mba Ratih memamg lelah," pikirku.

Belum menikah saja dengan dokter Farhan, aku sudah merasa kesepian begini. Apa lagi kalau mba Ratih sudah menikah dengan dokter Farhan, aku akan lebih kesepian dari ini.

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang