#Part 44 🌑JELMAAN SUAMIKU🌑

4.4K 258 59
                                    

Sejak Dani mengajak Hafiza keluar, aku terdiam lama di hadapan dokter Farhan. Mungkin dia tau kalau aku sedang bingung mencari topik pembicaraan, aku serba salah dalam bertingkah, dokter Farhan malah menanggapi ku dengan senyum lesung pipitnya.

Meskipun baru saja berangkat, aku berharap Dani dan Hafiza cepat pulang ke rumah.
Ingin rasanya menghindar dan membiarkan dokter Farhan sendiri, tapi sepertinya itu tidak lah sopan.
Jika aku tetap di sini pun, entah apa yang akan aku katakan.

"Fiza anak yang sangat pintar dan menggemaskan," ucap dokter Farhan membuka pembicaraan.

"Dani juga sering menceritakan adik nya,"

Ternyata benar, Dani lah yang sudah menceritakan tentang Hafiza kepada dokter Farhan.

"Bukan hanya itu, Dani pernah menceritakan tentang bapak nya yang pergi tanpa kabar,"

Aku terbelangak mendengar nya, ternyata Dani sudah sejauh itu menceritakan kisah hidup nya kepada dokter Farhan.

"Dani bilang begitu?" tanyaku.

"Hhhh, iya. Tenang saja, saya bisa menjaga rahasia. Lagi pula saya juga sering cerita sama Dani. Kami sering bertukar cerita!" senyumnya.

Lagi lagi aku hanya bisa membalas senyum dokter Farhan.
Jadi tentang Hafiza, mungkin dokter Farhan telah mengetahui semuanya.
Untung saja Dani tidak tau, siapa sebenarnya Hafiza.

"Jadi sudah bisa menyimpulkan?"

Dokter Farhan memandang ku dengan tatapan tajam, ku alihkan pandangan nya dengan segera.
Aku tidak mengerti apa maksud dari kata katanya.
Sepertinya dokter Farhan mengerti kalau aku memang belum memahami apa yang dia bicarakan. Lagi lagi dokter Farhan menanggapi ku dengan senyuman.

"Belum mengerti ya?" ulang nya.

"Jadi begini, saya orangnya tidak bisa berbasa-basi, jujur saya sangat menyayangi Hafiza, saya menyayangi  Fiza dari awal pertemuan di rumah sakit. Dan saya sudah sangat dekat dengan Dani, dia anak yang pintar, berbakat, sopan, dan sudah akrab,"

Dokter Farhan menberikan jeda perkataan nya, aku masih serius mendengarkan dokter Farhan melanjutkan.

"Lalu tentang kegagalan percintaan saya dulu, saya menutup rapat hati karena belum menemukan perempuan yang mampu membuat hati saya hidup kembali. Di sini saya mengaku bahwa sejak bertemu dengan Dani dan Hafiza, saya merasa bahagia, saya merasa mempunyai keluarga baru, saya menyayangi mereka."

Belum sampai selesai dokter Farhan menerangkan apa yang akan dia bicarakan, aku sudah bisa menebaknya.

"Jadi begini, saya juga nyaman dekat dengan ibu dari mereka,"

"Saya menyayangi nya, dia mampu menghidupkan hati saya kembali
Perempuan itu ialah kamu,"

➡DEGGGGGGGGGGGGGGG.

Dugaanku benar. Dokter Farhan mengungkapkan perasaan nya padaku.

Kenapa dokter Farhan bisa nyaman dengan ku? padahal sedikitpun aku tidak pernah memberikan harapan untuk nya.

Apa dokter Farhan hanya merasa iba?

Jika boleh jujur, aku tidak mempunyai rasa sedikit pun kepada dokter Farhan. Aku bersikap baik karena memang bentuk rasa sopan santun ku kepada perantara Allah yang merubah kehidupan Dani, dengan pekerjaan nya yang layak.

Aku juga tidak akan bisa mencintai laki-laki lain selain Mas Rey, aku sangat mencintai nya.
Aku hanya menginginkan mas Rey sebagai teman hidupku kelak, ayah kandung dari Hafiza!

Apa yang harus ku jawab saat ini?

Disisi lain aku harus menghargai perasaan dokter Farhan, dan tidak mungkin menyakiti perasaan nya terang-terangan.
Aku tidak bisa menolak begitu saja tanpa alasan, dan aku juga tidak bisa menerima nya.

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang