JS 17 [Siksaan mereka] ☑️

7.6K 324 51
                                    

Aku masuk ke dalam lorong dengan segera. ~

Cepat sekali aku di bawa oleh lorong hitam, sengaja ku pejamkan mata perlahan berharap bisa mengurangi rasa takut yang semakin menggebu.

Perjalanan terasa lebih panjang dari sebelumnya, lorong hitam kini berubah menjadi lorong gelap gulita tanpa setitik pun cahaya, dan melebar tak berujung.

Terdengar suara riuh dari kejauhan, semakin lama di dengar, suara itu semakin jelas terekam pendengaran.

[# TOLONG ...... TOLONG ......]

Sara teriakan memilukan banyak sekali orang, dimana laki laki dan perempuan berkumpul menjadi satu, di ujung sana.

Mereka berteriak meronta, meminta pertolongan dengan suara yang begitu memilukan. Aku melihat banyak sekali orang sedang berlari kesana-kemari, ketakutan mereka tiada henti.
Mereka terus berlari tanpa mengenal lelah, anehnya langkah mereka hanya berputar-putar saja di tempat yang sama.

Semua berteriak histeris, ketika datang sesosok mahluk bertubuh besar dan berjubah hitam.
Di tangan nya membawa senjata runcing dan tajam, menghampiri dan menangkap mereka satu persatu.

Sorot mataku tertuju ke arah yang berbeda.
Aku melihat banyak orang sedang di ikat tangan dan kakinya, di sebuah dinding yang kokoh dan tinggi.
Banyak orang berteriak meminta ampun, ketika anak panah menancap ke seluruh tubuh yang sudah penuh dengan darah.

Mahluk berjubah hitam itu berbagi tugas, ada yang menancapkan anak panah, ada juga yang menyiksa dengan berbagai siksaan pedih yang mereka kehendaki.
Airmata yang deras keluar itu, tidak lagi berarti, bahkan semua mahluk itu terus menambah siksa, anak panah itu menancap sampai penuh ke seluruh tubuh yang sudah membiru.

Aku tidak kuat lagi menyaksikan penyiksaan ini, mereka menangis, berteriak histeris, meronta, karena tiada ampun baginya untuk mereka semua.

Tempat apa lagi ini, ya Tuhan.

🔥

"Tolong, ampun, aku ingin pulang, aku menyesal, aku takut ada disini, aku ingin kembali ke dunia." Rintih seseorang disana.

Suara itu, tak asing ku dengar. Ya, aku mengenalinya!
Aku melangkah mendekat, disana aku melihat ibu Reni sedang berbaring di atas sebuah papan besi yang dimana di bawahnya ada kobaran api menyala hingga logam panas yang sudah di lelehkan itu, siap untuk di siramkan ke tubuh Ibu Reni.

#BYUUUUURRRRR

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa."

Sakit yang tiada tara, Ibu Reni menjerit dan meronta. Permintaan ampun tidak di hiraukan mahluk tersebut. Semakin ia meronta, semakin bersemangat lah mahluk berjubah itu menyiramkan logam panas yang sudah di lelehkan nya itu.

Badannya sudah mengelupas, kulitnya sudah terbakar habis, kini hanya tersisa daging berwarna merah yang ikut mendidih, wajah dan seluruh badan hitam legam karena terbakar dari kobaran api di bawahnya.
Namun kepedihan ini belum berakhir, ia tak mati, melainkan setelahnya tubuh ibu Reni utuh kembali. Begitu seterusnya tanpa henti.

Berbaring membujur, dengan tangan dan kakinya yang terikat rantai besi. Hingga tidak ada kesempatan untuk lari dan tidak bisa menghindari siksaan itu meskipun hanya dengan waktu 1 detik.

"Ya Allah sungguh mengerikan!"

"Apakah ini yang dinamakan azabmu ya Allah."

Aku menangis tersedu-sedu menyaksikan kepedihan dan penderitaan mereka. Aku tidak bisa membayangkan, jika aku lah yang berada di sana.

"Azabmu memang sangatlah pedih ya Allah, namun kami sebagai manusia tidak pernah memikirkan kehidupan setelah kematian. Yang kami pikirkan hanyalah, bagaiamana caranya hidup senang di dunia, tanpa memikirkan bagaimana cara hidup bahagia sesudahnya."

"Astaghfirullah, maafkan segala kesalahan, hamba."

Tidak cukup hanya itu yang aku saksikan, aku melihat wanita itu .....?

Wanita itu .....?

Ibu Retno!

Ibu dari mas Rey juga ada di sana. Aku bisa lihat dengan jelas!

"Ya Tuhan, kembalikan aku, aku tidak kuat menahan siksa ini. Andai waktu bisa ku putar kembali, aku pasti tidak akan menyekutukan mu, aku tidak akan melakukan hal bodoh itu, aku akan selalu berada di jalan yang lurus!"

Suaranya sudah hampir habis, tetapi terus ia katakan.
Ibu Retno sedang di paksa berjalan di atas paku tajam yang tertancap di sebuah papan besi, ada kobaran api di bawah papan tersebut.
Paku itu menancap ke seluruh badan Ibu Retno, ketika ia terjatuh karena tidak kuat berjalan menahan sakit dan panas.

Sudah berpuluh tahun ibu Retno ada di tempat ini, berkumpul dengan banyak sekali orang, terutama ibu Reni yang baru saja meninggal kemarin. Begitu lama mereka merasakan hukuman itu.

Ramai sekali tangisan, teriakan histeris dan jeritan orang yang menyesali akan perbuatan semasa hidupnya, namun penyesalan sesudah kematian memang sudah tidak ada artinya lagi.

Aku hanya bisa menyaksikan dari kejauhan. Namun terasa sangat dekat ku pandang jelas.

Yang aku tau, orang yang sudah meninggal, akan hidup di alam barzah, tetapi mengapa mereka masih ada disini?

🔥

#ALAM_BARZAH

Tempat dimana manusia akan berjumpa dengan malaikat munkar dan Nakir.
Setelahnya akan ada hari kebangkitan, hari kebangkitan ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil, tiupan pertama bisa disebut dengan (KIAMAT)
kemudian tiupan kedua, semua manusia tanpa terkecuali akan bangkit dari kebinasaan.

Setelahnya adalah #PADANG_MAHSYAR tempat yang datar dan sangat luas, dimana matahari hanya berjarak satu jengkal dari kepala manusia, tak terbayang betapa panasnya disana, betapa hausnya ketika manusia berada di padang mahsyar. Disana setiap manusia akan di adili tergantung amal perbuatan semasa hidupnya.

[**Semoga kita termasuk orang orang yang mendapatkan Syafaat Rasulullah di padang mahsyar ini. Aamiin.**]

Setelahnya, kita akan berada di #YAUMUL_MIZAN, dimana amal manusia akan ditimbang. Jika manusia lebih berat amal timbangannya maka dia akan mendapatkan keselamatan dan begitu sebaliknya. Setelahnya Yaumul hisab, amal perbuatan yang kita lakukan akan di hitung disana.

🔹ALLAH berfirman :

"Sesungguhnya kepada kamilah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban kamilah menghisab mereka."

( QS Al-ghasiyah : 25-26)

Setelah itu kita harus melewati jembatan shiratul mustaqim. Setelah perhitungan amal, kita harus melewati jembatan ini, jika amal kebaikan lebih berat maka ia akan semakin mudah melewatinya, tetapi jika amal buruk yang lebih berat maka kita akan terjatuh didalam api yang menyala-nyala. Disana kita tidak mati, namun abadi dengan panasnya api neraka. Kemudian baru sampailah ke akhir perjalanan yang sangat panjang ini yaitu surga/neraka.

Tidak terbayang bagaiamana dahsyatnya siksa neraka jahannam, pedihnya mungkin lebih dari yang aku lihat saat ini. Naudzubillah.

Harusnya mereka masih dialam barzah, dengan dua malaikat Munkar dan Nakir. Kenapa mereka ada disana?

Apakah benar seperti yang orang katakan, bahwa orang yang berbuat musyrik dan ia belum sempat bertaubat sebelum ajal tiba, maka meninggalnya tidak akan di terima sampai hari kiamat datang?

Di dunia memang sudah tidak ada, tetapi mereka hidup di alam berbeda.
Lalu nasib nyawa nya di gantungkan begitu saja? entahlah, wallahualam.

Allah berfirman :

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa Syirik, dan dia mengampuni segala dosa selain dosa(Syirik) itu, bagi siapa yang di kehendaki-Nya.
Barangsiapa yang menyekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."

( QS . An Nisa:48 )

***

BERSAMBUNG.

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang