JS 19 [Jebakan awal] ☑️

6.6K 311 58
                                    


Di ujung sana, terdapat sebuah bangunan besar kuno membentang luas, ku langkahkan kaki dengan cepat menuju bangunan tersebut. Bangunan itu menjulang tinggi dan terlihat sangat kokoh dari kejauhan.

Dengan langkah semakin payah, aku tidak kuat lagi meneruskan perjalanan, kedua kakiku sulit sekali di gerakan. Sepertinya aku memang harus berhenti, dan beristirahat sejenak.

"Aku tidak boleh terlalu memaksakan diri, jika ingin semuanya baik-baik saja."

Akhirnya ku putuskan untuk beristirahat dan akan bermalam disini terlebih dahulu, karena suasana memang juga hampir gelap.
Menyenderkan badan di bawah pohon besar, dimana pohon ini adalah pohon satu satunya yang bisa bertahan hidup di tanah gersang, dengan daun yang lebat sehingga memberikan kenyamanan untuk berteduh.

🔥

GELAP GULITA MELANDA
.
.

Tidak ada sedikit pun cahaya, semuanya gelap, bahkan bangunan yang ku lihat itu sudah tidak terlihat lagi.
Di tempat luas seperti ini, aku hanya seorang diri, menanti datangnya pagi.
Ku pejamkan kedua mata, sembari membaca doa-doa keselamatan dan perlindungan, aku yakin Allah selalu bersamaku di setiap langkah, ia akan melindungiku dari segala macam marabahaya.
.
.

Malam yang panjang, kini telah berlalu, suasana malam sudah berganti.
Aku melihat ke sekeliling, mencari letak bangunan yang jelas-jelas ku lihat ada di ujung, tapi sekarang bangunan itu menghilang.

"Dimana bangunan besar yang ku lihat ada di ujung sana? Bukankah jelas-jelas ada bangunan, kenapa tiba-tiba menghilang?"

Aku tidak lagi melihat ada bangunan yang berdiri kokoh itu, hilang sudah harapanku, artinya aku harus mencari jalan lagi, agar bisa cepat menemukan mas Rey.
Hanya karena rasa lelah dan sakit pada kedua kakiku, membuat semua menjadi sia-sia.

"Setiap usaha pasti akan membuahan hasil, tidak akan ada kata sia- sia."

"Suara siapa itu?" Aku menoleh ke semua arah, namun tidak ada seorang pun disini.

"Jangan menyerah, sudah panjang perjalanan yang telah kamu tempuh."

Lagi lagi suara itu terdengar sangat jelas di telingaku, darimana suara itu berasal?

"Siapa disana?" Teriak ku.

"Akulah pohon yang baru saja kamu singgahi."

Spontan aku langsung menjauh dari pohon besar itu.

"Pohon bisa berbicara?" Lirihku masih belum mempercayainya.

Aku terus melangkah menjauh dari pohon besar itu.

"Jangan takut,"

"Si-si-siapa kamu?" Ucapku terbata-bata.

"Aku adalah pohon terbesar, yang masih bertahan hidup selama puluhan ribu tahun."

Hening ..

"Aku tau, tujuanmu bisa sampai kemari itu untuk menyelamatkan kekasihmu, bukan?"

Pohon itu menggerakan daun-daun nya yang lebat.

"Apa yang hendak kamu tanyakan padaku? Cepat katakanlah, aku akan memberimu sebuah petunjuk,"

Setelah mendengar kata sang pohon, aku mulai percaya kalau dia memang baik dan tidak berniat jahat. Allah telah mengirimkan petunjuk, melalui melalui pohon besar ini.

"Ke-kemana bangunan besar yang ada disana?" Tunjuk ku.

"Bangunan itu sebenarnya tidak ada. Karena bangunan itu adalah tipu daya bangsa jin. Itu hanyalah bayangan yang terlihat nyata, namun fana.
Bertujuan agar memancingmu datang kesana, sampai akhirnya, kamu akan terjebak dan terjatuh ke dalam jurang kematian di bawahnya!"

"Astaghfirullah, ternyata bukan hanya rintangan tetapi banyak sekali jebakan."

"Apa kamu tau? Aku lah yang menambah rasa sakit di kaki kamu, bahkan sampai kamu tidak bisa menggerakan kaki sama sekali untuk sementara waktu, bertujuan agar kamu tidak melanjutkan perjalanan ke jurang k e m a t i a n yang menjebak."

"Setelahnya aku biarkan kamu melepas penat tidur di akar ku yang menyembul ke permukaan tanah. Aku berikan kenyamanan, keamanan, kesejukan dan aku yang membuatmu mengantuk dan tertidur pulas," Ucapnya kembali.

"Kenapa kamu menolongku?" Tanyaku.

"Karena doa-doa di setiap langkahmu. Bukan kah kamu berdoa meminta keselamatan pada Tuhan-mu? Dia mengabulkan doa itu melalui perantara aku, tanpa kamu sadari." Jelasnya.

Iya, apa yang dikatakan pohon itu benar.

Allah berfirman :

"Berdoalah kepada-KU niscaya akan aku perkenankan bagimu, sesungguhnya orang orang yang menyombongkan diri dari menyembah_KU akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina."

( surah Al-mu'min :60 )

🔥

"Berhati hatilah, mereka sudah mengetahui kedatanganmu!"

"Mereka sudah tau kedatanganku?"

"Ya!"

"Mereka adalah mahluk yang akan kamu hadapi. Sewaktu kamu sedang tertidur, sebagian dari mereka juga mencari mu kemari.
Karena keajaiban dari doamu, Tuhan tidak membiarkan mereka melihatmu berada disini." Jelasnya.

Ternyata kedatanganku sudah diketahui oleh mereka. Bagaikan satu lawan seribu! Tapi aku harus tetap yakin, kekuatan Tuhan lebih hebat dari siapa saja, termasuk mereka.

"Tidak perlu takut, manusia lebih mulia dari semua ciptaan-Nya."

Pohon itu mengingatkanku kepada salah satu Firman Allah.

Allah berfirman ;

"Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam, kami angkat mereka di daratan dan lautan, kami beri mereka rezeqi dari yang baik-baik dan kami lebih lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna dibandingkan kebanyakan mahluk yang telah kami ciptakan."

( Al-israa :70 )

🔥

In syaa Allah aku kuat, aku bisa melewatinya dan pulang dengan selamat. "Lalu harus kemana lagi, aku melangkah pergi, Pohon?" Tanyaku.

"Tenang saja, karena bukan hanya arah, tapi aku akan mengantarmu ketempat tujuan. Kunci jalan menuju kesana ada pada batangku.
Masuklah duduk lah disini, pejamkan matamu, dan bersiaplah sekarang juga!" Perintah sang.

Tanpa waktu lama, aku langsung mengikuti apa yang pohon itu katakan.

"Aku sudah siap."

Aku duduk bersila di batang pohon dan memejamkan mata perlahan.

"Ini sudah waktunya!"

Bismillahirahmanirahim

🔥

BERSAMBUNG. . .

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang