#Part 68 🌑JELMAAN SUAMIKU🌑

3.1K 211 39
                                    

* POV SIFA *

"Mba, kenapa ini semua bisa terjadi? semua ini penuh dengan misteri." tanyaku di samping mba Ratih yang belum bisa ku ajak bicara.

"Bagaimana keadaan Hafiza sekarang ini, dimana keberadaan nya dan siapa yang membawa Hafiza saja kita tidak tau.
Siapa sebenarnya orang yang menyerupai dokter Farhan? mengapa orang itu melakukan kejahatan dengan cara halus seperti ini.
Kenapa aku berpendapat, orang itu bukan lah manusia, melainkan dia adalah jin. Tapi apa tujuan nya?" sambung ku.

Jin memang dapat menyerupai apa saja yang ia inginkan, meskipun tidak semuanya begitu. Apakah mba Ratih menyembunyikan sesuatu dariku?
Ada apa, rahasia apa yang selalu di tutupi nya?

[Kreketttttttttttttttttttttt]

Lagi dan lagi, aku mendengar suara pintu yang terbuka dari arah depan, jelas-jelas aku sudah mengunci pintu setelah dokter Farhan berpamitan menjemput Dani.

[Jebredddddddddddd]

Astaghfirullah, pintu tertutup dengan keras. Spontan aku menjerit kemudian aku langsung mengirim pesan dokter Farhan melalui ponsel mba Ratih.

Karena no whatsapp ku belum juga di buka dari daftar blokir oleh nya, aku sungkan jika harus meminta agar ia melepas nomor ku untuk kepentingan mba Ratih.

📩: Sekarang ada dimana, cepat kembali!

Ku kirimkan satu pesan kepada dokter Farhan, status pesan langsung terbaca dan dia langsung membalas pesan ku.

📩: Tunggu, sebentar lagi kita sampai.

Ku letakan kembali ponsel di atas meja. aku sudah mulai sedikit tenang, karena mereka sebentar lagi akan sampai.

***

"Ya Allah suara apa lagi di dalam kamar mba Ratih!" kesalku dengan gemetar.

Aku mendengar suara di dalam kamar, apakah lipatan baju yang sudah aku tata rapi tadi, terjatuh lagi?

"Ah, kurasa tidak mungkin!"

Aku tidak berani meninggalkan mba Ratih disini sendirian, lagi pula aku tidak berani jika harus masuk ke dalam kamar sendiri sekarang.
Pikiran negatif selalu muncul di pikiran ku, bahkan jujur saja, saat ini aku tidak bisa berfikir positif. Imajinasi buruk terus saja menghantuiku.

"Baju! apakah baju yang ku temukan tadi, ada hubungan nya dengan mba Ratih? bagaimana tidak, baju dari pengirim misterius itu tetap saja di simpan rapi oleh mba Ratih. Padahal sudah jelas, aku meminta nya untuk menyingkirkan jauh-jauh dari rumah."

Suara klakson mobil dokter Farhan terdengar, sepertinya mereka sudah sampai. Tidak dengan waktu lama setelah itu, Dani masuk setengah berlari menghampiri kami. Dia memeluk tubuh mba Ratih sambil menangis.

"Ya Allah ma, apa yang sebenarnya terjadi!" tanya Dani.

Setelah itu ia berlari masuk ke dalam kamar ibunya dan masuk ke kamar nya secepatnya.

"Sayang! adik! kamu dimana? Fiza kamu dimana? ya Allah dimana adik Dani, Hafiza kamu dimana sekarang!" teriak Dani panik.

Ia bahkan berlari ke sana kemari, ke seluruh sudut ruangan, tetap saja ia tidak menemukan adik nya.
Gemetar kaki dan bibirnya, terjatuh lah air matanya. Badan Dani bersandar dinding, dan perlahan ia terjatuh karena lemas.
Dokter Farhan menghampiri Dani, dia berusaha menenangkan. Aku tau, sebenarnya dokter Farhan juga begitu panik, hanya saja dia lebih memilih tenang di hadapan Dani.

"Dani, tenangkan pikiran mu, jangan sampai kita ikut terganggu karena keadaan. Lihatlah ibumu, dia sangat tertekan karena hilangnya Hafiza yang misterius. Jadi tolong, tugasmu disini adalah menjadi penguat ibumu.
Kita cari cara bersama, kita mencari jalan keluar, semoga Hafiza cepat ketemu." saran dokter Farhan.

Dani mengangguk, dia mengerti apa yang dikatakan dokter Farhan, kemudian ia mendekat dan berusaha duduk dengan pikiran yang lebih tenang.

Mba Ratih masih belum  isa kami ajak bicara karena masih dalam pengaruh obat bius, kami bertiga mulai membahas bagaimana caranya menemukan Hafiza.

"Dani, apakah sebelum ini ibumu mempunyai masalah dengan sesuatu yang berbau mistik?"

"Tidak, hanya saja dulu mama sering sakit-sakitan ketika tinggal dirumah lama, hingga akhirnya kami pindah ke rumah nenek dan kakek, setelah itu mama hidup dengan normal sampai saat ini." jawab Dani.

"Apa kamu mengetahui, apa penyebab nya?" dokter Farhan terus bertanya.

"Aku tidak tau, sepertinya karena jin yang mencintai mama waktu itu!"

"Apa? jin!"

"Jadi mba Ratih pernah dicintai oleh jin? kenapa dia tidak menceritakan nya padaku?" batinku.

Sepertinya dokter Farhan juga terkejut dengan jawaban Dani, dia seperti tidak percaya dengan penjelasan Dani yang sangat di luar nalar.

"Kalau memang benar apa yang kamu katakan, kemungkinan besar Hafiza di bawa oleh jin yang mencintai ibu mu?" simpul dokter Farhan.

"Aku tidak tau pasti, karena waktu itu aku belum dewasa! sekiranya ada rahasia, akupun tidak tau."

Jawab Dani dengan polosnya, ia terus memandangi wajah ibunya.

"Ya Allah, serumit inikah!" batinku.

"Mas Yadi, iya! aku akan menanyakan masalah ini kepada mas Yadi!
Aku yakin, dia pasti mengetahui sesuatu, mana mungkin tidak!
Ketika mba Ratih sakit, siapa lagi yang merawat selain orangtuanya?"

"Dok, bisa mengantarku ke suatu tempat? sepertinya aku tau kemana kita mencari informasi tentang mba Ratih!" ajakku penuh harap.

"Kemana?" jawabnya.

"Ke sel tahanan, menemui mas Yadi, kakakku."

"Kakak? apakah kalian mempunyai kakak lagi?"

Oh ternyata selama ini dokter Farhan mengira, aku adalah adik kandung dari mba Ratih. Dia mengira kita saudara sekandung.
Mungkin mba Ratih tidak menceritakan ini kepada dokter Farhan begitupun Dani.

"Maaf, aku adalah adik ipar mba Ratih. Mas Yadi itu adalah kakak kandungku, sekaligus dia adalah mantan suami dari mba Ratih."

"Ayo, tidak ada waktu lagi!"

"Dani, tunggu kita kembali lagi kemari, jangan pernah tinggalkan mama sendiri, kalau ada apa apa, telfon tante." jelasku.

"Iya, semoga ada titik terang!"

"Aamiin, doakan."

Tanpa basa basi lagi, kami berangkat menuju sel tahanan menemui mas Yadi.

Bersambung*****

Buat seru seruan ya! Tes daya ingat.

Siapa saja nama semua tokoh yang pernah author tulis di cerita ini?

4 penjawab benar, akan lanjut part 68 kilat. -+ ada 12 tokoh ya...

Akan saya tag di part selanjutnya.

Happy Reading ...

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang