#Part 67 🌑JELMAAN SUAMIKU🌑

3.6K 229 84
                                    

"Terakhir aku bertemu, ketika aku menjemput mereka ke rumah ku. Kamu saksinya kan?" jawab dokter Farhan.

"Bukan nya itu sekitar tiga hari yang lalu?" pikirku.

"Siapa yang mengantar pulang malam itu, jelas-jelas kamu menginap disini!"

Dokter Farhan terkejut mendengar pengakuan ku, ia mengernyitkan dahi nya.

"Mana ada! bahkan malam itu aku sibuk dengan kondisi Abu, lalu supir ku yang mengantar mereka pulang ke rumah!"

"Supir?" tanya ku.

"Iya, malam itu aku meminta supir ku untuk mengantar mereka. Aku minta maaf, memang malam itu aku tidak bisa mengantar karena kondisi Abu, aku percayakan kepada pak Siswo."

Nama supirnya adalah pak Siswo.

"Jadi, kamu tidak datang kemari?" tanyaku mengulang.

"Astaghfirullah, aku tidak datang kemari setelah malam itu. Aku mencoba menguhibungi, selalu saja tidak bisa.
Aku sibuk bekerja setelah itu, Dani juga 2 minggu ini tidak pulang kan? itu karena banyak sekali pasien di rumah sakit. Sekarang aku baru bisa menyempatkan datang kemari hari ini, di hari ulang tahun Hafiza. Aku inhin memberinya hadiah dan aku akan menanyakan kenapa ponsel nya sulit sekali aku hubungi. Sekarang dimana mereka?"

"Mereka sedang dalam bahaya!" ku gapai kunci rumah dan bersiap.

"Ayo cepat, ikut aku!" sambung ku.

Aku menarik tangan dokter Farhan sekuat ku, ku kunci pintu dan segera masuk ke dalam mobil tanpa ada kata malu.
Rasa malu sudah terkalahkan dengan rasa khawatir ku kepada Hafiza dan mba Ratih.

"Sebenarnya ada apa, kita mau kemana?"

"Bandara, ayo cepat!" teria ku.

Aku mencoba menghubungi mba Ratih di dalam mobil, berulang kali aku menelfon nya, namun tetap saja tidak ada jawaban.

"Ya Allah, jawab mba!"

Aku mencoba mengulang memanggil nya, hasilnya tetap saja sama. Dia tidak menjawab panggilan dariku.
Badanku gemetar dan terus mengeluarkan keringat dingin, tak henti-hentinya aku berdoa untuk keselamatan Hafiza dan mba Ratih.

"Sebenarnya ada apa, aku perlu tau! kenapa kamu begitu panik?"

Dokter Farhan terus menanyakan hal yang sama di sela kepanikan ku.

"Mba Ratih dan Hafiza sedang dalam bahaya!" jawabku masih sibuk menelfon.

Mungkin lebih baik aku kirimkan pesan, semoga mba Ratih segera membacanya.
Ku kirimkan pesan larangan ku, aku memintanya untuk menghentikan perjalalan dan aku akan segera menyusul kesana.

"Iya bahaya apa, ada apa sebenarnya? kenapa kita tiba-tiba ke bandara?
tolong jelaskan, jangan biarkan aku seperti orang bodoh disini!"

Tanya dokter Farhan mengalihkan pandangan nya ke arah ku.
Dia masih sibuk menyetir mobilnya menuju bandara.

"Kamu tau? selama kamu tidak datang, ada sosok yang sama menyerupai mu, dia selalu menemui mba Ratih dan Hafiza!" jawab ku.

"Sosok sama menyerupai ku?"

"Iya! bahkan supir yang mengantar pulang itu adalah sosok yang mirip dengan mu.
Aku melihat dan mengira itu adalah kamu, dia sampai menginap di rumah dengan alasan, Hafiza ingin tetap bersama ayah nya, ayah Farhan!"

"Tentunya mereka juga mengira, itu memang kamu!" lanjutku.

"Aku? lalu kenapa mereka bisa sampai ke bandara?" tanya dokter Farhan lagi.

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang