#Part 36 🌑JELMAAN SUAMIKU🌑

5.2K 254 28
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku mengantarkan Hafiza ke sekolah. Dani sudah berangkat sejak pagi tadi, berangkat dengan berjalan kaki hingga sampai ke jalan raya, di lanjutkan lagi dengan naik angkot sampai ke toko material pak Arif.

Ku gendong Hafiza menyebrang sungai kecil, seperti biasa berjalan kaki melewati jalan terobosan dan melewati persawahan.

"Hafiza bahagia sekali, bisa diantar ibu lagi."

"Iya sayang, ibu juga bahagia sekali bisa mengantar Fiza ke sekolah lagi."

Sesampainya di sekolah, semua ibu sudah berkumpul di depan kelas.
Suasana sekolah terasa sepi, tanpa adanya ibu Reni.

Ku rendahkan badan dan tersenyum,
mereka membalas senyuman ku.
Memang semenjak ibu Reni tidak ada, mereka tidak sering mem-bully atau menghina lagi.
Ku antarkan Hafiza sampai ke dalam kelas, setelah itu aku duduk kembali di luar kelas.

"Bu Ratih, duduk disini sama kita,"

Salah satu ibu mempersilahkan aku duduk dengan mereka.
Aku berjalan menghampiri ibu yang berkerumun, mereka memintaku agar menceritakan kejadian mati suri yang aku alami. Mereka memintaku menjelaskan bagaiamana rasanya saat aku disana.
Seperti biasa aku hanya menjawab bahwa aku tidak mengingat apa-apa.

***

Sepulang sekolah aku langsung menjualkan aneka jajanan yang sudah di persiapkan, Hafiza aku titipkan kepada ibu di rumah. Karena sejak itu, hanya bapak yang pergi ke kebun, dan ibu yang mengerjakan pekerjaan rumah.

"Hafiza jangan nakal ya, ibu mau keliling dulu, doakan biar jualan ibu habis ya nak,"

"Bismillahirrahmanirrahim,"

***

Aku berjalan kaki dari rumah ke kampung-kampung. Allhamdulilah jualan hari ini habis tak tersisa.
Hanya saja banyak sekali pembeli yang menanyakan hal yang sama.
Mereka ingin tau bagaiamana perjalanan ku ketika aku di kabarkan meninggal dunia.

Sampai bosan aku mendengar pertanyaan itu, satu pertanyaan yang sama dari mulut orang ke orang lain nya.

"Saya tidak ingat, bu. Ini takdir, mungkin Allah masih memberikan kesempatan saya hidup," jawabku.

Lelah berjalan jauh, aku melangkah dengan cepat. Aku ingin segera sampai dan beristirahat, karena masih terasa sakit di bagian perut jika kelelahan.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam," jawab Fiza.

Dia langsung berlari menghampiri.

"Wahh ibu sudah pulang, gimana bu jualan nya."

"Allhamdulilah nak, ini berkat doa Hafiza anak sholeha nya ibu, aamiin."

Ku letakan keranjang dan ku sandarkan badan perlahan, di samping Hafiza.

"Ibu sakit ya?" tanya Hafiza memijat tangan dan kaki.

"Engga sayang, ibu hanya capek,"

***

"Kamu sudah pulang Ratih?"

"Udah bu, baru aja Ratih sampai," jawabku kepada ibu.

"Kamu kan sekarang udah pulang, mumpung masih siang, ibu mau menyusul bapa sebentar ya di kebon, mau metik sayur buat besok. Ibu sudah siapin makan di belakang," ucap Ibu dan berlalu.

"Iya, hati-hati bu,"

***

Waktu menunjukan pukul 14:00
Aku ajak Hafiza tidur siang. Hafiza tidur di sebelah ku dengan boneka nya. Aku kecup kening anak ku Fiza.
Baru saja aku hendak memejamkan mata, terdengar ada suara ketukan pintu dari luar.

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang