JS 27 [Mas Rey?]

6.1K 300 46
                                    

🔥

Ku letakan kepala mas Rey di pangkuan, kedua matanya terpejam, keadaanya memprihatinkan, badannya sudah sangat lemas.

Ku sentuh pelipis matanya, ku pegang kedua tangannya, berharap mas Rey bisa segera bangun dan bisa keluar dari tempat ini bersama-sama.

Aku tidak peduli dengan mahluk jahat itu, jika mereka datang lagi.
Aku percaya dengan kekuatan dan kekuasaan Allah tidak sebanding dengan mereka.
Allah pasti akan melindungiku, menjaga dan menolong kami.
Jika Allah mengizinkan, kami pasti bisa pulang ke dunia dengan selamat.

•••

Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.

(HR. An Nasai dalam Al Kubro. Syaikh Muqbil Al Wadi'i dalam Al Jami' Ash Shahih mimma Laisa fii Ash Shahihain 2: 12 mengatakan, "Hadits ini adalah hadits yang shahih")

(DOA SETELAH MEMBACA AYAT SUCI AL_QUR'AN YANG DI CONTOHKAN RASULULLAH)

•••

"Mas Rey, bangun." Lirihku.

Aku menggoyang-goyangkan badan mas untuk yang ke sekian kalinya.
Mulai ada perubahan pada hembusan nafas mas Rey yang kian melambat, detak jantungnya semakin melemah.

"Ya Allah, ini kenapa? Bangun mas Rey! Bangun!"

Mas Rey tidak merespon sama sekali, meskipun melalui airmata ataupun gerakan-gerakan kecil.
Deyut nadinya tidak bisa aku rasakan, tidak ada suara detak jantung mas Rey, nafasnya berhenti behembus.

Pecah tangisku seketika, hatiku hancur dengan kenyataan yang saat ini aku saksikan, "Mas Rey, bangun demi aku dan Hafiza," 

Aku datang kemari hanya demi mas Rey, apa mungkin aku benar-benar sudah terlambat?

Harus bagaimana sekarang?

Aku tidak akan keluar dari sumur ini, tanpa mas Rey!
Aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti raga mas Rey lagi, sungguh aku tidak mau kehilangan dia.
Aku belum siap menerima kenyataan pahit ini, "Mas Rey, aku mohon buka matamu, bangunlah!"

Aku mencoba merasakan denyut nadinya beberapa kali, namun aku tetap tidak bisa merasakannya.
Nafasnya telah diam, tidak ada suara detak jantung mas Rey lagi.

"Mas Rey, jangan tinggalkan aku sendiri, mana janjimu? Pikirkan bagaimana perasaan Hafiza, dia menginginkan kehadiran kamu, dia menginginkan kebersamaan, dia ingin bertemu dengan ayahnya, yang selama ini dia nantikan."

"Jangan pergi mas Rey, aku mohon bangunlah, berjuang lagi untuk Hafiza, kamu pasti bisa.
Bertahanlah, buka kedua matamu mas Rey! Lihat, ada aku disini sekarang, aku sudah ada disini demi kamu, kita akan berjuang sama-sama, b a n g u n."

Airmata telah membanjiri pipiku, bahkan berjatuhan menetes deras ke wajahnya.
Aku harus bisa menerima kenyataan bahwa mas Rey memang sudah t i a d a.

"Ya Allah, ampuni aku kalau saat ini aku belum bisa ikhlas melepas kepergian mas Rey.
Jika boleh aku meminta,  jangan dulu kau ambil dia dari kehidupanku, ya Allah
Berikan kesempatan kedua untuknya, berikan keajaiban-Mu untuk mas Rey. Hafiza sangat merindukan ayahnya, tolong wujudkan impian itu kepada bidadari kecilku"

"Aku mohon, jangan jadikan pertemuan ini menjadi pertemuan terakhirku dengan mas Rey."

•••

"Aku  gagal menyelamatkan mas Rey," Lirihku.

Sakit di sekujur badanku, tidak bisa lagi aku ungkapkan betapa sakitnya.
Lebih sakit lagi, memikirkan panjangnya perjalanan yang telah aku tempuh, namun harus berakhir sia-sia seperti ini.

Aku sangat lelah ...

Aku memejamkan mata ini, hingga sampai aku tertidur lelap.
Meskipun lelah badan dan hancurnya hati, aku harus tetap melanjutkan perjalanan pulang dengan perasaan pilu, demi bertemu dengan keluarga yang sedang menungguku di rumah.

🔥

Ada sentuhan hangat dari tangan seseorang yang ku rasakan, tangan itu mengusap kepalaku yang tertutup mukenah.

Saat itu juga, aku ngin membuka mata, namun sulit sekali ku lakukan.
Mataku terasa lengket, kepalaku seperti sedang berputar-putar dengan cepat, sehingga membuatku sulit terbangun.

Sebelum ku rasakan sentuhan itu, aku sedang bermimpi indah tentang mas Rey, dimana saat itu aku sedang bertemu dengannya.
Tidur membawaku kembali pada masa itu, semua yang telah ku lalui terekam jelas di dalam mimpi.

Selain sulit, aku enggan membuka mataku yang terpejam, karena saat itu juga aku harus menerima kenyataan, bahwa mas Rey sudah tidak ber ny a w a.

"R a t i h,"

"S a y a n g,"

Terdengar suara lembut itu memanggil ku.

Itu bukan suara di dalam mimpiku, tapi terdengar jelas di telingaku.

Suara yang sama itu memanggilku kembali.
Ku buka mataku perlahan dan menoleh ke arah suara, "Mas Rey?" Girangku, nyaris tak percaya.

Mas Rey hidup kembali!

"Mas Rey, ka--mu hidup lagi?" Ungkapku, dengan tangisan bahagia mendapati sentuhan itu berasal dari tangan mas Rey.

"Aku yakin kamu bisa, kamu kuat, buka mata kamu mas, aku disini!"

Ku genggam erat tangannya berharap mas Rey sadar.
Nafasnya berhembus, detak jantungnya berdetak kembali, denyut nadinya sudah bisa aku rasakan lagi.

Kali ini aku mengeluarkan air mata kebahagiaan, ada tanda kehidupan untuk mas Rey. Di posisi lemahnya, dia masih mengingatku, mas Rey memanggilku!

"Mas kamu dengar aku kan?" Tanyaku, tapi beluk ada respon

Ku bacakan Al-Fatihah berulang kali di samping mas Rey.
Masih terus ku genggam erat tangannya tanpa ku lepaskan.

•••
🕊AL_FATIHAH 🕊

Surah Al-Fatihah (الفاتح , al-Fātihah, "Pembukaan") adalah surat pertama dalam Kitab Suci Al Qur'an. Surah ini diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surah-surah yang ada. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran/أمّ القرءان) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab/أمّ الكتاب) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran. Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang/السبع المثاني) karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sholat.

Ada sebuah petunjuk barangsiapa yang membaca Al Fathihah diantara sembahyang sunat subuh dengan Fardhu Subuh sebanyak 41 kali, maka dia akan:

Derajat dan pangkatnya naik.
Tidak akan mengalami kemiskinan.
Allah SWT akan membayar hutangnya, menyembuhkan segala penyakit.Dikuatkan kelemahannya oleh Allah. Usahanya berhasil sampai yang dicita-citakan nya terkabul.
Ada sebuah riwayat. Suatu ketika murid Syaikh al Tamimi memberi penjelasan:

"Suatu hari penyakit telah menyerang negeri Maltan dengan dahsyatnya sehingga banyak terjadi kematian setiap hari. Lalu tuan Syaikh al-Tamimi meminta sahabat dan muridnya membaca Fatihah kepada mereka yang sakit tersebut. "Maka kami pun membaca dan meniupkan nya ke atas kepala orang sakit itu, seketika orang sakit itu pun sembuh dari penyakitnya berkurangan."

•••

"Bismillahirrahmanirrahim"

Setelah selesai kubaca Al Fatihah, ku tiupkan di ubun-ubun mas Rey, ku pandang wajah nya sangat dalam.
Aku benar benar takut kehilangan lelaki yang saat ini sudah aku cintai.

•••

BERSAMBUNG.

 JELMAAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang