8

820 100 0
                                    

Jiyeon sedang mendandani Wendy untuk performance mereka hari ini. Dengan gaya rambut yang cantik membuat main vocal grup ini tampak sangat memukau. Wendy melihat pantulan dirinya di kaca. Ia memiringkan kepalanya menatap bayangan Jiyeon di kaca.
"Eonni wae geuraeyo?(ada apa)", tanya Wendy tanpa membalikkan dirinya.

Jiyeon tersentak kemudian kembali fokus pada Wendy.
"Memangnya aku kenapa?", tanya Wendy.

"Eonni tampak kusut", jawab Wendy.

Jiyeon menyentuh wajahnya dengan punggung tangannya. "Tidak apa-apa", kata Jiyeon.

"Wendy-ah", panggil Jiyeon. Wendy otomatis mengalihkan atensinya pada Jiyeon.

"Tolong nanti izinkan aku sebentar ya, aku memiliki janji dengan seseorang. Aku janji akan kembali secepatnya", pinta Jiyeon.

Wendy tertawa, "kau sangat ketakutan eonni. Apa Jaerae eonni memarahimu", tanya Wendy.

Jiyeon menggelengkan kepalanya. Bukan Jaerae yang menakutkan tapi ia merasa tanggung jawabnya sebagai stylish adalah yang utama. Rasanya tidak nyaman jika pergi begitu saja, apalagi ia masih pegawai baru. Wendy pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan permintaan Jiyeon.

"Eonni sudah harus kumpul, bye", pamit Wendy. Jiyeon membalas lambaian tangan Wendy sambil tersenyum tipis.

---
"Wah yeoksi Suga-ssi", seseorang menepuk pundak Suga bangga.

"Ah hyung, ini baru intro, kenapa sudah memujiku aishh", balas Suga tersipu malu.

"Kau sepertinya sangat mengerti konsep comeback grup ini kali ini", kata orang yang tak lain adalah Kim Boomin itu.

Saat ini keduanya tengah berada di ruang kerja Boomin untuk apa lagi jika tidak membahas lagu. Sebenarnya Boomin memiliki karakter seperti Suga namun karena ia sedang bersama orang yang dikenalnya sejak lama, Boomin menjadi tampak seperti Jhope. Boomin mengeluarkan dua kaleng minuman bersoda yang ada di kulkas kecil di pojok ruangannya. Keduanya memandang penampakan Seoul dari kaca ruang kerja yang tinggi ini. Larut dalam suasana sentimental hingga beberapa menit kemudian, kertas coretan Boomin sudah penuh separuh.

"Wah hyung kau hebat", kata Suga.

Boomin menyeruput minumannya lagi, menghela nafas memandang Suga yang juga memandangnya dengan mata kucing yang berbinar. Jarang sekali bukan Suga menggemaskan seperti ini.

"Tampaknya aku hanya harus menunggu Min Yoongi-nim untuk menyelesaikan pekerjaannya", balas Boomin bermaksud menyindir Suga agar lebih fokus sehingga pekerjaannya cepat selesai.

"Sebenernya aku harus tahu grup apa yang akan menyanyikan lagu ini agar aku bisa menyesuaikan lagunya dengan mereka", jelas Suga yang peka dengan kata-kata Boomin.

"Kau lihat figura ujung sana", Boomin menunjuk pada bingkai foto yang menggantung di sudut ruangan. Kenapa menyeramkan sekali, batin Suga. Suga menghampiri objek yang ditunjuk Boomin.

"Red Velvet?", tanya Suga yang mendapat anggukan dari Boomin.

"Hyung...", desah Suga.

Boomin mendekati Suga yang sekarang masih berdiri di depan foto Red Velvet era Dumb Dumb itu.
"Aku tahu apa yang sedang terjadi antara grupmu dan mereka", tunjuk Boomin dengan dagunya.

"Lalu kenapa kau tidak mengatakannya hyung?", tanya Suga.

"Masalah yang hanya dihindari tidak akan pernah selesai Suga-ya. Agensimu maupun SM tidak memberikan klarifikasi apapun. Terutama agensimu karena menurut rumor Jimin lah yang tertarik pada Kang Seulgi", kata Boomin. Suga mengangguk. Memang benar ini semua dimulai dari Park Jimin, adik segrupnya itu.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang