36

697 84 1
                                    

Sudah sebulan Seulgi beristirahat di rumahnya. Ia mulai pandai memakai tongkat untuk membantunya bergerak. Dia hanya mendengarkan musik jika bosan dan kadang ikut memaksakan menari bila ia rindu. Seringkali gadis itu terjatuh karena tidak mampu mengendalikan gerak tubuhnya. Ia bangkit lagi dan terus mencoba. Ia hanya rindu untuk menari. Sang ayah yang sedari tadi memperhatikan pun mulai tertarik dengan kegiatan putrinya.

"Kau menari?," tanya sang ayah.

"Hehe ne," jawab Seulgi.

"Kau tidak takut terjatuh?," tanyanya lagi.

"Aniyo, ayah bilang terjatuh itu sudah biasa. Yang terpenting kita bisa bangkit lagi," kata Seulgi.

"Dari kecil kau suka sekali menari. Kau memaksa ayah untuk membolehkanmu terus menari dan mengikuti klub bahkan kau juga audisi di SM karena ingin terus menari. Ayah ingin bertanya padamu mengapa kau sangat suka menari?," tanyanya. Kini Seulgi sudah berada dalam pelukannya. Seulgi terlihat sangat nyaman mungkin karena ia sudah lama tidak merasakannya.

"Menari....geunyang. Aku hanya suka saja menari," jawab Seulgi sambil mengeratkan pelukannya pada sang ayah. Ayahnya menepuk nepuk lengan Seulgi membuat gadis itu terpejam.

.

"Seulgi-ah," panggil ibunya saat Seulgi keluar dari kamarnya.

"Ne eomma," balas Seulgi.

"Duduklah," sang ibu menarik tangan putrinya untuk duduk di sampingnya.

"Kalau ibu bertanya, maukah kamu tetap tinggal di rumah, apa kamu bersedia?," tanyanya.

Seulgi masih terdiam ia tidak tahu harus menjawab apa. Segalanya masih baru untuknya. Ia sangat bimbang apakah ia harus kembali pada Red Velvet atau ia harus mengundurkan diri. Tetapi tentu para fans tidak dapat membayangkan Red Velvet tanpa pilarnya. Sang ibu menggenggam tangan putrinya lembut.

"Ibu ingin kau selalu berada di sisi ibu. Selama ini kau pergi bekerja dan kita jarang memiliki waktu bersama, bukan?," tanya sang ibu yang diangguki Seulgi.

"Tidak ada salahnya kau terus bersama ibu. Ibu bisa menjagamu," kata sang Ibu. Lagi-lagi Seulgi hanya mengangguk.

-----
"Ahjussi bolehkah aku masuk?" tanya Jaeyong pada security SM.

"Katakan tujuanmu,"

"Aku harus bertanya sesuatu,"

"Kau fans?," tanya security curiga.

"Lebih tepatnya aku kenalan," jelas Jaeyong.

Sedang asyik berdebat dengan security, Jaeyong melihat Joy keluar dari gedung SM.

"Noona!" teriaknya. Joy yang tidak mengenal Jaeyong sontak menunjuk dirinya. Jaeyong mengangguk-angguk mantap. Joy pikir anak itu adalah fans jadi dia pun mendekatinya dan tersenyum semanis mungkin.

"Noona," namun nada dan ekspresi Jaeyong tidak menggambarkan ia sedang ingin bertemu idolanya melainkan menanyakan sesuatu.

"wae?,"

"Seulgi noona jibeul aseyo?," tanya Jaeyong.

.

"Kenapa kau mau bertemu Seulgi?," tanya Joy sambil menatap jalanan pagi hari yang lengang ini. Ya, akhirnya ia sudi mengantarkan anak di sampingnya untuk bertemu Seulgi setelah ia menjelaskan siapa dirinya.

"Akun harus tahu keadaannya,"balas Jaeyong.

" Sudah sebulan aku selalu menunggunya, ia tidak pernah mengirimiku pesan," kata Jaeyong.

"Jelas dia tidak akan pernah mengirimu pesan", kata Joy.

" Waeyo?," tanya Jaeyong. Joy tersenyum gemas pada bocah di sampingnya.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang