61

675 74 2
                                    

Seorang pria menggosok gosokkan kedua telapak tangannya. Di tengah malam seperti ini bukannya membalut tubuh dengan selimut tebal ia malah membuka jendelanya lebar lebar tanpa mematikan air conditionernya. Belum lagi soju dalam kaleng yang ia pegang. Tenang, ia tidak mabuk hanya ingin minum saja. Kupluknya yang hampir menutupi matanya ia naikkan berkali-kali namun tetap saja turun. Kesal, ia melepaskannya dan melemparkannya ke lantai kemudian menyibakkan rambut lembutnya. Entah kesal karena sebuah kupluk atau sesuatu pria itu menghela nafasnya berat.

"Namjoon hyung," panggil sebuah suara bariton membuat pria itu menolehkan kepalanya ke belakang.

"Taehyung-ah," balasnya. Taehyung duduk bersila di bawah Namjoon yang duduk di kursi. Mereka berdua sama sama memandang langit.

"Sudah berapa lama hyung kita menjadi seperti yang di atas itu?" tanya Taehyung.

"Byeol? (Bintang)" tanya Namjoon yang diangguki Taehyung. Pria dengan kaos hitam itu menepuk paha Namjoon.

"Kau sudah bekerja keras. Terima kasih hyung," kata Taehyung tulus.

"Ya! Mwohae. Kalimatmu menggelikan," balas Namjoon. Taehyung terkekeh mendengar balasan Namjoon. Ia tahu Namjoon adalah orang yang jarang berkata manis meskipun dia pandai membuat lagu-lagu berisi kata-kata manis, memang tidak menjamin.

"Aku tahu kau kecewa. Aku tahu kau marah," kata Taehyung.

"Jimin-i, kenapa dia bisa seperti itu, ini bukan masalah kecil Taehyung-ah, kau tahu Seulgi kan? Dia sangat terkenal, fansnya banyak dan dia berasal dari agensi besar. Kenapa dia bisa melakukan hal memalukan itu padanya," keluh Namjoon. Taehyung tersenyum membuat Namjoon mengerutkan keningnya heran.

"Kurasa dia seperti itu karena pengaruh darimu juga. Kalian menonton film bersama sepanjang waktu," goda Taehyung.

"Itu hal berbeda Taehyung-ah. Kau tidak berfikir kemungkinan yang akan terjadi jika Jimin melakukan itu pada Seulgi. Aku bahkan tidak bisa membayangkannya," balas Namjoon.

"Aku rasa tidak akan terjadi apa-apa. Bukankah Jungkook bilang kalau Jimin mengatakan padanya Seulgi sedang datang bulan, setahuku kalau perempuan datang bulan setelah ia melakukan itu, berarti tidak jadi apa-apa," jawab Taehyung.

"Jjinja?" tanya Namjoon memastikan.

"Jjinjja, itu fakta ilmiah hyung, kau harusnya lebih pintar dariku," balas Taehyung.

"Arraseo aku percaya padamu," final Namjoon.

"Kau sangat takut hyung?" tanya Taehyung.

"Sangat," gumam Namjoon membuat senyum Taehyung perlahan surut dari bibirnya.

-------

"Noona!!!!" panggil seorang pemuda pada Seulgi yang sedang menunggunya di bukit yang biasa ia kunjungi bersama mantan kekasihnya, Park Jimin. Seulgi menolehkan pandangannya ke arah pemuda dengan tinggi sekitar 178 cm itu  dengan pandangan heran. Pemuda itu berlari ke arah Seulgi.

"Pelan-pelan," kata Seulgi.

"Noona benar kan di sini," kata Jaeyong sambil mengatur nafasnya.

"Bagaimana bisa kau tahu aku ada di sini?" tanya Seulgi.

"Hehe, aku selalu tahu tempat-tempat favorit noona. Noona menunggu Jimin hyung?" tanya Jaeyong bermaksud menggoda gadis itu.

"Maldo andwae," bantah Seulgi.

"Lalu?" tanya Jaeyong.

"Noona tidak perlu malu untuk mengatakan kalau noona merindukan Jimin hyung," kata Jaeyong.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang