Berbaring di atas lantai dingin dengan kaki diangkat dan disandarkan pada ranjang adalah kegiatan Jimin saat ini. Setelah mengirim pesan yang menyakitkan dengan penuh kekuatan setiap hurufnya, pemuda itu seperti kehilangan sembilan puluh persen energinya. Ia ingin memejamkan mata namun wajah Seulgi selalu membayanginya. Perasaan bersalah yang terlampau besar hingga tidak bisa ia tanggung lagi cukup menghantuinya ketika ia memejamkan mata. Ialah orang yang memaksa perasaan Seulgi untuk berlabuh padanya, ia juga yang mengakhirinya dengan cara yang tidak manusiawi. Ia yang lebih mencintai Seulgi, ia juga yang berkata ingin berhenti. Sungguh brengsek Park Jimin. Tepukan Taemin saat itu tiba-tiba terasa lagi. Terasa menusuk ke dalam relung jiwanya. Ia tela tumbuh menjadi lelaki brengsek. Ia tidak bisa memilih, semua terasa sulit untuknya. Ketika ia harus memilih Seulgi atau Armynya. Keduanya terasa menyenangkan, keduanya adalah hidupnya. Tidak bisakah semesta mendukung mereka untuk berjalan berdampingan. Mengapa harus ada satu prioritas, Jimin benci itu. Ia sangat menyayangi Army. Namun, Seulgi adalah lembaran baru hidupnya. Di mana ia ingin hidupnya lebih berwarna. Di mana ia bisa bersandar ketika ia lelah dan tidak ingin menunjukkannya pada para fans. Jimin mengusap wajahnya kasar. Ia sama sekali tidak menyesal telah mengenal Seulgi, justru sebaliknya. Jimin takut gadis itu akan berkata di depan wajahnya ia menyesal bertemu dengannya. Ia takut gadis sebaik itu membencinya. Tiga botol soju tergeletak di sana. Benar, Jimin dalam pengaruh penuh alkohol. Ia tidak mempunyai kekuatan untuk mengatakan perpisahan yang menyakitkan dalam keadaan sadar pada gadisnya itu. Gadis yang mengobati patah hatinya dan dengan penuh kepolosan merawatnya dengan hal-hal kecil yang amat ia rindukan. Jimin berganti posisi menjadi duduk, membuang jauh-jauh ponsel dari hadapannya. Memeluk lututnya sendiri merasakan pening di kepalanya. Ia tidak menangis sekarang. Untuk apa, semuanya tidak akan berubah jika ia menangis. Rasanya lebih menyakitkan dari patah hatinya dengan Jiyeon dulu. Saat ini Jimin berharap, Seulgi tidak benar-benar jatuh cinta padanya sehingga ia tidak perlu merasakan kesedihan di wajah cantiknya itu. Jimin berharap, Seulgi tidak pernah menyukainya selama ini.
----
"Music bank!!", Seru Jinyoung dan Seulgi bersamaan. Seulgi baik-baik saja. Ia menjalani aktivitasnya seperti biasa. Tidak ada raut kesedihan. Memang jejak air mata masih nampak pada wajahnya, semua orang tahu itu tetapi seorang Kang Seulgi adalah aktris yang baik. Bahkan Jinyoung yang berada di sampingnya menatapnya seolah olah Seulgi adalah barang kaca yang mudah rapuh, amat ia jaga. Mewawancarai grup baru debut bernama TXT haruslah dipenuhi keceriaan bukan. Seulgi harus bisa memasang wajah semanis mungkin. Lagipula hubungannya baru berjalan satu hari dan langsung kandas, apa yang harus ia tangisi. Hubungan yang terputus bukan karena kehendak padahal kedua pihak saling menyayangi, itulah letak kesedihannya. Mereka seolah tidak memegang kuasa bahkan atas kisah cintanya sendiri. Seulgi memutuskan untuk mengakhiri kesedihannya. Cukup semalam. Ia bukan remaja labil, ia adalah orang dewasa yang mengerti arti dari profesionalitas.
----
Sepulang sekolah ini, Jaeyong memiliki jadwal untuk berlatih. Ia sudah meminta izin kepada pemilik minimarket jika pada hari-hari tertentu ia akan masuk kerja lebih larut dari semestinya. Beruntung pemilik minimarket tetap mempertahankannya. Setelah men-scan kartu tanda pengenal, Jaeyong memasuki kelas vokal bersama teman-temannya. Suasana di BigHit sama seperti biasanya. Tidak ada yang berubah walaupun skandal Seulgi dan Jimin sedang panas-panasnya. Kedua agensi juga tidak berniat membahas lebih lanjut mengakibatkan para netizen berspekulasi sendiri. Biarlah, mereka akan menggantung jalan cerita Seulgi dan Jimin.
.
Jaeyong tak sengaja berpapasan dengan Jimin ketika hendak keluar gedung. Tampaknya pria itu hendak melakukan sesuatu di gedung entah berlatih atau yang lainnya ia tidak terlalu peduli. Diliriknya Jimin yang berjalan melewatinya begitu saja. Jimin berubah menjadi dingin kepada siapapun yang berkaitan dengan Kang Seulgi. Jaeyong membalikkan pandangannya ke arah punggung Jimin yang sudah berlalu menjauh. Bagaimana orang sehangat dia berubah menjadi sedingin ini dalam sehari. Membenahi posisi tas di pundaknya, Jaeyong memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya.
----
"Jimin-ah, kau harus pada fokus world tour kita tahun ini, jangan berlarut pada masalah itu lagi", pdnim terus mewanti-wanti Jimin pasalnya wajah pria itu lebih dingin dari sebelumnya. Tak ada pilihan lain selain mengangguk. Bagaimanapun juga kebahagiaan Army adalah yang utama. Mereka tidak boleh melihat wajah sedihnya. Ia tidak ingin membuat Army turut bersedih."Ja, karena semuanya sudah berkumpul, kita mulai saja", pdnim membuka suara.
"Tour kali ini kita mulai sejak bulan Mei ini hingga tahun depan, jadi kira-kira sekitar April atau Mei 2019 kita baru kembali ke Korea. Tour kali ini cukup besar. Tidak hanya itu, kalian juga akan melakukam banyak reality dan variety show serta tampil dalam acara talk show di berbagai negara. Untuk menjaga stabilitas fisik kalian, kami memilih untuk melakukan tour dalam waktu yang lebih lama daripada dalam waktu yang singkat namun terforsir, itu tentu tidak baik untuk kesehatan juga melelahkan bukan?", jelas pdnim.
Satu tahun adalah waktu yang lama. Saat ini tahun 2018, maka ia akan kembali 2019. Mereka pasti akan sangat merindukan keluarga dan segalanya yang ada di Korea. Banyak hal yanh tidak bisa mereka dapatkan di negeri yang jauh sana. Seindah apapun negeri orang, negeri sendiri tentu terasa lebih nyaman kan. Tetapi karena mereka bertujuh, suasana menjadi lebih ceria dan menyenangkan. Projek bangtan diam-diam saat ini, membahagiakan Jimin.
----
Suasana kembali stabil. Berita Seulgi dan Jimin sudan teredam. Namun, spekulasi hubungan mereka belum selesai. Netizen masih menyayangkan jika hubungan mereka kandas, namun yang menginginkan kandasnya hubungan mereka tentu jauh lebih banyak. Seulgi menjalani harinya seperti biasa. Saat ini adalah acara award tahunan, Seoul Music Awards. Red Velvet sedang berada di backstage, bersiap untuk penampilan selanjutnya. Setelah melakukan pemanasan fisik, Seulgi merasa butuh pemanasam tenggorokan. Rasa gatal pada tenggorokannya tampak menggangu. Berkali-kali gadis itu terbatuk-batuk.
"Seulgi-ah wae geurae?", tanya Wendy yang menyadari keanehan pada sahabatnya.
"Nae moksori (suaraku)", kata Seulgi.
"Oh suaramu serak begitu. Apa kau baik-baik saja? Bisa menyanyi?", tanya Wendy. Seulgi mengangguk. Walaupun akan terasa dipaksakan ia yakin ia bisa. Tak lama seorang staf memasuki ruang tunggu Red Velvet. Mereka terkejut karena wajah staf tampak tidak biasa. Merasa diperhatikan, staf terus tersenyum kikuk dan membungkuk ke arah Seulgi dan Wendy.
"Annyeong haseyo, saya staf baru Hailey imnida", kata staf itu ramah. Seulgi dan Wendy ikut tersenyum melihatnya. Dia sangat cantik apalagi wajahnya yang kebarat-baratan membuatnua tampak mencolok di keramaian. Lagi-lagi Seulgi terbatuk. Wendy dan Hailey mengalihkan atensi mereka pada Seulgi.
"Ah saat aku masih di Kanada, ibukku sering membuatkanku minuman ini", Hailey memberi Sebotol air minum berwarna kuning miliknya.
"Apa ini?", tanya Wendy.
"Ibuku adalah seorang peracik ramuan. Aku juga tidak tahu apa itu tetapi aku meminumnya setiap hari. Saat aku kembali ke Kanada ibukku akan membawakanku ini lagi untuk di bawa ke Korea", jelasnya. Kedua gadis di depannya manggut-manggut mendengarnya.
"Cobalah", kata Hailey. Seulgi akhirnya meminumnya. Bak disihir, suaranya kembali normal. Wendy tersenyum senang begitupun Seulgi dan Hailey.
"Wah kurasa orang Kanada hebat dalam meracik obat", puji Seulgi membuat Hailey tersipu malu.
"Kamsahamnida", jawabnya.
Bersambung
Karena saya bukan fans BTS, saya banyak membuat kisah fiksi di sini. Karena memang cerita ini fiksi hanya latarnya saja yang idol life. Saya sangat senang saat menulis kisah BTS dan Red Velvet sambil membayangkan seberapa banyak orang yang memiliki perasaan sama dengan saya. Semoga berkesan🙏
Have a nice day friends!!!!😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear | Jimin X Seulgi
Fiksi PenggemarIn the beginning, their relationship is just a rumor. I can't understand you anymore - Kang Seulgi It's hard for me - Park Jimin Should I give up - Kang Seulgi But I still want you - Park Jimin In fact they can't love each other But we still don't...