78

719 87 4
                                    

Ruang makan menjadi sangat senyap. Semua mata berpandangan satu sama lain. Jungkook hanya menatap polos para hyungnya yang hanya duduk tegap tanpa melakukan apapun, untuk sekedari meminum air pun rasanya enggan. Seulgi dengan wajah datarnya, Jieun dengan wajah kesal, serta Jimin sang topik utama yang bingung harus melakukan apa. Sama seperti Jiyeon, Jieun adalah staf yang bertanggung jawab atas dorm dan keperluan member. Jieun juga bertanggung jawab atas kenyamanan dan kekondusifan member.

"Jim, aku harus ke kantor agensi, Irene eonni, Yeri, dan Joy tidak bisa datang. Mereka bukan bagian dari BTS, tidak layak mampir kemari," ucap Seulgi memecah keheningan. Ia menekan setiap kata yang ia ucapkan.

"Untuk apa ke kantor?" tanya Jimin.

"Manajer oppa memberitahuku ada sebuah projek untukku," jawab Seulgi.

"Kurasa projek ini akan membantuku meningkatkan kepopuleranku. Aku pasti sudah terlalu sering mendompleng popularitasmu," lanjutnya. Jieun sudah memasang wajah kesal pada setiap ucapan Seulgi yang seolah-olah menyindirinya.

"Kapan kau melakukannya? Kupikir justru aku yang telah mengusikmu," balas Jimin sambil menggenggam tangan Seulgi yang ia letakkan di atas meja. Melihat sikap Jimin, para member melengos dengan wajah malas. Bahkan, Jhope sudah membuat ekspresi muntah. Jin berdehem pelan sambil menyenggol Taehyung yang menatap malas. Sementara sang maknae mempunyai kesempatan untuk mencomot sepotong pizza. Tidak ada yang jadi memasak, kedua wanita itu malah asyik bertengkar. Suga dan Wendy sepertinya tidak bisa diharapkan, keduanya tak kunjung kembali setelah lewat dua jam.

"Biar aku yang mengantar," ucap Jieun tiba-tiba. Seulgi memandang gadis itu. Ia mengeratkan tas di bahunya, kemudian membuka ponsel dan mengetik sesuatu.

"Aku sudah pesan taksi online, terima kasih Jieun-ssi, aku tidak akan mampir ke sini lagi," balas Seulgi sambil tersenyum manis.

"Jeogi...Seulgi-ssi, bukankah ada banyak orang di sini, kenapa kau ingin naik taksi?" tanya Jin.

"Aku tidak boleh merepotkan kalian. Jangan karena aku hamil kalian memperlakukanku spesial. Aku masih hamil muda, tidak ada perubahan yang berarti, masih Kang Seulgi yang biasanya," jelas Seulgi panjang lebar.

"Ya! Aku sudah menawarimu," kata Jieun.

"Aku lebih merasa aman sendirian," balas Seulgi.

"Oh taksiku sudah datang, aku pergi dulu ," pamit Seulgi sambil membungkuk hormat.

"Dia bahkan belum makan apapun, hanya duduk sedari tadi," kata Taehyung.

"Noona, aku harus mengantar Seulgi," izin Jimin.

"Sebentar lagi Bang PD datang," jawab Jieun dengan tenang.

-----

Seulgi menghempaskan tubuhnya di kursi penumpang. Ia sangat kesal sekaligus khawatir pada Jieun. Ia dengan jelas menyukai Jimin yang sudah beristri karena beranggapan Jimin menikahinya karena kecelakaan bukan murni karena cinta. Seulgi tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jieun. Ia mengelus perutnya yang masih lumayan rata.

"Kenapa banyak sekali gadis yang menyukai appa?" monolognya.

"Apa karena ia tampan? kaya? terkenal?,"

"Tidak masalah kalau itu fans, tetapi ini staff. Apa boleh staff menyukai artisnya seperti itu?"

Seulgi membukan ponselnya. Ia membuka grup chat Red Velvet dan membatalkan rencana hari ini. Tidak penting juga Red Velvet mengunjungi BTS, tidak ada hubungannya.

-----

"Kenapa kita membeli makanan segini banyak tapi kau tidak makan satupun?" tanya Wendy pada Suga yang sedang fokus menyetir.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang