"Jungkook-ah itu jasku, kau salah mengambil," teriak Jhope.
"Jjinjjayo? Ani ige nekkonde," balas Jungkook.
"Ani igeo bwabwa, ukurannya lebih kecil," sanggah Jhope.
"Benarkah?" ucap Jungkook sambil menyengir memperlihatkan gigi kelincinya.
"Hmmm," balas Jhope.
"Lalu punyaku di mana?" tanya Jungkook.
"Molla, cari sendiri," jawab Jhope kesal.
Jungkook berkeliling mencari jas yang akan dikenakannya hari ini. Pemuda Jeon itu berkeliling area dorm hanya untuk mencari benda berwarna hitam yang tak kunjung nampak di penglihatannya.
"Jungkook-ah!" teriak sebuah suara bariton yang pemuda itu sangat kenali. Pria bersuara bariton namun dengan wajah yang dibuat lucu itu menunjuk sebuah benda hitam yang tersampir di antara tanaman hias berdaun besar di pekarangan dorm.
"Ha!" kaget Jungkook sambil menutup mulutnya sendiri.
"Hmmm," balas Taehyung, si pemuda bersuara bariton sambil memasang wajah datar.
"Ahahha wae yeogi isseo?" kaget Jungkook kali ini dengan suara tawanya yang khas. Pemuda itu mengambil jasnya yang bisa-bisanya tersampir di atas tanaman hias berdaun besar yang ia sendiri tak tahu apa namanya, Namjoon yang membelinya.
"Neoneun dari isseo?" tanya Jungkook pada jasnya.
"Baboya, mana mungkin dia punya kaki," balas Taehyung.
"Ahh aku ingat, sepertinya tadi aku melihat katak dan berlari mengejarnya namun aku melupakan jasku," jelas Jungkook.
"Ya maknae!!!"
Belum sempat keduanya selesai membahas jas Jungkook, seorang pemuda lain dengan perangai seperti biasa, cerewet dengan tubuh yang selalu tampak pasrah meneriaki mereka.
"Waeyo hyung?" tanya Jungkook.
"Kajja kita harus segera berangkat ke gedung, tidak lucu kalau Bangtan terlambat di pernikahan anggotanya," kata Jin memperingatkan.
"Huhu Jimin-i hyung," kata Jungkook.
"Wae babo?" heran Taehyung.
"Jimin-i hyung akan menjadi suami hari ini, lalu setengah tahun lagi menjadi appa, tetapi Taehyung-i hyung masih tetap menjadi seperti ini, apa kau tidak berkembang?" tanya Jungkook disertai rengekan.
"Ya! Bocah. Kalau aku menikah dan menjadi appa kau tidak boleh bermain bersama anakku," sahut Taehyung.
"Aku akan membuat sendiri," ucap Jungkook yang mengundang tatapan tajam dari Jin yang masih berada di tempatnya berada.
"Sudahlah, sepertinya Jimin juga tidak membutuhkan kalian," kesal Jin lalu berjalan meninggalkan mereka.
"Andwae!!!" teriak Jungkook mengikuti Jin untuk bersiap.
-----
Seulgi tengah membenahi tatanan rambutnya. Tidak macam-macam hanya digelung dan ditambahi sedikit aksesoris di sana. Ia memandang pantulan dirinya di cermin kemudian tertawa geli. Ia mengingat bagaimana awalnya ia dan Jimin bisa bersama. Bangtan Seonyeondan yang Red Velvet Kang Seulgi kenal adalah grup besar dengan pencapaian internasional yang luar biasa sehingga mustahil bagi mereka untuk memiliki waktu kencan. Mereka juga sulit dekat dengan perempuan dan cenderung pemilih, itulah isi pikiran Seulgi. Mereka hanya mencintai fans dan fokus berkarya untuk fans. Rasanya sedikit canggung untuk mendekati anggota dari grup itu karena mungkin ada rasa minder dan sebagainya. Namun dengan kepolosannya, Kang Seulgi berhasil menerobos itu semua. Red Velvet sendiri juga sebuah grup besar, namun tidak pernah terlintas dalam dirinya untuk menjadi satu-satunya wanita yang akan mendampingi salah satu anggota grup ternama dengan fans ribuan itu, Park Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear | Jimin X Seulgi
FanfictionIn the beginning, their relationship is just a rumor. I can't understand you anymore - Kang Seulgi It's hard for me - Park Jimin Should I give up - Kang Seulgi But I still want you - Park Jimin In fact they can't love each other But we still don't...