82

737 80 2
                                    

"Uri aegi-ga namja animyeon yeoja, gunggumhae (bayi kita laki laki atau perempuan, aku penasaran)," kata Jimin sambil mengusap perut Seulgi yang berada di kursi penumpang di sampingnya yang sedang menyetir. Ia tidak tenang kalau Seulgi sendirian di rumah mereka, ia lebih memilih Seulgi ada di dormnya saja. Tadi saja Seulgi hampir celaka kalau si sopir tidak cepat tanggap dalam mengerem mobilnya.

"Molla, kenapa sangat penasaran?" tanya Seulgi.

"Aku ingin mengajarinya banyak hal segera," jawab Jimin.

"Ini masih membutuhkan waktu sekitar empat bulan lagi, kenapa terburu-buru," ucap Seulgi.

"Empat bulan itu cepat sekali. Tidak terasa juga sudah hampir lima bulan. Entah kenapa aku sangat menyesal," ucap Jimin.

"Heung? Wae? Kau menyesal karena uri aegi?" tanya Seulgi. Ia tampak sangat sedih setelah mendengar kalimat Jimin barusan.

"Aniya bukan itu. Aku menyesal karena tidak bisa melihat perkembangannya. Apa yang kau rasakan setiap hari. Aku tidak tahu apapun," ucap Jimin penuh penyesalan.

"Eumm aku sudah tidak mual, mengidam pun jarang. Ya, uri aegi sangat aktif, dia kadang menendang," kata Seulgi penuh antusias membuat Jimin gemas tidak terkira.

"Geurae? Dia pasti ingin segera ikut menari dengan paman BTS," balas Jimin tak kalah gembira.

"Haha, kau akan mengajaknya bersamamu?" tanya Seulgi.

"Pastinya, aku akan memamerkannya pada Bangtan, supaya mereka segera menyusul. Apalagi Jin hyung, usianya sudan matang, tampan, dan mapan, tunggu apalagi?" kata Jimin menggebu-gebu membicarakan hyung tertuanya itu.

"Kau tidak boleh begitu. Karier Bangtan sedang di atas sekarang. Ia pasti punya pertimbangan lain mengapa ia masih sendiri. Hey kau lupa Jin sunbae dan Irene eonni berkencan?" jawab Seulgi.

"Haha kuharap mereka langgeng. Jin hyung sangat kaku. Dia tidak tahu apapun tentang wanita. Kukatakan padanya, bahwa wajah tampannya itu sia-sia, tidak ada gunanya kalau jomblo," jelas Jimin.

"Hahaha kau mengatakan itu padanya? Wah kau sangat tidak ada akhlak Jimin-ah," ucap Seulgi.

"Dia adalah orang yang paling mudah dinistakan Seulgi-ah," jawab Jimin.

"Berbeda sekali dengan Irene eonni, dia galak dan cerewet. Dia berkuasa atas kami, tetapi tanpanya Red Velvet pasti akan hancur," balas Seulgi.

"Haha majja, tanpa Jin hyung, Bangtan juga hancur pasti," kata Jimin.

"Sampai," ucap Jimin ketika mobilnya sudah berada tepat di depan dorm Red Velvet. Seulgi menoleh ke sebelah kiri dimana bangunan bertingkat yang dihuninya bersama rekan setimnya berdiri.

"Kau sudah berapa minggu tidak bercukur?" tanya Seulgi ketika mendapati dagu Jimin yang terasa kasar ketika ia menyentuhnya.

"Sudah lama, kenapa? Jelek?" tanya Jimin. Seulgi menggeleng.

"Aku suka. Jangan dicukur dulu, aku ingin kau punya kumis dan janggut tipis. Aku akan memantaumu," ucap Seulgi penuh penekanan.

"Eitss ini bukan permintaanku, tapi dia. Sepertinya dia perempuan, karena ia tampaknya suka laki-laki yang maskulin," jelas Seulgi.

"T-tapi bagaimana kalau-,"

"Heung! Andwae jebal. Jangan dicukur, atau aku tidak mau bertemu lagi," ancam Seulgi.

"Kenapa tiba-tiba begini?"

"Wae? Shireo?" tanya Seulgi.

"Ani, okey. Aku tidak akan bercukur selama...,"

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang