Aroma obat yang menyeruak ke dalam indra penciumannya membuat Jungkook terbangun. Di sana ada Taehyung yang setia menunggunya sambil memainkan ponsel. Tentu saja untuk berkomunikasi dengan Jimin. Karena Jungkook, Taehyung tidak bisa berkunjung ke ruangan Seulgi untuk menengok kedua keponakan barunya.
"Hyung," panggil Jungkook.
"Wae? Sudah sadar? Mau minum?" tawar Taehyung. Jungkook menggeleng.
"Kenapa aku pingsan?" tanya Jungkook.
"Darah rendah," balas Taehyung singkat.
"Oh,"
"Hyung," panggil Jungkook lagi.
"Wae?"
"Kau tidak ingat sesuatu di hari ini?" tanya Jungkook mencoba memancing Taehyung. Pria itu menaikkan alisnya bingung.
"Ada apa memang?" tanya Taehyung.
"Ah dwaesseo, lupakan saja" ucap Jungkook terlanjur kesal. Pemuda itu memilih membaringkan tubuhnya membelakangi Taehyung.
"Jungkook-ah, kau tahu, bayi Jimin sudah lahir. Mereka ada dua," kata Taehyung. Okey kali ini Jungkook tertarik, persetan dengan acara ngambeknya yang terpaksa gagal.
"Eo? Jjinjjayo?" tanya Jungkook memastikan.
"Serius. Satu perempuan dan satu laki-laki, mereka sangat lucu, wajahnya seperti Jimin," kata Taehyung.
"Ya! Pasti lebih cantik dan tampan dari Jimin hyung," sanggah Jungkook. Sedetik kemudian entah perasaan apa, Jungkook terdiam merasa tidak tenang. Ia teringat akan Jin.
"Hyung, kau tidak memeriksa Jin hyung?" tanya Jungkook.
"Aku kan di sini sejak tadi," jawab Taehyung.
"Hyung yang lain?" tanya Jungkook.
"Namjoon dan Jhope Hyung pergi ke studio, mereka tetap harus produktif," jawab Taehyung.
"Suga hyung masih di sana?" tanya Jungkook.
"Kau seperti sedang menginterogasiku Jungkook-ah. Masih, Suga hyung dan Jimin masih di sana," jawab Taehyung yang mulai merasa jengah.
"Aku ingin melihat bayi-bayi Jimin hyung," ucap Jungkook.
"Kajja," final Taehyung.
------
Jimin terus tersenyum kala bayi perempuannya menggenggam telunjuknya. Meskipun mata kecil itu masih terpejam, namun Jimin tahu jika ia terbuka maka tak akan jauh berbeda dengannya atau Seulgi, monolid.
Jimin memperhatikan Suga yang turut bermain bersama putranya. Jimin tersenyum senang. Hari ini adalah hari yang tidak pernah terbayang di benaknya. Tiba-tiba ia teringat para fansnya. Bagaimana reaksi mereka jika Jimin memperkenalkan bayi-bayinya untuk pertama kali. Apa mereka akan senang? Tentu saja, siapa yang akan membenci bayi-bayi suci ini.
"Hyung, kau sepertinya juga ingin punya bayi," celetuk Jimin.
"Aniya," balas Suga.
"Bohong sekali. Kau tampak sangat senang bermain dengan putraku," kata Jimin.
"Karena ia lucu, bukan berarti aku menginginkan bayi," jawab Suga.
"Oh begitu. Padahal kalau punya juga tidak apa-apa," kata Jimin.
"Punya bayi tidak bisa sendiri, harus ada tempatnya," celetuk Suga tanpa disaring. Jimin memberikan tatapan 🌚 pada Suga.
"Halah tidak usah bersandiwara hyung. Bukankah kau sedang mendekati Wendy-ssi?" tanya Jimin. Wendy yang berada di pojok ruangan tidak mendengar suara mereka yang saling berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear | Jimin X Seulgi
FanfictionIn the beginning, their relationship is just a rumor. I can't understand you anymore - Kang Seulgi It's hard for me - Park Jimin Should I give up - Kang Seulgi But I still want you - Park Jimin In fact they can't love each other But we still don't...