"Ani Wendy-ah kau agak geser ke sana"
"Yeri-ah kau center di bagian ini jangan sampai telat temponya"
"Eonni karena kau center juga di awal maka kau harus lebih di depan"
"Joy?", tanya Joy.
"Ah kau sudah benar"
Saat ini Seulgi sedang sibuk mengatur membernya untuk memperbaiki koreografi. Sebagai grup yang menjunjung tinggi keprofesionalan, mereka terus memperbaiki kesalahan koreografi agar dapat tampil dengan lebih baik. Seulgi membetulkan letak topinya dan menaruh kedua tangannya di pinggang tanda berfikir dengan keras. Irene selaku dancer line juga turut mencari inspirasi untuk menjadikan koreografi mereka lebih menarik.
Ting!
"Ponsel siapa itu?", tanya Yeri.
"Ah nekko (milikku)", kata Seulgi lalu menghampiri ponselnya. Terdapat sebuah pesan di sana dari Jaeyong.
Noona, bisa bertemu?
Seulgi menengok ke belakang, ke arah teman-temannya yang sepertinya kelelahan. Seulgi juga tidak dapat memaksa mereka untuk terus berlatih. Kesehatan tetap yang harus diutamakan. Ia pun menghampiri membernya dan berjongkok di depan mereka.
"Gomawoyo", kata Seulgi.
"Wae?", tanya Wendy.
"Geunyang"
"Eonni kau aneh", kata Joy.
"Aku berterima kasih karena kalian selalu menghargaiku, kalian selalu bersemangat. Semangat kalianlah yang membuatku semangat juga. Kajja Red Velvet, fighting", Seulgi mengulurkan tangannya yang dibalas teman-temannya. Red Velvet menumpukkan telapak tangan mereka dan mengangkatnya ke atas sembari bersorak "FIGHTING!!!", kemudian tertawa bersama. Seulgi berharap mereka akan selalu bahagia.
"Ah iya. Aku harus bertemu seseorang sekarang. Bolehkah?", tanya Seulgi takut-takut.
"Tentu saja. Kau sudah bekerja keras, pergilah", jawab Irene.
"Eonni hati-hati", tambah Yeri.
Seulgi mengangguk dan memberi isyarat okay dengan jarinya. Ia segera membenahi barangnya dan bergegas keluar ruang dance practice.
.
Dengan menaiki taxi sepuluh menit, Seulgi sudah berada di taman tempatnya dan Jaeyong biasa menghabiskan waktu. Entah kenapa Seulgi sangat menyayangi Jaeyong. Bocah itu sukses membuanya melakukan apa saja untuknya termasuk merelakan waktu latihan seperti saat ini.
"Jaeyong-ah", panggil Seulgi."Noona, duduklah"
"Wae, tiba-tiba mengajak bertemu", tanya Seulgi.
Jaeyong mengeluarkan kartu nama Bighit Entertainment kepada Seulgi. Seulgi menerimanya dengan penuh tanda tanya.
"Ige mwoya?"
"Kemarin ketika aku bekerja, seorang staf memberiku itu"
Jaeyong menghela nafas dalam, "aku tidak tahu harus bagaimana", lanjutnya.
Seulgi mengangguk. Ia paham sekali perasaan Jaeyong. Menjadi artis bukanlah mimpinya, namun melepas kesempatan ini juga akan merugikannya. Terlebih lagi Bighit adalah agensi yang sedang berkemang.
"Eumm bagaimana dengan perasaanmu sejujurnya?", tanya Seulgi.
"Aku masih belum bermimpi menjadi idol. Tetapi ketika mendengar Wendy noona menceritakan pengalamannya ketika sekolah, membuatku tertarik. Dia sangat hebat bukan?", kata Jaeyong. Seulgi mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear | Jimin X Seulgi
أدب الهواةIn the beginning, their relationship is just a rumor. I can't understand you anymore - Kang Seulgi It's hard for me - Park Jimin Should I give up - Kang Seulgi But I still want you - Park Jimin In fact they can't love each other But we still don't...