7

873 100 2
                                    

Slurpp

"Eummm", Seulgi tersenyum dan melakukan tarian kecil ketika makanan yang masuk ke mulutnya terasa enak. Jimin yang berada di sampingnya menoleh heran.

"Kau bahagia hanya dengan semangkuk ramyeon?", tanya Jimin heran. Seulgi sendiri tidak menggubrisnya. Ramyeonnya lebih menarik daripada pria di sampingnya.

"Oh ya sunbae", panggil Seulgi tiba-tiba. Jimin melirik ke arah Seulgi sebentar lalu kembali menatap ponselnya. Berdua bersama Seulgi saja sudah cukup membuatnya canggung. Ayolah mereka tidak dekat sama sekali dan tiba-tiba bertemu seperti ini, sungguh tidak masuk akal, pikir Jimin.

"Sunbae menyukaiku?", tanya Seulgi.

"Tidak", balas Jimin cepat.

"Lalu kenapa sunbae diam-diam memperhatikanku?", tanya Seulgi lagi. Kali ini Jimin melihat gadis yang mabuk parah namun masih bisa makan bahkan berjalan itu.

"Kang Seulgi-nim tolong jangan membahas hal-hal yang tidak masuk akal, saya cukup sibuk. Saya ingin pulang sekarang", jawab Jimin.

"Baguslah kalau kau tidak menyukaiku. Ya Jimin-ssi, dengarkan baik-baik. Aku pasti tidak akan mampu mengatakan ini jika dengan kesadaranku sepenuhnya, maka dari itu aku akan mengatakannya sekarang. Setelah ini mungkin hanya kau yang dapat mengingatnya", kata Seulgi dengan suara serak khas orang mabuk.

"Jangan pernah menyukaiku jika tidak ingin sakit hati. Aku menyukai orang lain. Sangat menyukainya. Aku bahkan tidak memandang laki-laki lain hanya untuknya. Mulai sekarang jangan memandangiku lagi. Dasar laki-laki mesum!", bentaknya keras pada kalimat terakhir membuat Jimin khawatir orang lain mendengarnya.

"Ya! Jadi ini yang kau pikirkan tentangku?", tanya Jimin tidak terima.

"Apa lagi? Laki-laki memandangi seorang perempuan tetapi tidak menyukainya. Apa lagi?", kali ini Seulgi berbicara sambil tertawa terbahak-bahak.

"Kau tidak mabuk tapi kau gila", maki Jimin.

"Aku pulang sunbae. Tidak perlu mengantarku. Aku lebih suka pulang sendiri. Lebih menakutkan bersamamu", pamit Seulgi masih dengan tawanya.

Jimin hanya bisa mengelus dada sabar. Jika itu pria dapat dipastikan ia pulang paling tidak dengan sudut bibir yang terluka.

----
"Jimin bagaimana?", tanya Jhope yang tiba-tiba memasuki kamar maknae ketiga yang bernuansa biru itu.

"Apanya hyung?", tanya Jimin bingung.

"Haishh tidak usah berpura-pura. Aku tahu apa yang kau lakukan semalam", kata Jhope membuat Jimin was was jikalau Jhope berpikir macam-macam.

"Sunbae...", Jhope menirukan suara Seulgi yang terdengar di telepon tadi malam. Namun, Jhope tampaknya belum tahu suara siapa itu.

"Hyung....bukan begitu", bela Jimin namun kedatangan Namjoon memotong perkataannya.

"Semalam wanita mabuk itu, kau apakan?", tuding Namjoon dengan jari telunjuknya. Jimin menangkis jari telunjuk Namjoon yang berada tepat di depan wajahnya.

"Hyung itu bukan wanita yang bersamaku", bela Jimin.

"Lalu siapa wanita yang bersamamu?", tanya Jhope.

"Babo, maksudku aku tidak bersama wanita", jelas Jimin namun matanya bergerak ke kanan dan ke kiri gelisah. Beruntung kedua rapper di depannya ini kurang peka.

---
"Seulgi-ya", panggil Irene kepada adiknya itu. Tak ada sahutan, perempuan 27 tahun itu memutuskan untuk mengecek kamar Seulgi. Dilihatnya seonggok manusia yang masih bergulat dengan mimpinya. Kang Seulgi yang hibernasi.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang