47

665 76 1
                                    

Setelah pulang dari Singapura subuh tadi, BTS kembali ke dorm untuk beristirahat. Sejak selesainya konser, mereka langsung pergi ke bandara untuk kembali. Member terlihat sangat lelah terbukti dari langsung penuhnya sofa ruang tamu dengan para pemuda yang merebahkan diri. Dengan alasan belum mandi, mereka tidak memasuki kamar melainkan hanya merebahkan diri di ruang tamu. Tetapi tidak dengan Jimin. Bagaikan tidak memiliki rasa lelah, pria itu sudah bersih dan wangi juga dengan pakaian santai yang rapi. Ia memegang kunci mobil di tangannya.

"Kau mau kemana Jim? Ini masih jam 7",  tanya Jhope.

"Ke agensi hyung, di jam ini pdnim pasti sudah duduk di ruangannya," jawab Jimin.

"Kau mau memberitakukan pdnim soal pendonor mata Seulgi?" tanya Jin yang memahami situasi.

"Benar. Tetapi aku masih punya hal lain yang harus dibicarakan," final Jimin kemudian melesat dari ruang tamu. Suara mobil yang melaju menandakan lelaki itu sudah menghilang dari pelataran dorm.

"Anak itu kenapa terburu-buru sekali, padahal masih pagi," heran Jin.

"Apa dia sudah tidak sabar?" tanya Taehyung.

-----

Jimin berdiri berhadapa dengan pdnim sekarang. Ia berniat segera pergi ke ruangannya tetapi secara kebetulan bertemu di koridor yang sepi. Jimin memasukkan tangannya ke kantong jaket setelah sebelumnya memberi sapaan. Pdnim membalasnya dengan mengangguk kecil.

"Kau tidak istirahat? Hari ini kuberi libur," kapa Bang pd. Jimin menggeleng.

"Ada banyak hal yang harus dilakukan hari ini," jawab Jimin.

"Aku sudah mendengar dari manajer kalian bahwa kau baru saja mendapat donor mata untuk Seulgi," kata Bang Pd.

"Bukankah itu sudah menunjukkan ketulusan Armyku. Kau memberi waktu untukku setahun, dan ini belum genap setahun," kata Jimin.

"Haha, aku tahu. Aku sudah memikirkannya. Kalian hebat," kata Bang Pd.

"Segera kirimkan email resmi ke SM tentang donor mata ini. Kondisi gadis itu semakin lemah," perintah Jimin.

"Wow, pelan Jim. Ini tidak semudah perkiraanmu. Apa jelas SM akan menerima?" tanya Pdnim.

"Itu urusan SM dan gadis Singapura itu, kita hanya penyalur, tolong percepat," kata Jimin.

"Kalau pdnim masih menghalangi, aku benar-benar bisa keluar dari BTS," final Jimin.

-----

"Aigoo jadwalnya bertubrukan hmmm," gumam manajer Red Velvet. Sekarang ia sedang duduk di depan komputernya menyusun jadwal terbaru girl group itu. Tiba-tiba seorang staf memasuki ruangannya dengan tergesa.

"Manajer-nim, ini sungguh mengangetkan," katanya. Manajer pun menoleh dengan cepat. Dengan heran ia mendekati staf itu.

"Waeyo?" tanyanya.

"Aku mendapat email dari Lee Soo Man. Sepertinya ia baru saja mendapat email dari BigHit," kata staf itu.

"Tentang apa?" tanya manajer.

Keduanya membaca email yang dikirim Bighit secara saksama. Meskipun terkejut, manajer tetap bisa mengontrol ekspresi. Ia mengambil ponselnya dan melesat pergi dari ruangan meninggalkan staf yang kebingungan.

Manajer pergi menemui Lee Soo Man untuk menanyakan kejelasan email tersebut. Di sinilah ia sekarang, berdiri di depan pemilik SM Entertainment yang sepertinya baru pulang dari rapat sesuatu. Masih dengan setelan jas rapinya, Sooman tersenyum pada manajer dan mengajaknya berbicara empat mata.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang