68

802 84 6
                                    

"Annyeong haseyo," sapa seorang pria memasuki ruang rawat Seulgi. Hanya ada Irene dan Seulgi di sana. Mata Seulgi dan Taeyong saling beradu ketika keduanya berhadapan. Tatapan mata keduanya mengisyaratkan kecanggungan satu sama lain hingga akhirnya Taeyong memilih menyapa lebih dulu.

"Kau sudah lebih baik?" tanya Taeyong yang diangguki Seulgi. Terlihat sekali jika Taeyong tidak nyaman.

"Taeyong-ah," panggil Seulgi pelan. Taeyong mengangkat wajahnya yang sedari tadi tertunduk.

"Jebal...andwae," lanjut Seulgi membuat Taeyong menggigit bibirnya.

"Wae?" tanya Taeyong pelan.

"Jangan katakan pada siapapun," kata Seulgi. Taeyong mengangguk pada akhirnya membuat Seulgi lega. Gadis itu dengan pelan bangun dari tidurnya dan menarik pundak Taeyong untuk mendekat padanya. Ia memeluk Taeyong bagaikan seorang kakak.

"Gomawo, jika kau tidak ada, mungkin saja bayiku tidak selamat," ucap Seulgi tulus. Taeyong membalas pelukan hangat Seulgi.

"Aku masih tidak bisa mempercayainya, kenapa kau bisa sampai seperti ini," balas Taeyong berbisik di telinga wanita itu.

"Aku sangat buruk bukan?" tanya Seulgi.

"Sangat," jawab Taeyong membuat Seulgi terkekeh.

------

"Lihat mv kita mendapat banyak penonton," ucap Jungkook senang mengundang member lain untuk turut menyaksikan.

"Uri Army wanjeon jjang!" komentar Taehyung.

"Pastinya," timpal Jungkook. Tak berapa lama fokus pada mv, Jungkook lebih tertarik pada Jimin. Pria itu juga bergelut dengan ponselnya namun tidak ada tanda-tanda excited di wajahnya namun keseriusan sebagai gantinya. Jungkook dengan cepat melompat ke sisi Jimin. Karena terkejut, Jimin langsung melempar ponselnya ke sembarang arah. Siapa sangka ponselnya jatuh menabrak lantai belum lagi tertendang Jin yang baru saja lewat bertepatan dengan ponsel Jimin yang terjun bebas.

"Ponselku," ucap Jimin meratapi ponselnya.

"Hyung mianhae," kata Jungkook penuh penyesalan. Mau diapakan lagi, marah pads Jungkook juga tidak akan mengembalikan ponselnya.

"Sudahlah, gwaenchanha," balas Jimin.

------

Seulgi mencoba bangkit dari tidurnya. Rasanya badannya pegal semua karena berbaring terlalu lama. Meskipun perutnya masih sedikit nyeri namun ia bersikeras untuk bangun. Seulgi memegangi perutnya seolah menjaga bayinya dengan telapak tangannya. Ia mendekat ke arah jendela dan membukanya sedikit.

"Tiba-tiba eomma ingin sesuatu," monolog Seulgi. Wanita itu mengambil sebuah buku catatan di laci meja kamar itu dan merobeknya beberapa. Ia melipat kertas-kertas itu membentuk pesawat mainan yang amat banyak. Kemudian dengan kekuatan ekstra ia melempar pesawat-pesawat itu dari jendela hingga terbang dan berjatuhan pada akhirnya.

"Neomu joha," ucap Seulgi sambil bertepuk tangan. Namun senyumnya luntur tatkala netranya beradu dengan manik mata milik Park Jinyoung, orang yang pernah disukainya. Seulgi menggigit bibirnya ketika Jinyoung mendongak lama menatapnya. Pria itu kemudian tersenyum manis padanya. Tak ada yang bisa Seulgi lakukan selain membalasnya. Jinyoung melambaikan tangan pada Seulgi menyuruhnya untuk turun sejenak. Merasa bersalah karena pesawatnya mengenai kepala Jinyoung, Seulgi berinisiatif untuk meminta maaf.

Dengan perlahan Seulgi melangkahkan kakinya. Tak sesuai ekspetasinya, perutnya jauh lebih baik ketika diajak berjalan. Namun Seulgi mulai sayang pada bayinya sehingga tidak lagi memikirkan kesenangannya sendiri. Kini ia dan Jinyoung sudah berdiri berhadapan.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang