"Udaranya cukup dingin kan?", tanya Jimin yang diangguki Seulgi. Beruntung gadis itu memakai hoodie sehingga Jimin tidak perlu memberikan jaketnya pada gadis itu karena sejujurnya ia juga kedinginan.
"Bintangnya indah ya?", tanya Jimin. Seulgi mengerutkan dahinya bingung.
"Byeol-i eomneunde (tidak ada bintang)", protes Seulgi.
"Ada, bintang yang sangat cantik dan sangat kuat", kata Jimin. Gadis cantik itu sangat tidak bisa memahami Jimin terbukti dari tatapan bingungnya.
"Di mana?", tanya Seulgi.
"Di sini", Jimin memegang kedua pundak Seulgi. Pria itu menatap kedua bola mata Seulgi dalam. Sementara gadis di depannya terdiam mendapat tatapan penuh dominasi dari Jimin.
"Kau ingat saat menawarkan padaku untuk berkeluh kesah padamu?", tanya Seulgi yang diangguki Jimin.
"Aku lelah dengan komentar dari para fansmu", ucap Seulgi sambil tertawa terbahak-bahak.
"Mereka sangat lucu. Mereka bahkan beranggapan bahwa kalian adalah mutlak milik mereka. Maksudku bukannya aku ingin disebut cocok denganmu atau apa. Sungguh tidak"
"Hanya saja sangat menyedihkan bukan jika idol harus menahan perasaannya demi fans yang tidak bisa berpikir rasional"
"Aku tidak masalah mendapat banyak komentar buruk. Aku hanya merasa menjadi orang yang menyedihkan terkadang", kata
"Aku sangat menyayangi fans. Kau pasti juga. Mereka adalah salah satu alasan terbesar kita bertahan, mereka yang menguatkan kita di saat lemah. Aku tidak mau mereka terluka karena terlalu mengharapkan kami"
"Mereka akan berkeluarga suatu saat nanti begitupun juga kita. Aku tahu kita tidak selamanya. Aku harap mereka bisa menerima siapapun orang yang kucintai nanti"
"Aku memiliki orang yang kucintai, tetapi aku tidak bisa melalukan apapun, aku putus asa. Bagaimana jika aku tidak bisa menggapainya lagi", kata Jimin. Seulgi menengok ke arah samping. Mata pria yang berdiri di sampingnya ini tampak berkaca-kaca. Seulgi mengelus punggung Jimin sesekali menepuknya. Seulgi dapat merasakan kesedihan Jimin. Sebenarnya fans adalah alasan mengapa idol selalu menjaga jarak dan mengurangi interaksi satu sama lain. Namun rasa sayang mereka pada para fans membuat mereka mengesampingkan keinginan mereka untuk saling mencintai. Cinta itu seperti batuk, tidak bisa ditahan. Lalu bagaimana sebenarnya perasaan seorang idola jika mereka harus menahan perasaan sukanya pada orang lain. Menyiksa bukan.
"Gwaenchanha, nan yeogi isseo (tidak apa, aku ada di sini)", kata Seulgi.
"Aku akan menunggu", lanjutnya.
Jimin menengok ke arah gadis kecil di sampingnya yang sedang menghadap ke depan. Wajahnya dari samping tampak cantik. Mata sipit, hidung tinggi, pipi yang sedikit berisi, dan bibir kecilnya, semuanya tampak indah bagi Jimin.
"Kau tidak perlu menunggu", kata Jimin membalikkan tubuh mungil Seulgi agar menghadapnya. Mengangkat dagu gadis yang sedari tadi tertunduk.
"Aku akan melewati semuanya untukmu", lanjut Jimin.
"Gomawoyo karena sudah menyukaiku", balas Seulgi.
"Aniyo, aku mencintaimu", kata Jimin.
"Tetap di situ", kata Seulgi membuat Jimin mengangkat alisnya tanda kebingungan.
"Jangan bergerak kau tahu aku kecil kan", kata Seulgi lagi. Jimin mengangguk. Kali ini ia yang tidak paham dengan gadis Kang ini.
Seulgi menyentuh kedua pundak Jimin sebagai tumpuan. Ia berjinjit untuk menyejajarkannya wajahnya dengan wajah pria di depannya kemudian dengan cepat mengecup pipinya. Seulgi tersenyum setelah berhasil melakukannya. Jimin tersenyum lebih lebar lagi. Hatinya menghangat melihat senyum Seulgi padanya. Ia rasa Seulgi sudah terbiasa dengannya dan itu membuat perasaannya bahagia lebih dari apapun. Jimin kemudian menurunkan sedikit tingginya dan menyejajarkan wajahnya dengan gadis di depannya.
"Yang ini tidak?", tanya Jimin sambil menyentuh bibirnya. Seulgi termenung. Mulutnya yang sedikit terbuka dan mata yang membulat itu tampak menggemaskan bagi Jimin. Jimin tahu gadis itu sedang meremat kedua tangannya di bawah sana. Dengan perasaan yang bergemuruh Seulgi meletakkan telapak tangannya di bibirnya kemudian bergantian meletakkannya pada bibir Jimin.
"Indirect", kata Seulgi.
"Kalau kau tidak berani, biar aku saja", kata Jimin. Tubuh Seulgi seketika menegang. Jimin mendekatkan wajahnya padanya. Ia hanya dapat menutup matanya rapat-rapat. Bukannya ciuman yang ia rasakan, pemuda itu malah memeluknya erat. Seulgi tersenyum merasakan bagaimana hangatnya pipinya dalam dekapan Jimin. Seulgi membalas pelukan Jimin.
"Naega neol jikyeojulge (aku akan menjagamu)", kata Jimin. Seulgi mengeratkan pelukannya pada Jimin tidak membalas apapun.
----
Setelah resmi diterima sebagai trainee, kegiatan Jaeyong menjadi lebih padat. Ia harus menerima pelatihan empat kali dalam seminggu. Jiyeon juga sudah mengetahui kegiatan adiknya itu dan menyuruhnya untuk berhenti menjadi kasir minimarket. Namun, pemuda itu tentunya menolak. Ia tidak ingin mengecewakan pemilik minimarket yang telah menggajinya lebih kemarin.
Seminggu lagi ujian masuk SMAnya akan diselenggarakan. Itu tandanya ia sangat sibuk belajar akhir-akhir ini lebih dari biasanya. Ia berangkat sekolah cukup siang hari ini. Segera saja Jaeyo g menduduki kursinya dan mengeluarkan alat tulis serta modul-modul dari sekolahnya. Namun, fokusnya teralihkan ketika kawan-kawannya menyebut nama Seulgi berkali-kali. Tak hanya itu ia juga mendengar nama Jimin disebut juga. Ia mencoba untuk melupakannya tetapi hal-hal uang yang menyangkut Seulgi selalu membuat hatinya tidak tenang.
Ia membuka ponselnya yang tidak ia sentuh sejak semalam. Banyak pesan di grup kelasnya pagi ini. Jaeyong membelalakkan matanya bahkan sampai berdiri dari kursinya. Banyak situs web dan foto-foto Seulgi dengan Jimin yang terekspos. Kali ini bukan hanya rumor seperti kejadian waktu lalu. Gambar yang diambil pun nyata bukan editan. Ia membaca artikel yang tertulis.
Jimin BTS dan Seulgi Red Velvet didapati sering berkencan diam-diam.
Di bawah tulisan itu terdapat gambar yang memperlihatkan ketika Seulgi dan Jimin maka ramyeon bersama. Tertulis di sana, Seulgi sedang mabuk saat itu.
Ada juga gambar ketika Jimin menggandeng tangan Seulgi di sebuah tempat parkir. Bahkan ketika Seulgi dan Jimin yang berpelukan di dalam mobil juga terekam dengan jelas.
Terakhir foto ketika Seulgi mencium pipi Jimin dan foto mereka ketika berpelukan. Artikel itu menjelaskan bahwa rumor Jimin dan Seulgi sudah tidak dapat dibantah lagi. Dada Jaeyong bergemuruh. Ia memikirkan bagaimana keadaan Seulgi saat ini. Ia mencoba menghubungi Seulgi namun ponsel gadis itu tidak aktif. Jaeyong bahkan sempat berpikir akan pergi ke gedung SM jika saja gurunya tidak memasuki kelas di waktu yang tepat. Jaeyong kecewa karena ia belum berhasil mengetahui kabar kakaknya itu.
----
"Seulgi-ah", panggil Irene."Kenapa kau tidak pernah menjelaskan pada kami, atau setidaknya manager oppa", tanya Irene.
"Itu baru tadi malam eonni", balas Seulgi.
"Tapi pasti sebelumnya kau sudah berhubungan kan dengannya"
"Itu....", Seulgi kehilangan kata-katanya.
"Kami hanya tidak ingin kau terluka Seulgi-ah", kata Irene.
"Aniyo eonni, nan gwaenchanha", balas Seulgi sambil tersenyum. Irene tidak habis pikir. Seulgi masih sempat tersenyum di keadaan genting seperti ini. Red Velvet pun mendekati Seulgi dan memelulnya erat.
"Bukankah semua orang punya hak untuk menyukai orang lain. Jangan takut lagi sekarang, lakukan yang kalian mau", kata Seulgi.
"Astaga bocah ini", manager ikut terharu dengan persahabatan mereka.
Mencintai bukanlah dosa. Semua orang secara alamiah akan memiliki perasaan itu terlepas dari ia idola atau orang biasa. Semuanya memiliki hak dan kesempatan yang sama. Seorang fans sejati tidak akan menyiksa idola yang 'dicintainya' dengan pembatasan yang menyesakkan. Idola dan fans akan terus berjalan berdampingan. Fans akan memiliki kehidupan sendiri dan pendamping yang lebih mengerti mereka daripada idola. Begitu juga idola. Fans, yang tujuan awalnya sebagai pendukung dan penguat jangan sampai berubah makna menjadi sang otoriter yang melemahkan mental idola. Makna mendukung yang sebenarnya adalah menerima apapun yang terjadi selama idola tidak melakukan suatu kejahatan. Sekali lagi, mencintai bukankah suatu dosa. Semua orang berhak mencintai siapapun.
Bersambung
Have a nice day friends!!!!😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear | Jimin X Seulgi
FanfictionIn the beginning, their relationship is just a rumor. I can't understand you anymore - Kang Seulgi It's hard for me - Park Jimin Should I give up - Kang Seulgi But I still want you - Park Jimin In fact they can't love each other But we still don't...