3

69 10 0
                                    

Aku suka subuh, karena ada banyak bintang yang terang di kegelapan. Aku suka kamu, karena ada banyak keindahan di kesedihan.

_______________________________________

Malam ini terasa dingin, aku memakai jaketku yang sedari tadi berada di pangkuanku. Bis masih melaju dengan kecepatan normal,suara dengkur terdengar dari kursi sebelahku, seorang nenek dengan cucunya yang berada di pangkuannya. Dari tadi mereka mengajak ngobrol dan memberi camilan, dan akhirnya sekarang mereka tertidur pulas. Sebaliknya, aku tidak bisa tidur sama sekali, sekarang yang sedang terjaga hanya aku, supir dan kendek bis.

Aku membuka tirai jendela bis,melihat jam tangan yang menunjukan pukul satu dini hari.
Aku menghembuskan nafas pelan.
Sepertinya suasana pedesaan memang lebih cocok untuk keadaanku sekarang.

Aku mencoba memejamkan mata, tapi tak kunjung datang rasa kantuk itu.

Aku kembali menghembuskan nafas panjang.

Kuputuskan untuk berdzikir,menyebut Asma Allah,dengan begitu hatiku menjadi tenang.

Astagfirullah.... Astagfirullah.... Astagfirullah....

Ku ulangi terus hingga mataku terasa berat dan aku terlelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mbak.....mbak.....sudah sampai terminal mbak...." Suara berat seseorang membangunkanku.
Aku membuka mataku perlahan, mengerjakannya dan memijat keningku perlahan. Seorang laki laki berdiri di depanku dengan wajah tersenyum. Aku tersentak kaget dan membetulkan posisi dudukku.

" Astagfirullah....., iya mas?" Tanyaku.

"Sudah sampai terminal mbak......" Kata laki laki itu yang kuketahui ia adalah kendek bis. Aku berdiri dan mengambil tas ku, ku lihat sekeliling, sudah tidak ada orang. Sepertinya sudah turun dari tadi.

"Penumpangnya sudah turun semua dari tadi" Kata kendek itu.

"Oh iya...., terimakasih sudah membangunkan mas" Kataku sambil tersenyum dan mengangguk ramah.

Kendek tersebut tersenyum juga. Ia terlihat muda dari dekat. Aku langsung menuju pintu keluar bis. Sinar matahari menerpa wajahku, riuh sekali ternyata, aku lihat jam tanganku,sudah pukul tujuh pagi,tapi sudah ramai sekali di terminal. Aku kira di desa tidak banyak orang.

Sekarang..... Aku harus mencari angkutan umum. Aku menepi ke sebuah toko oleh oleh. Angkutan umum jurusan Cingalir.

Lima menit aku menunggu, tak kulihat angkutan umum dengan nama Cingalir. Aku masuk ke toko oleh oleh, melihat apa saja yang dijual disini. Ada banyak kuliner yang lumayan unik disini,ada bolu talas,sale pisang, manisan pala,dan lain lain. Aku memutuskan membeli sale pisang beberapa bungkus, Ibu mungkin senang kalau aku bawa oleh oleh. Aku keluar dari toko setelah membayar pesanan.

Aku berdiri di depan toko. Ada sebuah kursi panjang di depan toko, aku memutuskan duduk sambil menunggu angkutan umum. Namun...... Setelah hampir sepuluh menit, angkutan dengan jurusan Cingalir tidak terlihat juga.

Tiba tiba seseorang menepuk pundak ku dari belakang.

"Hei...... Dewi kan?" aku menoleh ke belakang. Seorang perempuan cantik dengan kerudung panjang dan selempang menggantung dibahunya.

"Ini Dewi kan? Aku Siti...., masih ingat aku?" Tanya perempuan itu. Aku mengingat kembali.....

"Oh......Siti yang rohis itu kan?, Assalamu'alaikum gimana kabarnya?" Kataku dengan wajah tersenyum dan bersalaman dengannya.

"Alhamdulillah baik, kamu nggak berubah ya" Kata Siti dengan sumringah.

"Akh.... Masa sih?" kataku.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang