BAB 22

118 5 0
                                    

To: the sun of my life 

Kala itu surya belum kembali
Sunyi masih betah menemani
Dan hati kini sudah berseri
Namun dirimu harus menanti...

Aku hanya sebuah kenangan...
Bukan untuk kau ingat,hanya sebuah tanda ku pernah hadir.

Aku......tak bisa melihatmu
Aku......tak ingin melihatmu
Itu yang selalu ku pikirkan
Namun......hatiku berkata sebaliknya.

Dalam rinai hujan....
Dalam terik mentari....
Ku kan tetap menemani

Seribu hari ku pergi,semoga kau tetap menanti.
Ku harap kau lupakan aku,namun aku benci hal itu.

Kala purnama berganti....
Ku harap kau tetap menanti
Jangan benci aku,karena hanya insan setia.
Jangan benci aku bila kelak terlambat kembali.

Semoga kau sabar menanti......

Fahri.

"Apasih? Gaje banget,puisi mu ini beneran jelek" seorang perempuan berlesung pipi tersenyum kearah Fahri.

"Kenapa? Bagus kok menurutku" Kata Fahri.

"Ck,ini jelek banget,untung nggak jadi kamu kasih ke dia" Jawab perempuan itu.

"Dia? Jangan jangan kamu lupa namanya" Kata Fahri.

"Iya iya,namanya Dewi kan?cinta bertepuk sebelah tanganmu itu"Jawab perempuan itu.

"Em...dari pada cinta bertepuk sebelah tangan,lebih cocok di sebut cinta dalam diam" jawab Fahri sambil tersenyum.

"Ha,Fahri.....kamu tidak berubah,
Selalu tersenyum seperti itu,kalau hatimu sakit,setidaknya kau harus tunjukan,sebagai orang yang pernah mencintaimu,hatiku sakit melihatmu"Jawab perempuan itu.

"Kalau begitu,aku harus bagaimana?" Tanya Fahri.

"Kembalilah" Jawabnya.

"Aku tidak bisa,aku tidak akan kembali,aku sudah bilang pada paman akan membantu dengan setulus hati" Jawab Fahri

"Hah......ayah.....memang tidak cape ya.....memperlakukan aku seperti ini terus"Jawab perempuan itu

"Hahaha,tenanglah Mei,aku akan pergi setelah kamu benar benar bertobat dan meluruskan diri,jadi.....mulai dari mana?bagaimana kalau dimulai dengan.......'putuskan semua pacarmu' lalu...." Fahri mulai berfikir sejenak.

"Tunggu,semua....?tidak bisa disisakan satu....?" Perempuan itu memelas.

"Hah.....sikap seperti ini yang harus kamu hindari,Mei.....aku tau,sulit hidup di zaman ini,apalagi disini juga kota besar,
Pergaulan bebas dimana mana,godaan datang dari setiap sudut,tapi kamu harus berusaha,mengerti,semakin lama kamu sadar,semakin lama aku disini,kamu ingin aku pergi kan?" Fahri melihat sepupunya dengan cermat.

"Iya....iya,berhenti menatapku seperti itu,nanti aku jatuh cinta lagi padamu"Kata perempuan itu.

"Mei.....,aku terlalu muda untuk kau cintai,oke......sudah ditetapkan,aku akan menghampiri setiap pacarmu agar kamu putus,mulai detik ini,aku pergi dulu" Kata Fahri,ia bangkit dari ranjang, Fahri baru saja tiba dini hari tadi,ia bahkan tidak tidur sama sekali,ia langsung melaksanakan tugasnya di sana,seakan akan ingin kembali dengan cepat.

"Tunggu,Fahri....kau mau kemana?" Teriak Mei.

Namanya Meilida,ia sepupu perempuan Fahri,umurnya lebih tua tiga tahun dari Fahri,Fahri tidak pernah memanggilnya 'Kak' itu karena Mei tidak suka terlihat tua.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang