24

70 8 2
                                    

"Apa yang melewatkanmu bukanlah takdirmu,dan apa yang menjadi takdirmu tidak akan melewatimu".

Ternyata......kamu takdirku.

*
*
*

Pukul sepuluh malam. Sekarang aku berada di kamar pak Arka. Setelah acara selesai,tadinya aku ingin pulang dulu ke rumah,tapi pak Arka berkata lebih baik pulang ke rumahnya dulu,ia ingin mengenalkanku pada seluruh keluarganya. Rumah pak Arka memiliki halaman luas,saat aku datang,dari jauh lampu halamannya terlihat sangat terang. Begitupun saat masuk ke rumah rasanya silau,ruang tengahnya sangat luas,bahkan ukurannya dua kali luas rumahku.

Semua orang disini menyambutku dengan baik,ada banyak orang,Kak Arini dan suami juga anaknya,lalu ada ayah dan ibu mertuaku,dan bang sopir yang kupikir preman itu juga tinggal disini,bang Tigor namanya,ternyata ia asisten pribadi keluarga pak Arka,ada istri dan anaknya juga di sini,lalu ada Clara.

Rumah ini ternyata penuh. Dan mereka semua baik. Ibu mertuaku membuatkanku susu jahe yang hangat,kak Arini memberiku parfum dengan aroma jeruk lemon,katanya pak Arka suka aroma itu,setelah itu pak Arka mengajakku ke kamarnya.

Kamar pak Arka juga sangat luas.luasnya hampir sama dengan ruang tengah dirumahku. Dan ada pintu di kamarnya,dimana di pintu itu tergantung handuk dan beberapa baju,di sebelah pintu itu ada mesin cuci satu tabung.Apa pak Arka mencuci sendiri?lalu dimana ia menyetrika baju?.

Kamar pak Arka tidak ada banyak barang. Hanya satu ranjang dengan kasur king size,lemari baju dan satu meja kerja yang menghadap ke jendela luar. Catnya berwarna biru muda,kamarnya sangat rapi,biasanya laki-laki tidak begitu suka beres-beres kamar. Kamarnya juga sangat harum,aroma jeruk lemon. Ternyata benar,pak Arka suka aroma itu,buktinya kamarnya juga harum lemon.

"Duduklah". Kata pak Arka.

Aku duduk di ranjang itu,dan rasanya empuk sekali. Berbeda dengan ranjangku yang agak keras karena lama tidak diganti.

Aku melepas kaus kakiku. Karpetnya juga sangat lembut,kamar ini sangat terawat.

"Bagaimana?nyaman?". Tanya pak Arka. Aku mengangguk. Pak Arka membuka lemarinya dan membawa beberapa baju.

"Untuk sementara pakailah ini,ini bajuku yang sudah kekecilan,ganti pakaianmu agar lebih nyaman,aku sudah meminta kakakku untuk membelikan pakaian dalam,kamu tunggu saja ya,aku mau mandi dulu,rasanya lengket sekali". Kata pak Arka. Aku mengangguk.

Sudah pukul setengah sebelas malam.

Seseorang mengetuk pintu. Aku membuka pintu kamar. Ternyata kak Arini. Ia memberikan baju dan pakaian dalam.

"Jangan lupa pakai parfumnya". Bisik kak Arini.

Apa aku harus pakai parfum saat akan tidur?wangi kamar ini saja sudah semerbak,kalau aku memakai parfum akan sangat wangi.

Aku memegang perutku. Sakit....

Sejak siang perutku agak sakit,mungkin karena aku makan banyak ice cream saat resepsi tadi siang.

Aku merapikan baju yang diberi kak Arini. Baju tidur motif kucing. Ini lebih baik daripada memakai kaus pak Arka. Tapi baju tidur ini kenapa celananya pendek sekali,pahaku akan terlihat kalau memakai ini.

"Ugh...".

Perutku sakit lagi,aku berjongkok dan memegang perutku. Pak Arka masih belum selesai mandi,suara keran air baru saja terdengar.

Perutku yang sakit ini biasanya pertanda akan haid,tapi bulan ini kan aku sudah haid,tiga minggu yang lalu,jadwal haidku harusnya minggu depan.

"Dew!". Pak Arka memegang kedua bahuku. Dia ada di dekatku!,kenapa suara pintu terbuka tidak ku dengar.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang