BAB 15

128 6 0
                                    

Kami sudah berada di tempat perbelanjaan,tempat dimana orang sering menghabiskan sisa gaji mereka,tempat dimana anak muda sering berkencan,tempat dimana seorang ibu mengajak main anaknya.Ya.....kami sudah berada di Mall.

"Kenapa kesini kak?" Dewi bertanya dengan wajah berkerut
"Em.......kakak ingin membeli sesuatu"
"Beli apa?"
"Itu"Aku menunjuk toko perhiasan yang berada tujuh meter di depanku.
"Ayo kesana"Aku berjalan lebih dulu dari Dewi.
"Hish kenapa kak Rama antusias banget sih"Dewi menggerutu dari belakang,tapi Dia tetap mengikutiku.

"Mba.....saya ingin membeli cincin pasangan" Aku sudah berada di dalam toko,seorang penjaga toko yang lumayan cantik namun pakaian nya minim sedang mencari hal yang kucari.
"Kak Rama,ini buat apa sih"Dewi masih ingin tahu.
"Nanti juga tahu"
"Jangan gitu dong kak,nanti aku ke geeran,nanti aku mikirnya kakak ke sini buat lamar aku"Dewi selalu begitu,selalu jujur dengan ucapannya padaku,dan satu lagi....,dia tidak pernah malu berbicara denganku.
"Iya kakak memang mau melamar"jawabku.
"Apa!jadi bener kakak mau melamar Dewi,kok nggak bilang,kan Dewi bisa siapin hati dan mental dulu,aduh....kakak Dewi kan belum siap" Dewi selalu seperti ini,bercanda di saat serius,sama seperti ibunya.

"Nggaklah,bukan kamu yang mau kakak lamar,kegeeran mulu kamu"Jawabku

"Wah....beneran mau lamar orang,siapa siapa?"

"Ada deh.....nanti juga tahu"

"Ikh...kakak jangan main rahasia,orangnya lebih cantik dari aku kan?,kalau nggak cantik aku nggak ridho"

"Hem.....gimana ya,orangnya memang tidak sempurna,tapi dia punya hati yang baik,dan.....tentu saja cantik "Aku tersenyum memikirkan calon istriku.
Dewi menunduk,entah apa yang Dia pikirkan.
"Hah.....jadi begitu,kakak sepertinya suka sekali dengan orang itu,pasti cantik banget,aku jadi ingin lihat deh"Dewi tersenyum.
"Permisi pak,kami punya banyak model untuk cincin pasangan,silahkan bapak lihat dulu"penjaga toko memberikan sebuah buku berisi koleksi model perhiasan.

"Nah.....Dewi,menurut kamu lebih bagus yang mana?"

"Em.....calon kakak itu seperti apa sifatnya?"

"Nanti kakak kasih tahu setelah kamu memilih ini"

"Aku tanya itu biar bisa milih cincin yang cocok seperti apa"

"Oh.....begitu ya,hmmm........Dia suka bercanda tapi kadang serius,terus dia itu selalu tulus dan tatapan matanya selalu lembut,dia keibuan dan selalu ceria"Tak terasa tanganku sudah menyentuh dagu.

"Mmm....begitu ya,kalau begitu coba kita lihat.....yang ini cocok"
Dewi menunjuk sebuah cincin,bentuknya lingkaran sempurna,tidak ada berlian ataupun intan,hanya sebuah cincin dengan ukiran bunga kecil di setiap sisinya,menurutku ini terlalu sederhana.

"Em....kamu yakin?"Tanyaku.

"Nggak,jujur saja kak,hadiah akan terasa berarti jika itu dari hati kakak sendiri " jawabnya

"Aku memberikan ini dari hati kok"

"Hah......maksud Dewi,kakak yang harus memilih sendiri untuk nya,jadi hadiah nya akan terasa spesial" Jawab Dewi.

"Oh........seperti itu,hmmmm" Aku mulai berpikir.

"Nah.....kakak yang paling tahu tentang calon kakak,apa yang cocok untuk dia kakak pasti tahu,jadi kakak suka yang mana?"Mata Dewi mengeluarkan binar.

"Em.....coba lihat,hmmm yang ini"Aku menunjuk sebuah cincin dengan ukiran daun di sekelilingnya
"Ini cocok seperti Dia yang selalu segar seperti daun di pagi hari"

"Kak,kakak tau,daun itu selalu terbang terbawa angin,daun juga selalu mengikuti kemana air membawanya"Jawab Dewi,aku masih belum mengerti.

"Hah......,coba kakak cari yang melambangkan keindahan atau keceriaan,seperti ukiran bunga yang ini,atau atau ukiran matahari,atau apa saja selain daun"Jawab Dewi.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang