9

69 3 0
                                    

Tik....... Tok...... Tik...... Tok.......

Denting jam terus berjalan,waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari,tapi mataku masih belum terpejam.

"Kenapa........,kenapa masih belum ngantuk........ayo merem.......besok masih banyak kerjaan....."

Aku menutupi wajahku dengan selimut, tapi nihil aku tidak bisa tidur, bayangan wajahnya terus menghantuiku. Sekarang ia seperti kafein yang membuatku tidak bisa tidur.

Aku membuka pintu kamarku, hendak keluar.Mencari udara segar adalah hal yang paling tepat saat Ini.

"Belum tidur Ka? "

"Astagfirullah.....! " Aku tersentak kaget karena papa ada di depan pintu.

"Kenapa papa ada di sini?" Tanyaku.

"Papa nggak bisa tidur,kamu sendiri? Kenapa belum tidur jam segini?" papa melihatku dengan penasaran.

"Lagi ada pikiran aja si pah"

"Kalau begitu, mau ikut papa?"

"Kemana jam segini?" aku kebingungan.

"Masak,papa lapar.....mama mu nggak masak,sejak mama kerja papa sering kelaparan, harusnya papa tidak mengizinkan mama mu kerja"

Aku tertawa mendengar papa.

"Oke deh, biar Arka yang masak" Kataku. Papa tersenyum dan berjalan ke dapur mendahuluiku.

"Papa mau makan apa?nasi goreng, Mie,capcai,atau roti bakar?" Aku memeriksa Isi freezer,menemukan sesuatu yang bisa kumasak.

"Roti bakar, kalau boleh sama teh nya juga"

"Siap boss..... " Kataku. Papa duduk di meja makan,sementara aku mengoleskan mentega di atas roti.

"Lebih suka apa?keju,atau coklat?" Tanyaku.

"Nggak ada kacang? "

"Habis pah,cuma ada keju coklat doang"

"Kalau gitu keju aja"

"Siap laksanakan......."

Aku memberi parutan keju dan susu kental manis di atas roti lalu memanggangnya.

"Pah, menurut papa kenapa Arka belum menikah?" tanyaku. Ini kesempatanku untuk bertanya, karena papa selalu sibuk bekerja.

"Alasan eksternal,karena kamu belum menemukan seseorang yang cocok,dan memang belum takdirnya untuk menikah. Alasan Internal,karena hatimu belum bisa mengikhlaskan semua"
Aku tersenyum,papa selalu tahu apa yang ingin kudengar.

Aku mengambil teko,mengisinya dengan air dan memanaskannya.

"Apapun langkah yang kamu ambil, Papa akan selalu mendukung kamu, tapi papa tidak mau kamu merusak rumah tanggal orang hanya karena cinta"

Aku hampir tersedak mendengarnya.

"Papa mendengar dari mama kalau kamu masih belum bisa melupakan Asma, orang yang kamu taksir dari SMA itu"

Aku termenung.

"Pa......, Sebenernya alasan aku tidak bisa tidur sekarang.....,itu karena otak ku terus memikirkan seorang perempuan"
Aku mengangkat roti yang sudah matang dan menyajikannya di atas meja.

"Jangan bilang kalau Itu Asma" papa melihatku tajam. Aku tersenyum.

"Bukan, perempuan ini baru kutemui pagi tadi,sebenarnya ia teman Asma" Kataku. Papa menghembuskan nafas lega. Aku hampir tertawa melihatnya. Secemas Itukah papa?.

Aku mengambil gelas dan memasukan air dan tehcelup kedalamnya.

"Silahkan dinikmati" aku menyajikannya pada papa. Aku duduk dihadapan papa.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang