BAB 2

497 13 0
                                    

Decit burung menambah suasana sejuk pagi menjadi lebih menyenangkan.Sudah hampir 1 minggu sejak Yusuf jadi tetangga baruku,ya....orangtua Yusuf pindah ke rumah di sebelah rumahku ,sekarang rumah yang sudah sebulan kosong itu terisi lagi.Hah.....antara bahagia dan sedih,bahagianya karena aku bisa melihat Yusuf dari dekat,dulu aku harus sembunyi-sembunyi untuk melihat Yusuf.Sedihnya...... karena sekarang Yusuf kenal padaku dan selalu menyapa di sekolah,ini membuatku risih karena banyak perempuan yang sinis padaku,akh..... hidupku menyedihkan,aku lebih suka saat Yusuf belum mengenalku

TOK....TOK....TOK.....

"Assalamu'alaikum"
Seseorang mengetuk pintu rumahku,sepagi ini?,ya ampun...siapa coba?,mengganggu pagiku saja.

"Assalamu'alaikum"

"Iya sebentar"Jawabku.Aku segera mengambil kerudungku,keluar dari kamar dan membuka pintu.

"Wa'alaikum salam,ya ada apa ya?"tanyaku.Ternyata yang di depan pintu adalah Kak Rama! Kakaknya Yusuf!,ada apa pagi pagi kesini?.

"Eh Kak Rama ya?,ada apa kak?"tanyaku.Ia sedikit terkejut saat melihatku.

"Ibu ada?" Ia bertanya dengan sedikit canggung.

"Wah.. .Ibu ke pasar sama Bapak tadi subuh,ada apa ya Kak?"tanyaku.

"Eh...?di rumah nggak ada siapa siapa?"tanyanya.Ia terlihat panik.

"Iya....nggak ada,cuma aku aja"Jawabku.Dia kaget sekali,wajahnya yang putih mulus itu langsung memerah,lucu sekali.

"Astagfirullah,kalau begitu Kakak pulang dulu,terimakasih Dewi,Assalamu'alaikum"Ia bergegas pergi dengan cepat meninggalkan halaman rumahku.Hihihi lucu sekali,wajahnya masih saja memerah walau sudah masuk kerumahnya,lucu sekali.

Tiba-tiba Ibu datang bersama Bapak dengan sepedamotornya.Akh....mereka serasi sekali.

" Assalamu'alaikum,Dew,kenapa kamu diluar?,weekend gini biasanya kamu masih tidur"Ibu menghampiriku dan memberikan sebuah plastik yang aku tidak tahu apa isinya.

"Tolong bawa masuk ya Dew"Aku menuruti Ibu tanpa banyak bicara. Kami kemudian menuju dapur,sedangkan Bapak masuk ke kamar beristirahat.

"O iya bu,tadi Kak Rama datang"Aku memulai pembicaraan lalu duduk di kursi dapur.

"Wah.....pukul enam pagi?"

"Iya,tapi waktu aku bilang di rumah nggak ada siapa siapa dia kayak langsung kaget gitu,wajahnya jadi merah,kayak panik gitu,lucu deh" Aku menceritakannya dengan semangat,Ibu hanya tersenyum melihatku.

"Kamu mau tau kenapa Rama begitu?"Tanya Ibu.

"Wah... kenapa kenapa"Entah kenapa aku sangat antusias ingin mendengar cerita dari Ibu.

"Rama itu,orang yang 'Alim,orang sholeh dan menjaga diri,saat ia tahu tak ada orang di rumah kita dan hanya kamu,dia takut akan terjadi fitnah bila terlalu lama berada di sini"Ibu menceritakan sembari membereskan belanjaan Ibu yang ternyata bahan untuk membuat Kue.

"Ouh....begitu,eh Ibu tau Kak Rama umur berapa?"Tanyaku,entah kenapa aku mulai penasaran.

"Em....kalau tidak salah umurnya hampir 21 tahun,memang kenapa?,kamu naksir ya.......,Ya Allah.....akhirnya anakku normal....,oke oke,Ibu bantu kamu PDKT sama dia...oke!"
Nah begini nih kalau anak ama emak udah ngegosipin cowo,antusias banget,apalagi cowoknya ganteng hehe,tapi kok aku nggak naksir sama sekali ya? Entahlah.

"Assalamu'alaikum" terdengar suara Kak Rama dari luar,ya ampun,panjang umur,baru aja di omongin.

"Wa'alaikum salam......Nak Rama ayo masuk,eh ada Yusuf juga,ayo masuk masuk" Ibu menyambut mereka ,tapi tunggu,Ibu bilang Yusuf?Apa! Kenapa dia datang waktu aku belum mandi ......Aaaaaaaa.Gimana ini!.

"Ayo duduk dulu"Ibu mempersilahkan mereka duduk di sofa ruang tamu.

"Terima kasih Bu,Oh iya,Ummi titip salam,katanya maaf nggak bisa berkunjung hari ini,soalnya ummi lagi ada kajian pagi,sama ini,ada bingkisan dari Ummi,kata Ummi di tunggu kehadirannya minggu depan"Kak Rama memulai pembicaraan,aku tak bisa melihat apa yang Kak Rama berikan,karena aku bersembunyi di balik tembok dapur.Jadi begini....rumahku itu seperti persegi di bagi empat,kamarku bersebelahan dengan kamar Bapak dan Ibu,kamarku berhadapan dengan ruang tamu.Kamar Bapak dan Ibu berhadapan dengan dapur dan kamar mandi,tak ada lorong di rumah kami,karena rumah kami tak terlalu besar,semua suara di rumah ini dapat terdengar jelas,bahkan suara tetes air di kamar mandi dapat terdengar sampai ke kamarku jika rumah sedang sepi,walaupun begitu,karena berada di pinggir jalan sekitar rumahku tak pernah sepi.

"Sampaikan terima kasih Ibu pada Ummi ya...,oh iya,Ibu ambil minum dulu ya" Ibu menuju dapur dan tiba tiba melihatku.Aku memberi isyarat dengan menempelkan jari telunjuk di bibir agar Ibu diam.

"Oh ya ampun.....panas...aduh aduh" Ibu sengaja bilang itu agar Kak Rama dan Yusuf datang ke dapur. Benar saja,mereka beegegas ke dapur.

"Kenapa Bu,ada apa?"Kali ini Yusuf yang terlihat panik,lucu sekali melihatnya.Tapi sepertinya mereka terlalu fokus pada Ibu hingga tak sadar bahwa di dapur juga ada aku.

"Tidak apa apa,tadi kayaknya Ibu megang yang panas...,apa ya?"Ibu berbohong,jelas jelas tadi Ibu sengaja.

"Astagfirullah!,Dewi....,sejak kapan kamu disitu?" Kali ini Kak Rama yang sadar duluan kalau ada aku di dapur,mimik wajahnya kaget dan entah kenapa ia terus memegang dadanya,sekaget itukah dia?apa aku kayak hantu buat dia?.

"Ah...iya,aku dari kamar,terus denger Ibu mengaduh kesakitan,jadi aku keluar ,aku kira ada apa,kalau gitu aku ke kamar lagi ya...selamat hari libur,assalamu'alaikum"Aku membungkukan badan,sambil tersenyum,lalu bergegas ke kamar,hah.....akhirnya aku berbohong juga,dan lagi,Yusuf melihatku yang belum mandi ini.

Sebenarnya tadi kulihat ekspresi Yusuf,ia seperti terlihat heran,dan seperti ingin menanyaiku sesuatu tapi sungkan,ada apa ya?aku jadi penasaran.

Aku mengunci kamarku dan menghempaskan diri di kasurku yang nyaman.
Ini masih pukul 7 tapi kenapa jantungku seperti sudah lari maraton.
Samar samar ku dengar dari kamar sepertinya mereka sudah kembali ke ruang tamu.

"Jadi begini Bu,sebelumnya maaf saya datang terlalu pagi,karena pukul 8 nanti saya sudah harus berangkat kerja".Suara Kak Rama terdengar jelas dari kamarku.
'Yaelah......baru nyadar kalau datang pagi banget?'Batinku,entah kenapa aku kesel banget.

"Jadi Rama cuma mau bilang kalau Rama pesan kue nya 10 loyang,takutnya tamu yang datang banyak,kalau cuma 5 loyang kayaknya nggak akan cukup,terus nanti Rama ambil kuenya pukul 4 sore,tapi kalau beresnya lebih awal Ibu telfon Rama aja,nanti Rama jemput kuenya"Kak Rama menyampaikan tujuannya kemari.

"Ya Allah....,gimana ini?,bahan yang Ibu beli kayaknya kurang"Ibu terdengar gelisah.

"Maaf Bu,Rama bilangnya telat"Kak Rama terdengar menyesal.

"Nggak papa,Ibu bisa nyuruh Dewi buat ke pasar,tapi masalahnya siapa yang nganterin?Bapak kalau sudah tidur susah di bangunin"

'Tunggu?Ibu akan menyuruhku ke pasar?,kenapa nggak Ibu aja yang kepasar,ni...bau bau rencana aneh Ibu'Batinku.

"Kalau gitu biar saya saja yang mengantar" Tuh....kan Ibu tau aja kalau Kak Rama orangnya terlalu baik,padahal Bapak nggak susah kok kalau di bangunin.Hah....aku tak menyangka Ibu melakukan ini.
'Pengen nolak,tapi kalau aku nolak depan Yusuf reputasiku sebagai anak yang berbakti akan hancur,aku harus gimana Ya Allah........'

[~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~]

Assalamu'alaikum.....:-)
Akhirnya update lagi hihi

Tak terasa liburan telah habis,selamat beraktivitas kembali....,hari baru semangat baru.

Selamat membaca,see u next week :) wassalamu'alaikum.

Salam hangat
(Author) :D

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang