BAB6

193 9 0
                                    

Story Dewi ***

Kelas sangat lengang,ku lihat jam di dinding sudah pukul 9 lebih artinya sudah istirahat.Hem........sudah kuduga semua teman sekelasku tak membangunkanku.Tapi Asma kan harusnya membangunkanku.

Aku keluar kelas melihat sekeliling........tak ada siapapun,semilir angin ,bahkan hembusan nafasku dapat terdengar dari jauh.
"Kemana.......semua orang ,tunggu...apa jangan jangan sudah pada pulang?tapi kan ini baru jam 9?"

Aku masuk kembali ke dalam kelas dan terlihat sesosok mosnter dengan pena di tangannya,dia......mengejarku....AAKHHHHJJHHHHHHH.

PLAK......

Sesuatu tiba tiba menghantam kepalaku.

"Aw......sakit...."Aku memegang kepalaku dan menegadah.

"AKH.....!" Aku kaget ada orang tinggi besar di hadapanku.Memegang sebuah atlas di tangannya.

"Kenapa kaget!aku bukan monster" Seperti biasa orang itu menatap tajam dengan mata elangnya,dan seperti biasa aku lupa siapa namanya.

Dan.......monsternya tidak ada,tapi aku masih di kelas,apa dia yang mengusir monsternya.

"Hei ..... apa kamu yang usir monsternya?,terus yang lain kemana?"tanyaku.

"Monster apa?kau tertidur dari tadi,teriak teriak pula"Jawabnya.

"Apa! Ternyata cuma mimpi,hah....alhamdulillah,lalu yang lain kemana?kenapa hanya ada kamu?" Tanyaku

"Yang lain ada di UKS ,sinta pingsan,ada Kak Rama di sekolah jadi mereka sibuk,ya....kau tau kan Kak Rama itu tampan,laki laki saja sampai terpana"

"Kak Rama siapa?"Tanyaku
Dia menepuk dahi.

"Tetangga barumu" Jawabnya

"Tunggu....,kamu tau rumahku?" Tak banyak yang tau rumahku,atau bahkan tak ada yang tau rumahku dimana selain Asma dan Yusuf.

"Hah....tentu saja aku tau,rumahku berada di dekat masjid di sebrang rumahmu"

"Benarkah? Aku tidak tau"

"Sudahlah.....toh aku yakin kamu juga tidak tau siapa aku" Jawabnya,entah kenapa aku merasa seperti orang yang lugu dan tak tau apa apa.

"Aku tau kok,kamu ketua rohis kan"

"Semua orang juga tau itu,maksudku kau tak tau namaku" Aku gelagapan mendengarnya,ya...walaupun kita sekelas aku tidak tau namanya,bahkan aku hanya tau satu nama di kelas ini yaitu Asma.

"A.....aku tau kok"jawabku

"Siapa?"Ia menyeringai,mata tajamnya tak melihatku langsung tapi entah kenapa aku merasa terintimidasi.

"A... e...untuk apa aku menyebut namamu kamu bukan orang penting"Jawabku aku menunduk tak berani melihatnya,tapi aku yakin dia sedang tersenyum sekarang.

"Aku orang penting lho.......,bahkan  ketua Osis pun akan mendegarku lebih dulu di banding anggotanya"

"Ma... maksudku kamu bukan orang penting untukku"jawabku.

"Sudahlah bilang saja kamu tak tahu namaku,aku sudah mengenalmu dengan baik,kau bukan orang yang bisa berbohong" Itu benar,jika berbohong akan ada rasa mengganjal dalam hati hingga aku tak akan bisa tidur memikirkan nya.

"Kamu benar,aku tidak tau namamu,aku tidak tau nama semua orang di sini,terserah kamu mau bilang aku apa,aku nggak peduli" jawabku.Ia tersenyum.

"Nah.....gitu dong,jujur saja ,jujur itu ibadah,kalau gitu kamu harus ingat namaku,perkenalkan aku Fahri,Muhammad Fahri Andrian "Ia menangkupkan kedua tangan di depan dada.
Aku gelagapan,aku kira ia akan sombong sombongan dan  menghinaku karena punya ingatan lemah. Aku masih bengong.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang