"Astagfirullah....... Dewi......Bangun!" Suara berisik Ibu membuat telingaku berdengung. Asma sampai terperanjat kaget dari tidurnya.
"Apa sih bu.......,berisik banget......."Aku bangun dari tidur. Asma terlihat berkaca kaca.
" Dewi...... Kenapa kamu tidur di lantai, gara gara aku ya......, duh..... Maaf.......Dewi....., aku juga minta maaf....... Ibu..... " Kata Asma dengan wajah ingin menangis.
" Ya Allah.... Asma, bukan karena itu, kamu salah paham nak, Ibu marah karena Dewi, duh Ibu lupa kamu juga tidur di kamar, maaf Ibu ngebangunin kamu, masalahnya bukan kamu, tapi Dewi! " Kata Ibu, aku yang baru bangun tapi sudah menjadi tersangka sontak memberi pembelaan.
"Lho.....kok aku yang salah, yang salah kan Ibu......marah marah nggak jelas pagi pagi"Kata ku.
" Gimana Ibu nggak marah, kamu kebiasaan banget, itu sajadah kenapa dipake tidur? Itu kan buat sholat nak........., buat ibadah... bukan buat tidur, terus tadi kata si cilik kamu tengah malem tadi berduaan sama cowok depan masjid, istigfar kamu nak....... Itu kan tempat ibadah.... bukan tempat maksiat" Kata Ibu.
"Astagfirullah............ Ibu.......aku nggak maksiat, lagian aku langsung pulang ke rumah kok waktu Fahri datang...... Ups" Jawabku aku tidak sadar aku menyebut nama Fahri.
"Oh....... Jadi Fahri, bandel ya, katanya si cilik dia juga pegang pegang wajah kamu, berani sekali dia....." Kata Ibu dengan senyum mengerikan.
"Astagfirullah..... Nggak bu, lagian siapa si cilik itu, bisa bisanya Ibu percaya sama omongan dia"Kata ku, Asma terlihat bingung, ia tidak bisa masuk ke dalam pertikaian ibu dan anak.
" si cilik itu adeknya Rama, dia juga kasih foto bukti ke ibu, tadi sebelum subuh dia kirim foto ke nomor ibu" Jawab Ibu. Ya ampun..... Anak kecil itu, bukannya dia mau tidur ya sebelum aku pergi ke masjid.
"Bu, pokoknya Ibu jangan salah paham, aku nggak maksiat" kataku.
"Pokoknya kamu segera tobat, minta ampun sama Allah atas kelalaian kamu, Besok ibu akan panggil Fahri" Kata Ibu lalu menutup pintu.
"Hah.......... Ada ada saja pagi pagi" Gumamku. Asma hanya tersenyum.
*
*
*
*"Hah....... Capek, kapan beres nya sih?" Dino sudah lelah dan lesu. Kami memutuskan duduk sejenak
"Dino kita sih segini biasa aja, yang kasihan itu Fahri, dari tadi dia digoda sama ibu ibu hahahaha" Kataku. Dino melihat ke arah Fahri.
"pffttt.... iya bener, liat..... Kayaknya senyumnya membuat para hawa bergetar hatinya"Kata Dino.
"pfftt.....Hahahaha" Kami tertawa bersama..... Baru kali ini aku menertawakan seseorang,
"Lagipula aneh ya, bukannya Pak Rama menyewa jasa WO, kok kita malah ikut kerja gini, terus mereka kerja nya apa?nggak mungkin makan gaji buta kan?" Tanya Dino.
"Sebenernya......, waktu sebar undangan, kebanyakan teman kak Rama bilang nggak akan datang kalau pager bagus nya jelek jelek" Jawabku.
"Oooo..... Jadi kita ini pager bagus? Bukan pager besi? Ya ampun.....mereka ke kondangan cuma buat liat orang tampan, tunggu......berarti gue juga masuk daftar orang tampan dong......wah.....kayaknya gue harus rapihin dulu rambut deh siapa tau ada cewek cakep minta foto"Kata Dino. Haduh...... Kepedean yang cukup ekstrem.
"Hei....lagi ngobrol apa?"
"Astagfirullah!" Kita berdua kaget Fahri sudah berada di dekat kami.
"Em...... lagi halu ria...." Jawab Dino.
"Oh..." Jawab Fahri pendek. Ia melihat jam di tangannya.
"Hei...... Aku akan langsung ke rumah, aku sudah bilang pada Kak Rama kalau aku harus siap siap, kalian juga akan pulang? Tamu yang datang tidak
Terlalu banyak,akh..... Sudah hampir dzuhur, aku pergi assalamu'alaikum" Kata Fahri, Ia terlihat lesu dan murung, apa karena perkataanku tadi?, harusnya aku tidak usah ikut campur, tapi bagaimana lagi...... Kata kata itu sudah keluar dari mulutku, Fahri harus benar benar memikirkan Dewi sebelum bertindak lebih jauh."Tunggu, aku juga mau pulang, aku izin dulu" Kataku lalu bergegas pergi menuju pelaminan dimana kak Rama dan kak Aisyah berada. Dino menyusulku dari belakang, sepertinya dia juga ingin pulang.
"Kak Rama, aku pulang, maaf tidak bisa lama" Kataku.
"Aku juga Pak guru,kita bertiga mau pulang, maaf tidak bisa lama" Kata Dino, kak Rama terlihat sedih, tapi kemudian ia tersenyum.
"Ya....tidak apa apa, kalian pasti capek,pulang dan istirahat oke, jangan aneh aneh, hati hati di jalan" Kata Kak Rama. Kami mengucap salam dan mencium tangan kak Rama dan kak Aisyah.
Kami lalu menyusul Fahri yang masih menunggu.
*
*
*
*"Ada yang tidak beres" gumamku.
"Ada apa?" Tanya Aisyah.
"Mereka bertiga terlihat aneh...., aku merasa mereka menyembunyikan sesuatu" Jawabku.
"Mereka bertiga? Maksudnya Fahri, Dino dan Yusuf? Bukankah mereka memang selalu aneh" Kata Aisyah.
"Tidak, aku merasa ada hal lain" Jawabku.
"Sudahlah...Ram,kalau ada masalah mereka akan menyelesaikan dengan cara mereka sendiri, Kamu cukup memberi saran saja" Kata Aisyah. Ia seperti dapat membaca fikiranku, aku memang merasa mereka punya masalah yang rumit.
************************************
Assalamu'alaikum jumpa lagi, terima kasih sudah membaca, semoga terhibur☺️, jangan lupa jaga kesehatan............... 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SUBUH
RomanceAda sebuah kenangan yang mungkin kau lupakan,entah karena waktu,atau memang keputusan mu untuk melupakannya. Namun......jika kau berjodoh dengan kenangan itu,maka takdir akan membawanya kembali......,dengan cara yang kau sukai atau yang kau benci,ke...