25

46 2 3
                                    

"Aku tak akan membuat puisi indah,kau tak akan tertarik. Aku tak akan bernyanyi lagu cinta,kau tak akan mendengarnya. Aku akan menggenggam tanganmu,agar kau merasakan hangatnya perasaanku padamu".

_Arka_ untuk cinta yang baru _

*
*
*
*
*
*

"Dew.....,bangun.....,sudah siang....". Aku menggoyangkan ibu jari kakinya,sesekali menggelitik telapak kakinya.

"Hmmm......".Dewi menarik kakinya dan meraba selimut,ia menutup tubuhnya dengan selimut.

Tiba-tiba ia terperanjat bangun.

"Pukul berapa ini?". Tanya Dewi
Wajahnya terlihat panik.

"Pukul tujuh pagi". Jawabku.

"Kenapa baru membangunkanku?bagaimana ini.....?". Dewi memegang kepalanya.

"Memangnya ada apa?". Tanyaku.

"Pak Arka.......,mau disimpan dimana mukaku.m....?bangun kesiangan di rumah mertua di hari pertama sebagai menantu.....". Kata Dewi. Aku tersenyum. Ternyata ia memikirkan hal seperti itu.

Awalnya aku sedikit takut dan ragu akan pernikahan ini,itu karena.....aku tau cintaku pada Dewi bertepuk sebelah tangan dan hanya aku yang benar-benar serius dengan pernikahan ini,tapi karena rasa cinta ini dan juga kasih yang sudah meluap kala mendengar suaranya....,aku memutuskan menikah,tak masalah Dewi tidak membalas cintaku,aku yakin cinta bisa tumbuh seiring waktu,cepat atau lambat.

Melihat reaksinya pagi ini,ketakutan dan keraguanku menghilang,ternyata ia juga memikirkan kehormatannya sebagai istri,ia serius dengan pernikahan ini.

Aku naik ke atas ranjang,berbaring di sebelahnya.

"Lho.......,pak Arka kenapa malah tidur sih?,gimana dong.....,aku malu nih......,aku juga malu sama pak Arka.....,di rumah aku selalu bangun pagi kok....,kenapa disini bangun kesiangan.....". Dewi masih terlihat panik,ia hendak berdiri.....sebelum aku menarik tangannya dan ia jatuh tertidur di bahuku.

"Kamu masih terlihat mengantuk,tidur lagi saja......,tidak ada siapa-siapa di rumah,keluargaku sudah pergi dari tengah malam". Kataku.

"Pe...pe...pergi kemana?tengah malam?". Tanya Dewi,wajahnya merah padam.

"Em......,ada tradisi di keluargaku,mereka akan menginap di villa selama seminggu dan meninggalkan pengantin baru di rumah,ya....alasannya agar kita tidak terganggu dan bebas selama seminggu,walau sebenarnya itu hanya alasan agar mereka bisa liburan selama seminggu".Jawabku.

Wajah Dewi semakin merah,jari tangannya juga bergetar.

"Dew....!kamu kenapa?perut kamu masih sakit?,atau apa?badan kamu sakit?". Aku hendak menyentuh dahinya sebelum tangannya menepis tanganku.

"Akh....aku gakpapa kok,cuma agak panas aja....kayaknya harus mandi biar seger......haha". Dewi beranjak bangun dan bergegas ke kamar mandi. Namun....baru saja masuk ke kamar mandi tiba-tiba ia keluar.

"Pak.....aku kan nggak punya baju ganti". Wajah polosnya itu sungguh menggemaskan.....,aku jadi ingin mencubitnya.

"Wah.....bagaimana ini......,ini darurat sekali.....kamu nggak punya baju ganti,waduh....gawat....,tapi aku ngantuk.....,kamu mandinya nanti aja ya....". Aku menarik selimut dan pura-pura tidur.

"Pak Arka aku serius....". Dewi menarik selimutnya.

"Pftt....iya maaf-maaf.....,tunggu sebentar ya....". Kataku. Aku bangkit dari ranjang dan berjalan menuju lemari kamar kakakku.

Kemarin sebelum berangkat kakak bilang sudah menyiapkan baju baru dan baju dalam untuk Dewi,ia menyimpannya di atas ranjangnya. Dan ternyata memang ada,baju atasan tunik dan celana katun berwarna senada,warna biru gelap. Kakak benar-benar tau selera pakaian Dewi seperti apa.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang