Bab 8

179 6 0
                                    

Hah.....seperti biasa,tiba tiba weekend,kegiatan yang sering kulakukan adalah tidur.tapi sepertinya tidak untuk kali ini.

"Dewi.......bangun nak......,udah jam empat ni,Wali kelasmu sudah menunggu,Ibu lihat sudah banyak orang yang datang,cepat kamu mandi,sebentar lagi Adzan subuh" Seperti biasa suara menggelegar Ibu terdengar keras dari dapur,ya......seperti biasa,yang membedakannya hanya.....kali ini Ibu berteriak jam empat subuh.Dan lagi,Ibu sudah tau kalau Kak Rama sudah menjadi wali kelas ku.

"Ha........ngeselin......kapan aku istirahat kalau gini...." Aku uring uringan di kamar.

"Dewi.....cepet,Ibu udah siapin bekal makan dan air minumnya"

"Iya....iya...ini mau mandi kok"Aku berjalan lesu ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian aku keluar kamar mandi menggunakan seragam olahraga.

"Ibu....lihat kerudung biruku tidak" Aku bertanya pada Ibu yang entah sedang sibuk apa.

"Bu....,Ibu lagi apa sih?" Tanyaku.

"Ibu lagi cari tas jinjing untuk bekal makanmu"

"Masukan saja ke tasku,sama aja kok Bu,oh Ibu lihat kerudung biru punyaku nggak?"

"Hem......bener juga...tapi harus pake kantong kresek" Ibu bergumam sendiri dan menghiraukan pertanyaanku.

"Hah....sudahlah,cari sendiri aja deh kerudung biru nya".Aku kembali ke kamar dan mencari kerudung biru instan kesayanganku tapi tak ku temukan.

Allahu Akbar AllahAkbar

Adzan subuh sudah berkumandang,aku segera memakai kerudung hitam instan yang menggantung di pintu mengambil tas sekolah yang sudah berisi mukena,lalu beranjak ke dapur.

"Ibu! udah adzan subuh aku pamit pergi dulu" Aku mencium tangan Ibu,tak lupa Ibu memasukan uang jajanku beserta bekal makanku.Setelah itu aku bergegas pergi ke masjid di sebrang rumahku.Terlihat murid lain sudah berkumpul dan bersiap siap sholat.

Aku berlari menembus jalanan sepi karena masih subuh hari,tiba-tiba

Tit......

Sebuah sepeda motor melaju dengan kencang hampir saja menabraku kalau tidak ada yang menarikku tadi.

"Terimakasih sudah menolong"Aku membungkukkan badan saat aku berdiri dan melihat,tak ada siapapun di depanku,sepi....yang lain sudah siap siap mengambil wudu.

"Tadi yang nolong aku siapa?" Aku kebingungan sendiri.

Aku masuk ke dalam masjid dan memakai mukena,untung aku sudah berwudu di rumah.

Iqamat berkumandang,Alhamdulillah aku tidak ketinggalan sholat berjamaah.

Setelah sholat berjamaah,di sambung  dakwah dari ustadz yang menjadi imam sholat subuh.
Setelah itu ada aba aba dari Kak Rama,ehem maksudku Pak wali kelas.Ya.....sebenarnya hari ini sekolah  mengadakan kegiatan pendekatan dengan cara mengadakan lomba antar kelas. Sebenarnya boleh saja sih tidak ikut,tapi karena Pak wali kelas adalah tetanggaku,maka dengan segenap hati,aku harus ikut juga,akh......kapan aku tidurnya kalau gitu.

"Oke anak anak ku yang sholeh dan sholeha,dalam rangka pendekatan antar kelas,sekaligus kunjungan ke Akademi militer,maka sekolah mengadakan lomba antar kelas yang tentu saja tempatnya bukan di sekolah" Kak Rama mulai terlihat seperti tutor acara masak masak.

"Out door pak?" Seseorang bertanya,aku lupa siapa nama orang ini.

"Ya....Putri,acaranya out door dan panitianya sendiri adalah para siswa di akademi militer"

"Wow.......luar biasa,daebak...." seluruh siswa bertepuk tangan,ya... aku mengerti,aku juga bahagia,pasalnya aku akan bertemu dengan orang orang bertubuh atletis,tegas dan yang paling bahagia adalah karena mereka tampan,bukan rumor lagi kalau siswa di akademi militer memiliki paras yang tampan.

"Hei.....hei....Dewi...." Seseorang mengibaskan tangannya di wajahku.

"DEWI!"

"Eh...ayam copot iya maaf...eh?" Seseorang mengagetkanku dan membuat latahku kembali kambuh.

"Pffttt Hahahahaha,apa yang copot Dewi...."Hampir seluruh orang menertawakanku,aku hanya menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.

"Ya ampun Dewi....,kamu jangan melamun terus dong" Asma yang berada di sebelahku mulai prihatin dengan keadaanku.

"I...iya ehem,ada apa?" Aku sudah sedikit terbangun dari khayalanku.

"Pak Rama manggil kamu dari tadi"

"Oh....iya Pak Rama ada apa?" Aku bertanya dengan suara cukup keras.

"Oh....Dewi,kamu sudah bangun? Saya absen dari tadi kamu tidak menyahut,oke Dewi,hilangkan kebiasaan buruk kamu,saya mengerti ini sangat pagi,tapi bisakah kamu sedikit menghargai saya" Kak Rama entah kenapa setelah menjadi wali kelasku dia semakin tegas terhadapku,dan hanya kepadaku seakan akan aku mangsa yang lezat baginya.

"Maaf Pak saya sedang melamun tadi" Aku menjawab dengan sungkan.

"Oke,saya maafkan kamu kali ini,lain kali kamu saya hukum" Kak Rama tersenyum ,entah apa yang dipikirkannya.

"Oke,karena sebentar lagi jemputan datang,kalian boleh siap siap,periksa barang bawaan kalian,jangan sampai ada yang ketinggalan,dan nomor kursi Bus sesuai dengan nomor absen,dan.......bagi yang sakit boleh mengundurkan diri sekarang"

"Pak,saya izin pulang" Seorang laki laki bernama Zaky tiba tiba berbicara,ya......aku tau namanya karena mejanya persis di depanku dan Asma.

"Ya....Zak,alasannya?" Sepertinya Kak Rama adalah orang yang gampang mengingat nama orang.

"Saya em.....apa ya...?saya takut pak"

"Takut apa?"Kak Rama terlihat bingung.

"Saya takut muntah di jalan pak,saya suka mabuk perjalanan" Alasan Zak yang sangat jujur ini membuat kami semua tertawa terbahak bahak,sepertinya ia tidak ingin hanya aku yang di tertawakan.Akh.....dia lucu sekali.
Dari jauh Bus sudah mulai terlihat.

"Oh...iya,satu lagi,kalian akan satu Bus dengan kelas 11 IPA 1,jadi kalian harus jaga sikap" Kali ini sepertinya perkataan kak Rama akan mereka terapkan,Kak Rama kan Killer.

Kami lalu masuk ke dalam Bus,Aroma pengharum ruangan dan juga sorot mata tajam dari siswa kelas IPA 1.

Aku mencoba mencari kursiku,nomor absenku ke 12,sepertinya di tengah.Aku menelusuri setiap kursi dan melihat nomor nya.

"Akh.....12,aku duduk di...." Kata kataku tertahan di tenggorokan saat melihat orang di depanku,yang duduk tepat di samping jendela Bus.

"Kenapa?duduklah,memangnya aku hantu di lihat seperti itu"Dino! Ya.....,aku lupa kalau anak ini absen 12 di kelas IPA 1.Laki laki yang selalu menggangguku dari SD hingga SMP,berbeda dengan Asma yang menjadi sahabatku dari kecil,dia adalah orang yang paling aku hindari dari kecil.

"Pak,saya sepertinya tidak bisa duduk di sini,saya suka pengen muntah kalau duduk di bagian tengah Bus,saya biasanya duduk di belakang" Aku menggunakan alasan yang sangat tidak masuk akal menurutku.

"Akh.........hem,kalau begitu sepertinya di belakang ada satu kursi kosong,kamu boleh pindah ke sana" Kak Rama tersenyum.

"Baik pak,Terima kasih" Aku berlalu tanpa tersenyum padanya,aku memang murid durhaka,tapi ayolah....mood ku hari ini benar benar buruk,hari libur harusnya aku tidur di rumah,dan lagi aku tiba tiba aku melihat orang yang paling ku benci,Dino!....ya,ia pernah memasukkan bangkai tikus di tasku,melempar cicak padaku,dan semua hal buruk lainnya,aku benci itu.

Tapi syukurlah aku sudah bisa pindah ke belakang.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang