11

75 3 0
                                    

"Kak......,apa hobi kakak?" Dia bertanya padaku dengan binar diwajahnya.

"Wah....,apa ya.....hobi....em....melihat bulan saat subuh?" Jawabku. Dia tersenyum,Diva namanya,laki-laki yang dikenalkan Risna padaku,usianya empat tahun dibawahku,rasanya seperti sedang berbincang dengan adik. Yah......daripada ta'aruf ini lebih seperti bertemu dengan teman.

"Hobiku itu main game,tapi kakak kayaknya nggak bisa main game" Kata Diva. Aku tersenyum,hah.....sudah kuduga nggak ada harapan,aku kira aku akan bertemu laki laki dewasa yang berkharisma,atau laki laki tampan yang dingin seperti di novel novel,sepertinya aku berkhayal terlalu tinggi.

Risna sudah memesan makanan.

"Gimana?sudah kenal?" Risna terlihat semangat. Aku tersenyum.

"Sudah" Jawab Diva,ia begitu semangat juga.

"Kalau begitu,sudah merasa cocok?"
Mata Risna berbinar.

"Sudah" Lagi lagi Diva yang menjawab. Aku tersenyum.

"Bagaimana Dew?Diva sudah merasa cocok sama kamu" Kata Risna.
Aku memijat dahi,akh aku sama sekali tidak merasa perasaan layaknya seorang wanita terhadap laki laki,aku merasa Diva masih sangat muda.

"Diva,kenapa kamu ingin ta'aruf?umur kamu masih muda,masih ada waktu untuk membangun karir" Kataku.
Diva melihatku dengan serius.

"Kak,aku sudah mapan,umurku juga sudah cukup untuk menikah,aku sudah mampu membangun rumah tangga,walau agak pecicilan,tapi aku orang yang serius menjalin hubungan" Kata Diva. Aku memalingkan wajah. Akh.......perasaan ini,aku merasa seperti melihat tekad Fahri saat dulu,ketika dia berniat melamarku.

Aku menelan ludahku,bayangan masalalu yang indah dengan Fahri mulai muncul satu per satu.

"Kak....,kenapa kakak tidak melihatku?Kakak tidak suka padaku?" Diva menyentuh ujung jariku,sontak aku kaget dan menyembunyikan tanganku di bawah meja.

"Tidak....,aku bukannya nggak suka,hanya saja kamu terlalu muda" Aku benar benar gugup.

"Maaf,aku harus ke wc dulu" Aku bangkit dari dudukku,bergegas ke wc

Bagaimana ini......,Fahri tiba tiba muncul di fikiranku,sekarang tanganku bergetar,aku harus pulang,Diva.....wajahnya memang berbeda dengan Fahri,tapi tatapan serius itu,aku pernah melihatnya dimata Fahri. Aku harus apa?

Aku kembali dari wc setelah menenangkan diri,aku sudah menemukan alasan. Maafkan aku,aku harus memakai namamu untuk berbohong.

"Hai.....,Diva,Risna,maaf ya.....aku harus segera pulang" Kataku. Risna mengerutkan kening.

"Lho....kenapa? Makanannya baru sampai"Kata Risna.

"Akh....,orang yang menyewa toko ku,katanya ada hal gawat,jadi harus segera kesana" Kataku.

"Siapa penyewa toko kamu,boleh aku minta nomor handphonenya?" Kata Risna. Aku gelagapan,Bagaimana ini,Risna pasti akan menelfonnya.

Tiba tiba handphone dari tas ku berdering. Aku segera mengambil handphoneku,ada telfon,dari mas Arka!
Aku segera mengangkat telfonnya.

"Halo Assalamu'alaikum,ada apa mas Arka?" Tanyaku,aku beneran gugup.

"Wa'alaikum salam warahmatullah,Dewi bisa datang ke toko,ada hal yang ingin saya bicarakan,penting!tolong segera datang,assalamu'alaikum"

Mas Arka menutup telfonnya sebelum aku menjawab salam.

"Ris....,aku beneran harus segera kesana,mas Arka sudah menunggu,katanya penting" Jujur saja,aku tidak tahu kalau apa yang ada di fikiranku bisa menjadi kenyataan. Aku berpamitan dengan Risna dan Diva,lalu segera mencari taksi,aku tidak tahu hal sepenting apa,tapi jika mas Arka yang bilang,aku yakin itu beneran penting.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang