BAB 21

109 7 0
                                    

Setelah Ibu menangis dan masuk kamar,aku memutuskan untuk tidur,aku tidak mau kepalaku semakin pusing.
Namun.......aku kebablasan! Ini sudah pukul setengah delapan malam,aku nggak sholat ashar sama magrib.

Haduh......orang macam apa aku ini.

Aku melangkah keluar kamar.Rasanya perutku lapar dan haus. Aku pergi ke dapur dan menuangkan segelas air. Tiba tiba mataku menangkap sebuah kertas kecil dengan tulisan di atasnya.

Untuk Dewi.

Bapak dan Ibu pergi mengunjungi nenekmu,rupanya Ibu rindu padanya.Ibu tidak mengajakmu karena besok lusa kamu sekolah. Ibu akan menginap satu minggu di rumah nenek.Ibu sudah menyimpan uang di laci lemarimu untuk keperluan mu selama seminggu. Kamu bisa masak sendiri kan,hati hati dirumah,harus terus fokus. Kalau ada apa apa kamu bisa minta tolong ummi,Ibu sudah menitipkan kamu sama ummi.
Jangan lupa makan oke.

Ibu.

Hah.......kebiasaan ,Ibu selalu tidak pernah bilang kalau mau pergi selalu meninggalkan surat,bahkan tidak ada salam dalam suratnya.

"Hah......gini nih,di tinggalin sendiri,untung aku anak pemberani,coba kalau nggak" aku mengoceh sendiri saking keselnya. Aku membuka freezer,Haduh........cuma ada ikan beku sama sosis,yang bisa aku masak cuma sosis,aku nggak bisa masak ikan.

Akhirnya malam itu,setelah sholat isya aku memberanikan diri untuk pergi ke minimarket di sebrang rumah. Hah.....untung minimarketnya masih buka.

Aku membeli semua kebutuhanku selama seminggu,ya.......mie.....hahahaha. Kalau ada Ibu bakalan sulit banget makan mie.
Lalu aku membeli semua rasa mie,soto,ayam bawang,rendang,mie goreng,empal gentong,pokoknya aku membeli mie dengan rasa berbeda beda,dan membeli beberapa kotak susu kesukaanku. Hah......aku jadi ingat susu yang di berikan Fahri di bus waktu itu.Entah kenapa saat itu rasa susunya enak dan segar.

Aku membayar belanjaanku di kasir. Saat aku keluar minimarket,di situlah aku bertemu Yusuf dengan seorang perempuan cantik tingginya sepantaran denganku. Aku memandang mereka dengan bingung,tiba tiba Yusuf melihatku dan menatapku,ia tersenyum dan menghampiriku,gawat......!

"Assalamu'alaikum Dewi,sedang belanja apa?" Yusuf melihat belanjaanku yang isinya kebanyakan mie.

"Banyak sekali mie nya,untuk apa?" Yusuf bertanya dengan bingung. Aku hanya terkekeh.

"Em....ini...."

"Tunggu! Kamu akan makan ini semua?,ya ampun....Dewi,mie kan kurang sehat,kamu belum makan?katanya tadi kamu sakit waktu acara makan" Yusuf berbicara sebelum aku membereskan perkataanku.
Aku hanya tersenyum.

Yusuf melihatku dengan tatapan yang tidak kumengerti.

"Kalau begitu,kamu tunggu disini dengan Aisyah,aku akan membeli beberapa makanan" Kata Yusuf. Aisyah? Maksudnya perempuan ini?

"Hai Kak"perempuan itu tersenyum manis kearahku. Aku harus apa?aku tidak bisa dalam keadaan canggung seperti ini.

"Akh iya,sepertinya saya harus pulang,duluan Assalamu'alaikum" Aku berlalu dan menyebrang untung jalanan sepi saat itu.

"Eh,tunggu kak..." perempuan itu memanggilku namun aku terus berjalan hingga akhirnya sampai di rumah.

"Hah....akhirnya sampai" entah kenapa aku bahagia berlari dari Yusuf,rasanya malu sekali kalau harus bertemu Yusuf.

Aku menutup pintu rumah dan memasak mie di dapur,campur dengan sosis dan telur,mantap sekali.

Saat aku hendak memakan mie yang sudah jadi,ada orang yang mengetuk pintu,apakah Ibu pulang? Aaaaaa jangan dulu pulang,mie ku masih banyak.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang