26

62 3 0
                                    

'Andai saja aku bertemu denganmu lebih dulu,luka dihatiku dan dihatimu tak akan sampai membiru'

*

*

*

'Matanya mengerjap....,apa ia sedang bermimpi?,bulu matanya agak panjang...tapi tidak lentik,alisnya tebal,hidungnya mancung,bibirnya.......hem.....,sedikit berisi dengan belahan bibir,warnanya semu kemerahan,artinya ia bukan perokok,punya garis wajah yang tegas..... cocok sekali wajahnya ini untuk model iklan,hah......daripada Dino,harusnya pria seperti dirinya yang terkenal'.

'Hmm......aneh.....,kenapa dia menikahiku padahal parasnya rupawan,aku yakin.....wanita yang menyukainya banyak,kenapa memilihku?,hmm....kalau dipikir-pikir,aku juga aneh....,mengapa baru terpesona sekarang?mengapa dulu aku tidak suka setiap melihatnya?'

Aku sedang duduk dan meletakkan kepalaku di atas nakas,melihat ke arah pak Arka yang sedang tidur pulas sambil memikirkan hal-hal acak dikepalaku.

Aku melihat ke arah jam,sudah pukul sembilan lebih limapuluh menit,haruskah aku membangunkannya sekarang?tapi pak Arka masih tertidur pulas.

"Hah......aku harus bagaimana......?".

Aku memperhatikan pak Arka,matanya mengerjap,perlahan ia membuka mata,ia sudah tersadar dari tidurnya,matanya lurus melihat mataku. Ia mengedipkan matanya perlahan lalu menatapku lagi,senyum terukir di wajahnya.

"Matamu tidak berkedip dari tadi,apa kamu sedang terpesona ketampananku?"Kata pak Arka.

Aku mengedipkan mataku dan menegakkan kepalaku. Mataku panas......,aku tidak sadar aku memperhatikan pak Arka tanpa berkedip,aku bangkit dari dudukku dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Mau kemana?". Tanya pak Arka.

"Ke kamar mandi". Jawabku.

Aku masuk ke kamar mandi,menutup pintu tanpa menguncinya,membuka keran dan membasuh wajahku,aku tidak suka situasi canggung,pak Arka itu tidak seperti Dino,kalau Dino gombal aku bisa memukulnya,tapi pak Arka.....,hah.....aku tidak bisa memukulnya walau aku mau.

Aku membuka pintu kamar mandi.

"Aish!" aku kaget,pak Arka sedang berdiri dengan kakinya yang menyentuh ujung pintu.

"Kata sandi". Kata pak Arka.

"Apa?". Tanyaku.

"Kalau mau keluar harus ada kata sandi". Kata pak Arka.

Aku mencoba melangkahi kakinya.

"Hap.....,jangan curang...". Pak Arka menghadangku dengan tangannya.

"Apa sih pak Arka,kayak anak kecil". Kataku.

"Kalau gitu...coba tebak kata sandinya...". Kedipan di mata pak Arka membuatku geli.

"Tolong minggir"

"Bukan..."

"Pak Arka saya nggak suka bercanda"

"Itu juga bukan...,oke deh...kata sandinya namaku,sebut namaku"

"pak Arka"

"Namaku bukan pak Arka". Pak Arka sekarang berdiri di hadapanku.

"Coba sebut namaku"

"Arka". Jawabku dengan tegas.Pak Arka menatapku.

"Nama lengkap". Kata pak Arka,matanya semakin dalam menatapku.

Nama lengkap? Aish.......aku tidak tahu nama lengkapnya......,ayo inget inget........,akh....iya.....aku inget.....untunglah waktu akad aku mendengarkan dengan baik.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang