Part 33

107 9 0
                                    

Suasana di ruang ini hening cukup lama,Ayah dan Ibu saling berpegang tangan, ayolah..... Aku jadi iri melihatnya.Begitu juga Kak Rama dan Kak Aisyah, halal itu memang menyenangkan, aku akan menunggu untuk itu.

"Fahri..... Kamu yakin berangkat sekarang?" Tanya kak Rama. Kami memang berangkat malam ini, tepat setelah acara resepsi selesai aku langsung bersiap.

"Yakinlah....."jawabku santai. Aku memakai sepatuku.

" Fahri, sudah siap?"Tanya kak Mei.

" Iya"Jawabku.

"Kalau begitu, apa kamu baik baik saja?" Tanya Kak Aisyah.

"Iya...., kakak tenang aja, kak Rama tolong jaga kakakku dengan baik" Jawabku. Kak Rama mengangguk.

"Kalau begitu kami pamit" kataku sambil mencium tangan Bunda, Ayah, kak Rama dan kak Aisyah. Sementara Dino dan Yusuf, mereka menunggumu tepat di depan masjid bersama Asma dan Dewi.

"Assalamu'alaikum" Kataku... Sambil melangkah keluar dari rumah, lalu melihat ke halaman, vespa ku akan menunggu lama sepertinya, semoga masih berfungsi saat aku pulang.

Sebuah mesin roda empat berada di depanku sekarang.

"Kak, aku ingin jalan dulu, kak Mei tunggu aku di jalan raya depan minimarket" Kataku. Kak Mei mengerti ia masuk ke dalam mobil dan berbicara pada ayahnya yang sudah menunggu dari tadi. Aku berjalan hingga akhirnya sampai di depan jalan raya, aku melihat ke arah kiriku, mereka sedang bercengkrama.
Saatnya kata perpisahan.

"Assalamu'alaikum....... Hei..... Nunggu lama ya...."Sapaku pada mereka.

" Nggak kok, ayo kemari" Kata Dewi sambil tersenyum,itu akan jadi senyum yang aku rindukan.

Aku melangkah menuju mereka, mereka tersenyum.

"Sepertinya aku akan merindukanmu" Kata Yusuf sambil memberikan sebuah kotak.

"Itu kenang kenangan dariku" Kata Yusuf. Disusul dengan Dino dan Asma lalu terakhir Dewi.

"Hei.... Kado dariku terakhir bukanya oke" Kata Dewi aku hanya tersenyum.

"Cie.....kado istimewa ya, pake bikin wasiat buka terakhir segala" Kata Dino, Dewi melirik tajam pada Dino.

"Iya iya sorry" Kata Dino. Kami tertawa bersama.

"Jadi......., jangan lupakan aku oke" Kataku. Mereka mengangguk, Dino bahkan mengeluarkan air mata. Dia menghambur memelukku.

"Baik baik disana brother"Kata Dino disusul Yusuf yang ikut memelukku, sementara Dewi dan Asma diam dengan mata berkaca kaca.

" Ya ampun..... Bro....., kalian nggak malu di lihat dua bidadari cantik, jangan nangislah......sesak gue... "Kataku. Mereka melepas pelukan dan tertawa.

" Bisa aja lo bro"Kata Dino.

"Oh iya Yusuf, maaf aku tidak bisa hadir di pernikahanmu" Kataku, Dewi dan Dino terlihat kaget. Ya....... Setelah aku pulang dari rumah Dewi, aku berpapasan dengan Yusuf yang wajahnya sumringah di bawah hujan deras. Karena itulah aku bertanya ada apa, lalu kabar gembira itu terucap di bibirnya, Asma menerima lamarannya dan bersedia menikah muda, sebenarnya aku aku agak kesal karena Yusuf berkata bahwa aku terlalu buru buru dan tidak mengerti bahwa Dewi masih punya mimpi, tapi dia ternyata melamar Asma setelah berkata begitu padaku, dasar Yusuf. Yah.... Tapi tentu Asma sudah siap sehingga ia menerima lamaran Yusuf. Ya..... Semoga dilancarkan saja, Aamiin.

"Kalau begitu aku pamit dulu, Kak Mei dan paman sudah menunggu" Kataku. Mereka tersenyum, aku meninggalkan mereka menuju minimarket di sebelah masjid ini.

"Hei Fahri" Suara Dewi membuat langkahku terhenti.

"Kita akan selalu mendo'akan kamu disini" lanjutnya. Aku benar benar ingin menoleh, namun aku takut ketika melihatnya tekadku hilang diganti oleh keinginanku untuk terus bersamanya, karena itu aku memutuskan untuk berlari secepat mungkin dan masuk ke dalam mobil sebelum benar benar berubah pikiran. Aku akan memulai hidup baru seperti yang Dewi inginkan, tidak akan ada penyesalan dan sakit hati lagi, aku akan meyakinkan hatiku bahwa semuanya takdir yang maha kuasa.

Paman menyalakan mesin mobilnya, kak Mei berada di sampingku mengodorkan tisu saat melihat laki laki cengeng Seperti ku mengeluarkan air mata. Aku tertawa,kepergianku bukan akhir melainkan awal dari hidupku.

Selamat tinggal rasa sakit....
Selamat tinggal penyesalan......
Selamat tinggal derita......
Aku akan pergi meninggalkan kalian

Selamat datang kebahagiaan....
Selamat datang hidup baru....
Selamat datang cinta......
Aku akan menjaga kalian dihatiku
.
.
.
.
.
.
.
.

Jika ada cinta dihatiku, maka Allah ciptakan rasa itu untukmu.

Jika ada benci dihatiku, maka Allah ciptakan rasa itu untukmu.

Karena hidupku tentang pertemuan ku denganmu yang sudah diatur Allah.

Jika ada penyesalan dihatiku, maka itu adalah rasa ketika aku kehilanganmu

Jika ada rasa sedih dihatiku, maka itu adalah rasa ketika aku menyakitimu

Akan datang masa saat diriku dan dirimu bersama kembali, walau terkadang ada rasa bahagia, sedih, ataupun benci, namun semua tidak akan berarti tanpa Cinta, karena kamu tercipta karena Cinta.

Benciku akan sirna dengan Cinta, karena itu kusimpan sebuah Cinta dipalung hatiku, ya.... Hanya sebuah, karena Cintaku hanya satu, cinta yang Allah ridhoi. Cinta fiisabilillah. Berjuanglah di jalan Allah dengan Cinta, karena Cinta dapat meluluhkan hati yang membeku.

Kutunggu kau dalam ikatan yang halal, semoga Allah takdirkan kamu untukku dan aku untukmu.

Kutunggu saat kita dapat kembali merasakan sejuknya subuh dan indahnya rembulan, maka..... teruslah berusaha hingga celah diantara kita seperti kulit dan tulang. Aku akan senantiasa mendo'akan kamu.

Dewi.

Pergi untuk kembali.

_________________END________________

20 FEBRUARI 2020 CINTA SUBUH END
______________________________________

Assalamu'alaikum.......entah kenapa tiba tiba saya ingin mengakhiri cerita ini.... Hari ini😢, tapi..... Ini belum berakhir, akan ada season 2 nya, jadi tunggu ya....... 😄, sebelumnya terima kasih untuk yang sudah membaca dan vote karya saya walau karyanya masih acak acakan, tapi rasanya seneng banget kan kalau karya kalian ada yang apresiasi, karena itu sekali lagi saya ucapkan

Terima kasih................

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang