BAB 9 new

152 6 0
                                    

Aku berjalan ke Bus bagian belakang.
Akh!tunggu,satu satunya kursi yang kosong hanya kursi di sebelah laki laki,sebelah akh....aku ingat wajahnya tapi lupa namanya.

"Fahri,aku Fahri,bukankah aku bilang kamu harus ingat namaku,duduklah,hanya ini kursi yang kosong" Ia berbicara tanpa melihat wajahku.

"Ka...kamu bicara denganku?"Tanyaku.

"Ya siapa lagi,kalau kamu mau kembali ke depan kembalilah,tapi kalau mau tetap di sini cepatlah duduk" Dia,Fahri...,aku mengingatnya,aku harus mengingatnya.

Aku duduk di sampingnya,Dia menyimpan tas nya tepat diantara kita,lalu ia bersandar di jendela,ear phone terpasang di telinganya,ia memejamkan mata,sepertinya ia sepertiku,butuh tidur saat hari libur.Aku tersenyum melihatnya.

Aku menyimpan tas ku di pangkuanku.

"Nah anak anak,sebelum berangkat mari kita berdo'a bersama sama,berdo'a di mulai" Pak Amar,wali kelas IPA satu sekaligus pengawas memberi aba aba.

"Berdo'a cukup,baik anak anak,perjalanan nya akan cukup lama,kurang lebih akan sampai pukul sembilan,jadi kalian boleh tidur dulu,ingat,di sana kita akan melakukan banyak aktifitas,jadi pergunakan waktu 3 jam perjalanan ini untuk istirahat kalian,mengerti"

"Mengerti Pak" seluruh siswa serentak menjawab.

Bus mulai melaju,Siswa siswa yang lain terlihat tidur dan sunyi...,aku suka perjalanan yang sunyi,kepalaku selalu pusing jika banyak suara.Udara dalam Bus tiba tiba sangat dingin,aku membuka tas ku,  Akh....Aku lupa nggak bawa jaketnya,untunglah,setidaknya aku memakai kerudung yang cukup panjang,aku memasukkan kedua tanganku ke dalam kerudung.

Tiba tiba Fahri mengambil tas ranselnya yang ada di tengah tempat duduk kami,dan mengambil beberapa barang.

"Ini,pakailah.....,jangan sampai kamu sakit nanti ribet lagi,dan ini makanlah,jangan sampai kamu masuk angin,terus muntah karena belum sarapan" Ia memberiku sebuah syal hijau dan memberiku biskuit dan susu kotak,tapi ini kan makanannya,terus kenapa dia tahu aku belum sarapan.
Aku bengong,tidak tahu harus apa.

"Cepat ambil,kalau tidak mau makan ini ,pindah ke depan lagi sana" Dia mengancam tapi matanya tidak pernah tepat melihat mataku,sehingga terkesan bercanda.

Aku masih diam.

"Oke,silahkan pindah,aku nggak mau kena muntahan kamu gara gara kamu masuk angin" Kali ini Dia terdengar serius.

"I...iya,aku pakai syalnya hehehe" Aku mengambil syal hijau dari tamgannya.

"Nih...makan juga,perut keroncong kamu bikin kupingku sakit" Tunggu ,aku kan nggak keroncongan,perutku biasa saja,walau aku belum makan,dan Dia kan pake ear phone,emang bisa kedengaran suara keroncong perut yang sangat pelan walau pake ear phone?.

"Akh....iya,ini aku makan,terima kasih" Aku mengambil makanan yang ada di tangannya.

"Ya....sama sama,lain kali sarapan dulu dari rumah,walau kamu seperti tidak niat ikut acara ini setidaknya jangan sampai kamu melukai diri sendiri,jangan sampai kamu sakit,ujian tengah semester sebentar lagi,dan hilangkan semua kebiasaan burukmu itu" Fahri,Dia bersikap seolah olah sangat mengenalku,dan lagi Dia seperti bisa membaca pikiranku.

Ia menyimpan kembali tasnya di tempat semula,ya....aku mengerti,ia adalah seorang ketua Rohis,ia harus mempunyai jarak dengan perempuan,jadi Dia menyimpan tasnya sebagai pembatas antara aku dan Dia.

Dia kembali menyandarkan  kepalanya ke jendela,memejamkan mata.

Ikh dasar aneh,dia itu aslinya pendiam apa cerewet sih?,ga banyak mgomong tapi sekali nya ngomong,kata kata yang di keluarkan sepanjang jalan tol.

------------------------------------------------------

Assalamu'alaikum selamat membaca,see u next ^ ^

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang